Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

5 Tipe Mahasiswa Saat Danusan buat Kepanitiaan Kampus

Erfransdo oleh Erfransdo
12 November 2020
A A
5 Tipe Mahasiswa Saat Danusan buat Kepanitiaan Kampus terminal mojok.co

5 Tipe Mahasiswa Saat Danusan buat Kepanitiaan Kampus terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Buat mahasiswa yang sering ikut kepanitiaan atau organisasi, pasti nggak akan asing lagi sama yang namanya danusan. Danusan ini biasanya dilakukan untuk menambah biaya kegiatan kepanitiaan karena kalau ngandelin dana dari pihak fakultas atau rektorat, nggak bakal cukup. Jadilah divisi fundraising atau divisi konsumsi diadakan dalam sebuah kepanitiaan.

Biasanya, divisi konsumsi akan memesan beberapa jenis makanan ke suatu vendor makanan untuk melakukan kerja sama. Vendor yang dihubungi juga pasti akan mengetahui tujuan kami memesan makanan tersebut karena biasanya sudah jadi langganan mahasiswa untuk kegiatan kepanitiaan. Vendor makanan yang sering dipesan oleh mahasiswa biasanya berupa aneka gorengan atau kue.

Kepala divisi konsumsi atau perwakilannya biasanya akan janjian di suatu tempat sama si pengirim makanan (biasanya pakai box). Ada juga vendor yang langsung menitipkan box makanannya di satpam kampus kalau sudah terbiasa. Di situ akan diberi tanda siapa pemesannya agar tidak tertukar karena saking banyaknya mahasiswa yang melakukan sistem danusan apalagi di pertengahan semester yang cukup banyak kegiatan kemahasiswaan.

Saya sendiri sudah tidak asing lagi dengan dunia perdanusan. Sejak maba saya sudah sering mengikuti berbagai kepanitiaan agar mendapatkan banyak teman, pengalaman, serta sertifikat. Teman-teman saya bahkan sudah hafal betul kalau saya sering membawa box makanan ke dalam kelas. Ada yang menyangka saya memang berjualan, ada juga yang sudah ngeh bahwa saya sedang mengambis di kepanitiaan.

Saya pun sering bersaing dengan beberapa mahasiswa yang juga melakukan danusan di hari yang sama dengan saya. Tidak masalah kalau jenis danusannya berbeda, tapi kalau sudah sama-sama bawa gorengan, ya, auto harus datang duluan ke kelas supaya nggak rugi bandar. Yang paling ngeselin tuh sekelas sama teman yang satu kepanitiaan dan jadwal danusnya sama.

Selama saya danusan dan lihat teman-teman yang juga danusan, setidaknya ada beberapa tipe mahasiswa ketika berjualan danusan berdasarkan pengalaman saya saat memperhatikannya.

#1 Heboh

Tipe pertama yang saya temui adalah jenis mahasiswa yang heboh. Jenis mahasiswa yang satu ini biasanya nggak peduli sama rasa malu. Sing penting danusannya habis dan nggak nombok. Saking hebohnya, biasanya doi ngajakin teman-teman dekatnya buat bantuin jualan. Alhasil nggak akan heran kalau danusan doi cepat banget habisnya. Bikin insecure mahasiswa lain yang juga lagi berjuang danusan.

#2 Pendiem atau pemalu

Tipe yang kedua adalah tipe yang bertolak belakang dengan tipe pertama. Mahasiswa yang satu ini biasanya nggak terbiasa sama yang namanya jualan. Dan tentu biasanya mereka memang tipe yang pemalu dan nggak bisa interaksi sama banyak orang. Jadinya tipe seperti mereka hanya akan meletakkan box makanan di atas mejanya dan menawarkan ke teman-teman yang ada di sekitarnya. Tipe seperti ini antara memang pendiem atau nggak niat aja, sih. Hahaha.

