Sebelum saya fafifu wasweswos bercerita, saya ingin menjelaskan terlebih dahulu bahwa yang saya maksud basecamp ormawa (organisasi mahasiswa) adalah rumah kontrakan yang disewa oleh anggota ormawa yang sama. Bukan sekre ormawa yang berada di dalam kampus ya. Tujuan adanya basecamp ormawa sebenarnya sederhana saja yaitu agar memudahkan koordinasi dan diskusi terkait tumbuh kembang suatu ormawa.
Meskipun tinggal di basecamp ormawa dekat dengan stigma kumuh dan lama lulusnya. Tapi, ada beberapa hal yang membuat tinggal di basecamp ormawa lebih menyenangkan ketimbang tinggal di kos petakan sendirian. Berikut akan saya jabarkan hal-hal yang menyenangkan terkait tinggal di basecamp ormawa.
#1 Inventaris gratis
Selain dijadikan tempat tinggal, basecamp ormawa juga dijadikan tempat menyimpan barang inventaris organisasi. Seperti misalnya buku, proyektor, sound portable, dan lain sebagainya. Nah inventaris ormawa tersebut dapat digunakan oleh penghuni basecamp dengan mudah karena tempat tinggalnya memang di sana. Misal kalau lagi males minjem buku bacaan di perpustakaan kampus, tinggal baca buku inventaris milik ormawa saja atau mau nonton bareng pertandingan sepak bola menggunakan proyektor juga bisa.
#2 Tempat tinggal yang bersih
Walau sudah bagi tugas bersih-bersih, tetap saja ada kalanya males. Nah, kalau dijadiin basecamp, otomatis anggota ormawa bakal bantuin karena nggak mungkin banget pada betah dalam keadaan kotor.
Yang untung siapa? Ya penghuni kontrakan yang asli lah wqwqwq.
#3 Ada teman untuk berbagi kegetiran
Namanya mahasiswa perantauan, pasti foya-foya di awal bulan dan mengais sisa-sisa uang yang terselip di tas pada akhir bulan. Minimal kalau keuangan sedang kering sekali pada akhir bulan, ada teman satu basecamp yang bisa membantu. Misal teman satu basecamp bernasib sama, minimal kami bisa menjalani getirnya akhir bulan secara bersama-sama. Nggak mengalami combo kesengsaran hidup mahasiswa yaitu kesulitan di akhir bulan ditambah kesepian.
#4 Nggak takut bangun kesiangan
Dalam satu basecamp yang pernah saya tempati biasanya, diisi oleh minimal empat sampai delapan orang. Minimal salah satu orang dari penghuni basecamp pasti ada yang bangun terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya kesiangan masuk kuliah. Terlebih teman-teman saya di basecamp hampir semuanya dulu pernah mondok sehingga nggak lupa melaksanakan ibadah salat subuh.
#5 Mudah menjalankan ibadah secara berjama’ah
Ketika basecamp lokasinya agak berjauhan dengan masjid atau musala, biasanya para penghuni basecamp memilih untuk melaksanakan ibadah shalat secara berjama’ah di basecamp. Begitu pula saat lingkungan sekitar basecamp nggak ada yang melaksanakan kegiatan keagamaan warga seperti yasin dan tahlil. Biasanya kami menjalankan yasin dan tahlil secara mandiri di basecamp, ya itung-itung membuat makhluk astral sedikit terganggu. Sebab, terkadang kami lebih memilih rumah kontrakan yang terkenal agak angker, hanya karena ingin mendapatkan harga sewa yang relatif lebih terjangkau.
#6 Konsultasi intens dengan senior
Di dalam basecamp ormawa pasti terdiri dari berbagai macam angkatan. Mulai dari mahasiswa tahun pertama yang sedang rajin-rajinnya sampai mahasiswa tahun terakhir yang sedang menghadapi skripsi. Menjadi suatu keuntungan menurut saya bagi junior yang tinggal bersama senior di dalam basecamp. Sebab, si junior bisa konsultasi segala urusan perkuliahan secara mendalam seperti tugas kuliah, cara penilaian dosen, karakter dosen, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut dapat memudahkan seorang junior untuk beradaptasi lebih cepat ke dalam dunia kampus.
Begitu sekiranya hal-hal menyenangkan dari tinggal di basecamp ormawa yang pernah saya alami. Ya tetap ada nggak enaknya, tapi emang nggak saya bahas di sini. Kalau saya bahas, judulnya bukan hal menyenangkan dong. Begitchu.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 3 Jenis Pertanyaan yang Selalu Ditanyakan kepada Calon Anggota Organisasi Mahasiswa