Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

5 Tipe Orang ketika Menanggapi Curhat Temannya

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
28 Agustus 2020
A A
tipe teman dalam menanggapi curhat mojok.co

tipe teman dalam menanggapi curhat mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Motif seseorang curhat dengan satu atau beberapa orang teman bermacam-macam. Ada yang ingin mendapatkan solusi, ingin meluapkan emosi, atau cuma mau bercerita dan didengarkan.

Selain hal yang diceritakan seseorang ketika curhat bisa beragam, respons yang diberikan oleh teman curhat juga berbeda-beda. Mulai dari respons yang menyenangkan, menenangkan, sampai menjengkelkan. Tergantung teman yang diajak curhat.

Berikut tipe-tipe respons sekaligus saran yang biasa diberikan seseorang, ketika temannya curhat.

Tipe menanggapi curhat #1 Judging

Tipe yang seperti ini harus diwaspadai setiap saran dan masukannya. Bukannya memberi solusi, malah bikin keki dan seenaknya menghakimi. Sering kali saran yang diberi tidak tepat sasaran, ngalor-ngidul. Sebab, harus disadari, terkadang fokusnya adalah pengin memperkeruh suasana aja gitu.

Teman yang seperti ini, bukan berarti harus kita hindari atau dijauhi. Nggak apa-apa. Tiap orang kan punya karakter yang berbeda-beda. Paling penting, sebagai pelaku curhat, kita harus bisa memilah, mana saran yang baik untuk dilakukan, mana yang tidak perlu dilakukan.

Tipe menanggapi curhat #2 Pasif

Perlu diketahui, tipe pasif dalam menanggapi curhatan seorang teman biasanya hanya memberi respons, “Hmmm… gitu” atau “Ya, ya, ya”. Kadang dia malah hanya mendengarkan tanpa merespons sama sekali.

Ada beberapa faktor kenapa seseorang pasif dalam memberi tanggapan atau saran ketika temannya curhat. Pertama, bisa jadi ingin memahami tanpa menghakimi. Kedua, khawatir salah atau kurang tepat dalam memberikan saran. Ketiga, karena memang sedang malas mendengarkan curhatan seorang teman.

Jika kalian sedang curhat dan berhadapan dengan teman yang seperti ini, tetap lanjutkan bercerita, boleh lihat situasi dan kondisi, juga tidak perlu menghakimi pendengar curhat.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

4 Kelakuan Menjengkelkan Penebeng Kendaraan Teman, Tolong Peka Sedikitlah

Tipe menanggapi curhat #3 Konfirmatif

Tipe ini sering kali dianggapi antusias karena selalu melakukan probing atau memberi konfirmasi pada setiap cerita yang ia dengar.

Biasanya, setiap jeda cerita, ada beberapa pertanyaan yang diajukan. Seperti, “Oh, ya? Terus, gimana kondisi kamu sama dia sekarang?” atau malah memberi saran yang bijak, “Coba, deh, tempatkan dirimu di posisi dia juga, apa yang kamu rasain. Terus, apa yang akan kamu lakukan?”

Orang dengan tipe ini biasanya dianggap menyenangkan karena interaksi curhat menjadi dua arah. Komunikatif dan meminimalisir kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

Tipe menanggapi curhat #4 Investigatif

Bersiaplah untuk menyiapkan argumen terbaikmu ketika curhat dengan tipe teman yang investigatif. Apalagi jika ada keanehan atau kejanggalan dalam curhatan yang disampaikan. Setiap cerita kalian tidak menutup kemungkinan akan disanggah dan dipertanyakan secara mendalam kebenarannya, hingga hal yang detail. Seperti kapan hal yang diceritakan terjadi, di mana, seperti apa kejadiannya, siapa yang memicu lebih awal, dan lain sebagainya.

Sebagian orang merasa capek ketika harus curhat dengan seorang teman tipe investigatif. Di satu sisi memang menyebalkan, tapi di sisi lain, jika brainstorming bisa menghasilkan insight, justru akan baik. Sesi curhat bisa jadi akan menghasilkan solusi yang mumpuni.

Tipe menanggapi curhat #5 Sepakat untuk tidak sepakat

Ketika kita curhat, tidak semua teman curhat kita akan mengiyakan atau sependapat dengan saran seperti apa yang disampaikan. Perbedaan saran, pendapat, juga sudut pandang, tentu dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Pengalaman pribadi, lingkungan, referensi cerita, dan lain sebagainya. Jadi, jangan selalu berharap opini antara satu dengan yang lainnya akan selalu seragam. Tanpa disadari, terkadang perbedaan opini pun dapat menyatukan.

Harus disadari juga bahwa, saat curhat, seseorang harus siap untuk menerima perbedaan pendapat. Karena alasan seseorang curhat pastinya beragam. Ada yang agar bisa merasa tenang, ada juga yang ingin mendapat solusi. Jika ingin selalu dibela saat curhat, coba renungkan kembali, tujuan bercerita kepada orang lain, untuk mendapatkan solusi atau hanya sekadar mencari pembelaan.

Saran saya, dengan siapa pun proses curhat dilakukan, titipkan cerita personal kalian kepada seseorang yang paling dipercaya. Jangan sembarang cerita. Apalagi cerita kalian diketahui oleh orang yang diragukan komitmennya. Pokoknya, jangan. Nanti malah dijadikan utas di Twitter. Duh.

BACA JUGA Curhat di Medsos Muluk, Nggak Punya Teman, ya? dan tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Agustus 2020 oleh

Tags: CurhatTemantipe
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

habermas

Menerapkan Rasionalitas Komunikatif Habermas Pada Hubungan Sepasang Kekasih

16 Agustus 2019
sempol

Tidak Ada Sempol Hari Ini

15 Juni 2019
salat jumat wabah corona protokol kesehatan mojok.co

Ketika Jin yang Menyerupai Seorang Teman Ikut Salat Jumat

26 September 2019
Alasan Klasik yang Seharusnya Nggak Dipakai Lagi Saat Malas Mandi terminal mojok.co

Untuk Apa Mandi Pagi di Hari Libur?

21 Juni 2019
pahlawan kebersihan

Apresiasi Singkat Untuk Para Pahlawan Kebersihan

30 Agustus 2019
Quarter Life Crisis

Quarter Life Crisis yang Kadang Membuat Hati Meringis Sampai Dengan Menangis

3 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.