Banyak kali hal tentang motor matic yang kita tidak tahu
Beberapa waktu lalu, motor saya bermasalah. Mesinnya tiba-tiba mati dan starter elektriknya tidak berfungsi. Ini bukan kali pertama si Mio cari masalah. Sebelumnya, penyakit tiba-tiba mesin mati ini juga pernah terjadi. Beruntung, saat itu posisi saya sedang ada di sekolah. Jadi, tidak perlu repot dorong motor untuk cari bengkel. Tinggal serahkan saja ke bengkel motor yang ada di dalam sekolah.
Nah, pada saat motor saya masuk ke ruang operasi, kawan saya yang bertugas sebagai mekanik mengatakan bahwa mesin mati mendadak memang sering dikeluhkan oleh pengguna motor Mio. Dan sepertinya, hal tersebut diperparah dengan kebiasaan berkendara saya yang suka sat set sat set ini. Entahlah, mungkin saya memang lebih cocok pakai awan kintoun atau rajawali terbang daripada motor.
Balik soal motor saya yang bermasalah. Gara-gara motor saya sering bolak-balik masuk bengkel sekolah, saya jadi sering ngobrol soal dunia motor dengan mekanik di bengkel. Ternyata, ada banyak pengetahuan soal motor matic yang saya tidak tahu. Bisa jadi, pengetahuan ini juga jarang diketahui oleh perempuan-perempuan lainnya. Apa saja?
#1 Memiliki gigi
Hayo ngaku, siapa yang baru tahu kalau motor matic punya gigi? Sama, dong, kayak saya. Saya pikir, yang punya gigi itu hanya motor bebek. Elah jebul motor matic juga punya, lho, Bund. Kenalin, namanya gigi rasio. Letaknya ada di balik komponen Continuously Variable Transmission (CVT), dekat as roda belakang. Fungsi gigi rasio pada motor matic yaitu sebagai penerus daya dari CVT menuju roda belakang. CVT inilah yang membuat pengendara motor matic cukup tarik gas saja dan perpindahan gigi pun terjadi secara otomatis. Hmm, ribet, ya Bund? Memang paling bener masak sayur sop aja di dapur~
#2 Sistem pengereman yang berbeda
Mbakyu yang sedari awal kenal motor langsung nemplok ke motor matic, pasti tidak tahu bahwa sistem pengereman pada motor matic berbeda dengan motor bebek. Di motor matic, letak tuas rem ada pda stang kanan dan kiri, serta remnya melekat pada bagian ban kendaraan. Itu sebabnya, pengendara motor matic akan merasakan seperti ada sensasi seperti meluncur saat melakukan pengereman.
Beda dengan motor manula, eh, manual. Pada motor manual, proses pengereman dapat berjalan secara lebih ringan dan juga efektif karena tuas rem terletak pada stang kanan untuk rem depan dan bagian bawah (yang pijakan kaki itu, loh, Mbak) untuk rem belakang.
#3 Memiliki air radiator
Ternyata oh ternyata, yang punya sistem pendingin radiator bukan hanya mobil saja. Kini, motor matic juga punya. Wah, jadi tambahan PR untuk kaum hawa, nih. Mau nggak mau harus waspada dan berjaga-jaga, jangan sampai air radiatornya habis. Bahaya, tuh. Bisa-bisa sistem pendingin pada mesin tidak bekerja secara optimal. Akibatnya, motor bisa overheat. Pada kondisi ekstrem, motor yang mengalami overheat biasanya akan berasap atau mendadak mati.
#4 Mio bukan pelopor motor matic
Banyak yang mengira bahwa pelopor matic di Indonesia adalah Yamaha Nouvo. Ada pula yang menyebut Yamaha Mio dan Honda Beat. Padahal, mereka-mereka itu hanya anak kemarin sore. Kenyataanya, motor matic sudah mengaspal di Indonesia sejak 1962. Yaitu lewat motor matic yang diproduksi oleh Jepang yang dikenal dengan nama Honda Sayur. Kemudian pada 1991, PT Dan Motor Vespa Indonesia (DMVI) selaku agen pemegang merek memperkenalkan Vespa Corsa.
#5 Tidak untuk angkut barang
Waini. Mentang-mentang bodinya gede, motor matic kerap jadi korban kezaliman. Bagian depan penuh dengan belanjaan, sementara di boncengan ada 3 anak berdesakan. Duh. Jangan gitu, ya, Bund. Kasian motornya. Apalagi, mayoritas motor matic masih menggunakan suspensi monoshock tunggal. Iya, sih, suspensi jenis ini memang bikin motor jadi empuk dan nyaman. Tapi, tidak disarankan untuk mengangkut beban yang terlalu berat. Alasannya, rawan ambles, Bund. Beda dengan motor lain yang menggunakan dual monoshock dimana secara kekuatan dan keseimbangan lebih terjamin dan terjaga. Etapi bukan berarti membenarkan untuk angkut barang banyak-banyak, loh, ya. Kaya nggak kenal truk aja. Hehehe.
#6 Butuh dua jenis oli
Fakta terakhir seputar motor matic adalah tentang oli yang digunakan. Berbeda dengan motor bebek, motor matic membutuhkan 2 jenis oli yakni oli gardan atau gear oil dan oli mesin. Tolong jangan ditawar, ya, Bund. Kedua oli ini sama pentingnya bagi keberlangsungan hidup si motor. Oli gardan untuk melumasi komponen bergerak pada sepeda motor, seperti gear dan bearing agar tidak cepat rusak. Sedangkan oli mesin untuk membantu kinerja komponen sepeda motor agar lebih enteng. Jadi kalau misal si bapak cerita duitnya habis banyak buat servis dan ganti oli si motor matic, tolong jangan dipaido alias diomong. Nyatanya, perawatannya memang mahal, Tsay~
Demikianlah 6 fakta soal motor matic yang jarang diketahui oleh perempuan. Hmm, ribet juga ya urusan permotoran ini. Memang paling bener naik awan kintoun deh kayaknya~
Penulis: Dyah Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 3 Alasan Sesungguhnya Perempuan Jarang Ganti Oli Motor