Indomie termasuk ke dalam merek mi instan angkatan pertama yang berhasil bertahan di tengah gempuran zaman. Bahkan, ia menjadi pilihan terfavorit masyarakat Indonesia. Suatu hal yang membuat Indomie unggul, selain keberhasilannya menciptakan produk khas yang melekat, juga keberaniannya untuk berinovasi. Mungkin kita semua sepakat kalau di antara merek-merek mi instan di Indonesia, Indomie yang paling sering merilis seri dan rasa-rasa baru. Hal ini membuat konsumen tidak mudah bosan dengan pilihan rasa mi instan yang monoton.
Keputusan Indomie untuk mengeskplorasi kuliner Nusantara dan mewujudkannya dalam sebungkus mi instan sangatlah cerdik. Masyarakat jadi bisa mencicipi gambaran rasa kuliner khas daerah-daerah lain, tanpa perlu repot-repot menempuh perjalanan jauh dan merogoh kocek yang dalam. Sayangnya, banyak varian dari Indomie cita rasa Nusantara yang hanya dijual di daerah tertentu.
Saya termasuk orang yang menikmati sekali rasa Indomie yang aneh-aneh. Justru kalau beli varian standar, Indomie jarang menjadi pilihan utama. Suatu ketika saya pernah penasaran banget dengan Indomie cita rasa Nusantara ini. Lantaran susah sekali dapat varian lengkap di toko-toko, maka saya langsung beli di olshop aja biar praktis. Setiap varian rasa, saya beli satu bungkus. Harganya pun beragam. Untuk varian yang langka, harganya bisa mencapai sepuluh ribu per bungkus.
Dari belasan varian Indomie yang terinspirasi dari kuliner Indonesia, berikut rangkuman top klasemennya versi saya.
#1 Mi Goreng Rasa Rendang
Ini adalah salah satu varian Indomie terenak dan tersukses menurut saya. Mi ini berhasil merepresentasikan rendang dengan baik dari segi aroma maupun rasanya tanpa malu-malu. Aroma rempahnya sangat kuat dan menggugah selera. Saat dimakan, rasa rendangnya langsung nendang di mulut. Banyaknya jenis rempah yang digunakan membuat mi ini terasa pedas dan hangat di tenggorokan, meskipun tanpa penambahan bubuk cabai.
Nggak banyak yang bisa saya komentari karena memang sudah cukup mirip dengan masakan aslinya. Mi ini juga cocok banget untuk dikreasikan jadi bermacam-macam makanan seperti nasi mawut, martabak, mi dokdok, dll. Untungnya, Indomie rendang sangat mudah kita temui di pasaran, nggak terbatas di Sumatra Barat aja.
#2 Indomie Rasa Soto Lamongan
Dari sekian banyak varian mi soto yang dirilis Indomie, menurut saya rasa Soto Lamongan termasuk yang terbaik. Varian ini juga berhasil merepresentasikan cita rasa masakan aslinya dengan baik. Bumbu sotonya medhok dengan kaldu ayam yang umami, dan hint rasa asam jeruk nipis yang segar sebagaimana soto Lamongan seharusnya.
Apalagi, ia dilengkapi dengan koya gurih yang membuat sensasi makan soto Lamongan-nya semakin riil. Pedasnya mi ini tidak didapat dari bubuk cabe, melainkan sambal kemiri yang bikin varian ini terasa berbeda dari mi-mi soto lainnya. Mi ini juga dijual di seluruh Indonesia walaupun ketersediaannya tidak sebanyak mi rendang.
#3 Mi Goreng Rasa Cakalang
Mi rasa cakalang khas Sulawesi Utara ini memiliki harga yang paling tinggi di antara semua varian Indomie yang pernah saya beli. Harganya mencapai sepuluh ribu per bungkus karena ia sulit dicari. Bagi saya, mi ini super unik karena berani mengangkat tema ikan ketika yang lain cuma main aman di kisaran rasa ayam dan sapi.
