Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

5 Tips Berdebat di Media Sosial agar Terhindar dari Debat Kusir

Muhammad Harits Hikmawan oleh Muhammad Harits Hikmawan
6 Agustus 2021
A A
5 Tips Berdebat di Media Sosial agar Terhindar dari Debat Kusir terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Masih zaman debat kusir?

Pertentangan pendapat di media sosial memang kerap kali berakhir dengan debat online. Nggak perlu susah-susah kalau mau mencari debat online ini karena hampir semua jenis postingan jadi gelanggang debat. Mulai dari postingan tentang kebijakan pemerintah, sampai postingan yang membahas anime. Cukup cari komentar dengan jumlah balasan yang banyak dan voila… sudah ketemu. Topik yang jadi perdebatan juga sangat luas. Mulai dari membahas efektivitas dan pro-kontra kebijakan pemerintah, sampai dengan perdebatan waifu siapakah yang paling wangi.

Sayangnya, debat online kebanyakan justru jadi debat kusir dan adu bacot semata. Mulai dari argumen yang nggak punya esensi, perdebatan melebar sampai keluar dari topik pembahasan, dan yang paling parah kalau yang terjadi justru adu makian belaka.

Maka dari itu, sebagai seorang penikmat debat online, saya ingin memberikan beberapa tips agar kamu yang mau berdebat bisa memberikan argumen yang lebih berkualitas dan lebih terarah. Sehingga debat ini nggak berujung dengan debat kusir semata.

#1 Cari data-data yang mendukung argumenmu

Jika kamu sedang berdebat di media sosial dan berupaya mempertahankan argumenmu, maka wajib hukumnya untuk mencari data sebanyak-banyaknya. Jika punya data yang banyak, kamu nggak perlu repot-repot sampai ad hominem atau memaki-maki lawan debat. Kamu bisa membuka beberapa tab sekaligus untuk melakukan riset terkait data yang mendukung argumenmu. Kalau bisa, data yang kamu bawa adalah data yang baru. Pastikan juga data yang kamu temukan berasal dari sumber yang valid.

Ingat, perbedaan debat di media sosial dengan kompetisi debat ilmiah adalah semua orang bisa ikut nimbrung saat kamu tengah debat di media sosial. Kalau keliru membawa data, kamu bisa ditegur oleh orang lain yang bukan lawan debatmu. Ini bisa bikin kamu kena serang ramai-ramai sama netizen.

Maka dari itu, usahakan cek kembali dan teliti data yang sudah kamu kumpulkan sebelum diberikan pada lawan debatmu. Jangan sampai kamu malah keliru membawa data. Bisa-bisa kamu justru malah kena serang balik dari lawan.

#2 Sampaikan dengan padat, ringkas, dan nggak berbelit-belit

Karena media yang kamu gunakan berdebat adalah teks, maka usahakan dalam penyampaian argumen serta data yang kamu punya itu nggak berbelit-belit. Semakin padat dan ringkas semakin baik. Jika terlalu panjang biasanya orang-orang akan mengabaikan argumenmu. Bahkan kadang disindir balik, “Lagi nulis skripsi, Bro?”

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Kalau kamu memberikan argumen dengan berbelit-belit, lawan debatmu bisa jadi akan kebingungan dan salah tangkap dengan poin yang akan kamu sampaikan. Ini akan berakhir dengan perdebatan yang tiada habisnya alias debatnya nggak nyambung.

#3 Bawa perbandingan atau analogi yang sesuai

Membawa perbandingan atau analogi untuk mendukung pendapatmu adalah salah satu metode yang bagus dalam berdebat. Namun ingat, dalam memberikan perbandingan atau analogi itu harus yang apple-to-apple alias sesuai.

Saya pernah menemukan seseorang berargumen bahwa Football Manager adalah gim bola yang nggak menarik minat seseorang untuk memainkannya dan juga nggak laris. Lucunya, saat diminta membuktikan bahwa Football Manager adalah gim yang nggak laris, orang ini membandingkan gim Football Manager dengan PES.

Ini jelas nggak apple-to-apple, meski sama-sama gim bola, FM jelas sangat berbeda dengan PES. FM adalah gim bola yang menempatkan kamu sebagai seorang pelatih. Kalau mau menunjukkan bahwa FM adalah gim yang nggak laris, bandingkanlah data penjualannya Soccer Manager yang bergenre sama.

#4 Hindari merasa superior dan arogan

Saya sering kali menemukan saat dua orang sedang berdebat di media sosial. Salah seorang memanggil lawan debatnya dengan sebutan “Dek” meskipun usianya sama, atau bahkan jauh lebih muda. Trik ini bertujuan untuk menggiring opini orang-orang yang mengikuti perdebatan agar beranggapan bahwa lawan debatnya itu adalah seorang bocah kurang pengalaman.

Hindari bertindak superior dan arogan seperti ini. Cukup tunjukkan di mana letak kesalahan argumen lawan, dan berikan data valid yang mendukung argumenmu. Menangkanlah debat dengan elegan.

#5 Tinggalkan perdebatan jika sudah menyerang personal atau memanggil circle

Biasanya di media sosial, saat seseorang sudah kalah argumen, yang terjadi adalah orang ini mulai menyerang personal lawan debatnya atau ad hominem. Kadang juga mereka menandai atau memanggil teman-temannya. Jika sudah seperti ini, sebaiknya tinggalkan saja perdebatan tersebut. Esensi dari debat adalah argumen dibalas argumen, bukannya menyerang pribadi lawan debat, atau justru merundung lawan debat.

Nah, itulah beberapa tips yang saya berikan agar saat kamu terjebak dengan perdebatan di media sosial, kamu bisa terhindar dari yang namanya debat kusir dan memberikan argumen yang berkualitas. Selain berdebat, jika kamu mengikuti tips di atas, kamu juga bisa memberikan wawasan atau insight baru terhadap mereka yang mengikuti debatmu. Mantap, kan?

BACA JUGA Berani Bacot di Media Sosial tapi, kok, Pakai Akun Bodong? atau tulisan Muhammad Harits Hikmawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Oktober 2021 oleh

Tags: debatGaya Hidup TerminalMedia SosialTips
Muhammad Harits Hikmawan

Muhammad Harits Hikmawan

ArtikelTerkait

Belakangan Ini Semua Media Sosial Terasa Toksik Kecuali Quora terminal mojok.co

Generasi Baby Boomer Punya Lini Masa Medsos yang Lebih Damai ketimbang Milenial

21 September 2020
Tips Memilih Lokasi Mendirikan Tenda Saat Mendaki Gunung agar Bisa Tidur Nyenyak Terminal Mojok

Tips Memilih Lokasi Mendirikan Tenda Saat Mendaki Gunung agar Bisa Tidur Nyenyak

19 Desember 2020
3 Rekomendasi Gim Bertema Wabah Virus Global: Relate Banget sama Kondisi Sekarang terminal mojok.co

3 Rekomendasi Gim Bertema Wabah Virus Global: Relate Banget sama Kondisi Sekarang

2 Agustus 2021
Saya Punya Alasan untuk Tidak Perhitungan Follow IG Orang terminal mojok.co

Saya Punya Alasan untuk Tidak Perhitungan Follow IG Orang

7 Januari 2021
Ilmu Titen dan Mitos Jawa Itu Beda, Jangan Dipukul Rata terminal mojok.co

Ilmu Titen dan Mitos Jawa Itu Beda, Jangan Dipukul Rata

11 Juli 2021
20 Istilah yang Harus Diketahui KOL Specialist

20 Istilah yang Harus Diketahui KOL Specialist

22 September 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.