Baca Juga:

Membayangkan Mail “Upin Ipin” Masuk Divisi Danus di Kepanitiaan Kampus, Dagangan Pasti Laris Manis

Metode Danusan dengan Paid Promote Itu Problematik, Udah Gitu Promosi Akun Penipuan Lagi, Agent of Change kok Goblok!

#3 Dimakan sendiri

Setiap saya danusan, jumlah makanan tiap box nya biasanya berbeda-beda setiap kepanitiaannya. Beda panitia, kadang beda juga vendor makanannya. Beda juga jumlah makanan yang ada di dalam box. Ada yang memberatkan, ada juga yang meringankan beban. Berdasarkan pengalaman saya, biasanya makanan setiap box nya berjumlah 15 sampai 20. Dan itu dibagi dalam 3 sampai 4 jenis makanan.

Kalau lagi apes, kelasnya sebentar atau bahkan nggak ada kelas, udah pasti mikir berat buat bisa ngehabisin itu danusan. Mau dijual, tapi minim pelanggan. Mau dibuang sayang. Terpaksa hari itu nggak beli makan, alias makannya diganti sama danusan. Kan ngeselin banget. Mungkin tipe seperti itu bisa ditemukan pada diri saya. Hahaha.

#4 Dititipin ke sekret atau masjid fakultas

Jenis yang satu ini punya dua kemungkinan alasan. Alasan pertama mahasiswa ini memang punya ide yang brilian, atau alasan keduanya adalah bahwa doi nggak mau capek aja nawarin ke setiap mahasiswa di kelas. Alhasil dititipin ke sekret atau masjid fakultas adalah solusinya karena biasanya cukup banyak lalu-lalang mahasiswa di sana.

Namun cara yang satu ini tentunya ada risiko tersendiri juga. Seperti teman saya yang sengaja menitipkan box makanan di pelataran masjid, makanannya habis, tapi hasil penjualannya tidak sebanding alias malah rugi. Kalau begini, kan repot dan ujung-ujungnya berprasangka buruk.

#5 Dikasih ke orang

Kalau tipe yang terakhir ini sih orangnya baik banget. Bawa box makanan ke perkumpulan orang, bukannya jualan, eh malah bagi-bagiin makanan. Kan, mulia banget. Biasanya, sih, doi bagi-bagiin makanan itu karena sudah nggak ada yang mau beli lagi alias sudah sore. Alhasil sisa makanannya pun dikasihkan ke teman-teman sekitarnya. Daripada mubazir kan dibuang, mending dibagiin.

BACA JUGA Divisi Danus Memang Harus Pelit dan tulisan Erfransdo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 November 2020 oleh

Tags: danuspanitiatipe orang
Erfransdo

Erfransdo

Lulusan pertanian yang terjun ke dunia media. Peduli isu-isu budaya dan lingkungan. Gemar baca buku dan nonton bola.

ArtikelTerkait

contact person

Contact Person, Tapi Kok Slow Response?

29 Agustus 2019
divisi danus

Divisi Danus Memang Harus Pelit

20 Agustus 2019
3 Tipe Orang yang Sebenarnya Sangat Cocok Tinggal di Perumahan Cluster Terminal Mojok

3 Tipe Orang yang Sebenarnya Sangat Cocok Tinggal di Perumahan Cluster

3 Mei 2022
Tipe-tipe Orang Ketika Dibonceng di Motor

Tipe-tipe Orang Diboncengin Naik Motor yang Bikin Gemes

10 Januari 2021
bendahara pelaksana

Menanggapi Tulisan Panitia yang Paling Capek itu Divisi Perlengkapan: Maaf Mas, Belum Pernah Tahu Rasanya Menjadi Bendahara Pelaksana, ya?

21 Agustus 2019
Hal yang Menguntungkan Ketika Menggunakan Fitur Instagram Private terminal mojok.co

Lama-lama Paid Promote Danus Itu Menjengkelkan

13 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.