Saat siap disantap, aroma khas cakalang benar-benar menusuk hidung. Namun, ketika dimakan, ternyata rasanya masih sopan di mulut, tidak sekeras baunya. Rasanya sedikit pedas dan lebih tidak asin dibanding mi goreng original. Adanya abon ikan semakin memperkuat cita rasa cakalang pada varian ini.
Pokoknya, ia unik dan enak banget, cobain deh sekali-kali. Akan tetapi, bagi orang yang tidak bisa makan ikan, saya rasa akan enek duluan nyium aromanya dan nggak akan sanggup makan. Oh iya, mi ini juga ada varian kuahnya, loh. Buat saya rasanya biasa aja, masih lebih berkesan yang varian goreng.
#4 Indomie Rasa Mi Celor
Menurut saya, Indomie rasa mi celor ini juga berhasil merepresentasikan judulnya. Mi ini terbilang memiliki kuah yang creamy karena menyesuaikan makanan aslinya yang menggunakan kuah santan. Walaupun, ia nggak se-creamy kuah laksanya Sedaap.
Saya rasa, ini memang ciri khas Indomie untuk menghasilkan produk-produk dengan rasa bumbu lebih ringan dibandingkan kompetitornya yang satu itu. Rasa umami dari varian ini dihasilkan dari kaldu udang yang mengeluarkan rasa gurih manis dengan aroma yang khas. Agar lebih mirip dengan makanan aslinya, Indomie berinovasi dengan membuat jenis mi keriting yang bentuknya lebih tebal dan besar-besar khusus untuk varian mi celor ini. Sayangnya, varian ini masih dijual terbatas untuk pasar daerah Sumatra Selatan.
#5 Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kuit
Indomie Soto Banjar Limau Kuit menjadi andalan bagi orang-orang Kalimantan. Saat ini, varian ini mulai banyak dipasarkan ke luar Kalimantan. Menurut saya, varian ini adalah level up-nya varian Indomie Soto Banjar. Saat akan disantap, aroma khas rempah soto Banjar lumayan menyeruak, walaupun tidak semenusuk ekspektasi saya. Ada rasa manis tipis-tipis yang keluar dari rempah-rempahnya. Pasalnya, di tempat asalnya, soto Banjar memang menggunakan kelompok rempah-rempah yang punya aroma dan rasa dasar manis (kayu manis, adas manis, bunga lawang, cengkih, pala, dan kapulaga).
Buat saya, rasa rempahnya masih terkesan malu-malu, tapi masih bisa meninggalkan sensasi hangat di tenggorokan selama beberapa menit. Berbeda dari saudaranya, Indomie Soto Banjar Limau Kuit memiliki kuah keruh yang lebih gelap karena ada kecapnya dan ada hint asam dari limau kuitnya.
#6 Indomie Rasa Coto Makassar
Varian Coto Makassar juga merupakan salah satu eksperimen yang berhasil dari Indomie. Kuahnya memiliki warna coklat dengan aroma rempah yang lebih menusuk hidung jika dibandingkan dengan varian Soto Banjar Limau Kuit. Rasa kuahnya cukup pekat dengan cita rasa kacang yang kuat dan rasa asam yang samar-samar berhasil dikecap lidah. Lalu, ada juga rasa pedas dan hangat di tenggorokan yang keluar dari penggunaan rempah-rempahnya. Sayangnya, varian ini masih diproduksi untuk pasar Sulawesi Selatan.
Sebenarnya, masih banyak lagi varian lain dari Indomie cita rasa Nusantara yang enak. Namun, bagi saya, varian lain tidak seberkesan dan seunik daftar di atas. Ada juga varian yang rasanya masih tipikal mi instan banget dan nggak mirip sama makanan aslinya. Kalau kamu udah pernah nyobain yang mana aja, Gaes?
Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Audian Laili
BACA JUGA Top 5 Indomie Goreng Terenak yang Pernah Ada