Saya masih percaya kalau Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan terowongan. Ya, ada banyak terowongan yang tersebar di beberapa sudut Kota Pelajar. Nggak cuma memiliki bentuk bangunan yang menawan nan unik, sejumlah terowongan di Jogja juga menyimpan kisah unik hingga mistis.
Beberapa waktu lalu saya melintas di daerah Tempel, Sleman, dan melihat ada puluhan terowongan unik, yang dikenal dengan nama Buk Rentang atau kanal air Van Der Wijk. Buk sepanjang 700 meter dengan tinggi empat meter itu konon dibangun Belanda pada 1909. Mengingat saluran irigasi ini memiliki nilai-nilai sejarah, maka oleh Pemkab ditetapkan sebagai cagar budaya.
Selain itu, masih banyak terowongan di Jogja yang menyimpan kisah unik dan masih jarang diketahui. Buat kalian yang bosan dengan tempat wisata di Jogja yang itu-itu saja, terowongan ini bisa jadi pilihan untuk menghabiskan waktu libur. Dari sekian banyak lorong, berikut sejumlah terowongan di Jogja yang menyimpan kisah unik hingga mistis:
#1 Terowongan Telu Gajah Wong
Terowongan Telu Gajah Wong terletak di bawah rel kereta api yang berbatasan dengan Kota Jogja, Bantul, dan Sleman. Di sisi selatan berada di dua wilayah, yaitu Bantul dan Kota Jogja. Sedangkan, di bagian utara masuk ke wilayah Sleman.
Sesuai namanya, di tempat ini ada tiga terowongan yang masing-masing memiliki lebar sekitar dua meter dengan ketinggian empat meter. Nggak tahu persis kapan terowongan ini dibangun, tapi menurut warga sekitar, terowongan yang biasa dijadikan spot mancing ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.
Nggak hanya memiliki bentuk yang unik, terowongan ini juga menyimpan kisah mistis. Beberapa kali Terowongan Telu digunakan untuk bunuh diri dan dikenal angker. Bahkan, anak-anak kecil di sekitar nggak boleh bermain di tempat ini.
#2 Terowongan Rewulu
Terowongan ini berdekatan dengan Stasiun Rewulu, tepatnya berada di wilayah Kal. Argomulyo, Kec. Sedayu, Kab. Bantul. Di atas Terowongan Rewulu terdapat rel kereta api yang hanya dilintasi KA barang angkutan bahan bakar minyak milik Pertamina atau bukan untuk penumpang. Dulunya, ke arah barat Stasiun Rewulu terdapat Stasiun Sedayu yang saat ini sudah dibongkar untuk pembangunan jalur ganda.
Saat ini, terowongan yang konon sudah ada sejak zaman Belanda ini oleh masyarakat sekitar dijadikan tempat nongkrong atau bersantai saat sore hari. Banyaknya coretan di dinding terowongan semakin menegaskan kalau terowongan ini banyak dikunjungi oleh kawula muda.
Terowongan Rewulu juga nggak lepas dari kisah mistis. Menurut warga sekitar, dari terowongan ini acap terdengar suara pengumuman mengenao keberangkatan dan kedatangan kereta api di stasiun bekas Stasiun Sedayu. Uniknya, pengumuman itu nggak menggunakan bahasa Indonesia, melainkan pakai bahasa Belanda. Bikin merinding.
#3 Terowongan Taman Sari
Salah satu terowongan di Jogja yang paling populer adalah Terowongan Taman Sari. Buat kalian yang pernah berkunjung ke Taman Sari tentu sudah nggak asing dengan terowongan panjang ini. Ya, di tempat ini ada dua terowongan yang bernama Urung-urung Sumur Gumuling dan Urung-Urung Timur.
Terowongan Sumur Gumuling sendiri memiliki panjang sekitar 39 meter yang menghubungkan Pulo Kenanga dan Sumur Gumuling. Uniknya, sepanjang terowongan berbentuk mirip kayak pintu masjid ini di dalamnya terdapat beberapa tempat untuk bertapa khusus raja.
Sementara terowongan timur menghubungkan Pulo Penembung dan Pulo Kenanga. Terowongan sepanjang 45 meter ini memiliki lebar sekitar 2,8 meter dan tinggi 2,8 meter, dengan jalur berkelok. Buat kamu yang pengin menjajal sensasi berjalan di ruang bawah tanah ini langsung saja menuju Kompleks Taman Sari, Kec. Kraton, Kota Jogja. Gas.
#4 Terowongan YIA
Terowongan YIA memiliki panjang sekitar 1,4 kilometer dan menjadi terowongan terpanjang di Indonesia. Terowongan yang berada di bawah area Bandara Yogyakarta International Airport ini menghubungkan Desa Glagah dan Desa Palihan, Kec. Temon, Kulonprogo.
Terowongan yang dibangun tahun 2018 dan dibuka untuk umum pada Januari 2020 ini, dilengkapi dengan sejumlah unsur keselamatan seperti emergency exit 8 unit, lampu flip-flop, dan 34 unit exhaust fan. Uniknya, sepanjang terowongan ini di sisi kanan dan kirinya terdapat ornamen berbentuk patung tari tradisonal khas Kulonprogo. Mantap.
#5 Terowongan UIN Jogja
Almamater saya, UIN Jogja, juga punya terowongan ikonik lho, Gaes. Underpass ini menghubungkan kampus timur ke kampus barat, tepatnya Fakultas Dakwah dengan Masjid kampus. Selain dijadikan tempat penyebrangan para penghuninya, terowongan ini juga kerap digunakan untuk beragam kegiatan oleh mahasiswa.
Terowongan ini beberapa kali disulap menjadi ruang pameran senirupa oleh kawan-kawan UKM dan juga acap dipaki untuk latihan teater serta pertunjukan musik. Yah, minimnya ketersediaan ruang berkreasi atau berkesenian di kampus tercinta ini memang kadang memaksa para mahasiswa berpikir lebih keras mencari jalan pintas.
Terlepas dari itu, terowongan ini memiliki filosofi atau simbol makna dari integrasi interkoneksi yang diusung kampus UIN Sunan Kalijaga. Sederhananya, konsep ini merupakan penggabungan dan penyambungan dari beragam ilmu alam dengan ilmu agama Islam. Katanya Pak Rektor yang sering saya dengar sih seperti itu loh, ya. Faktanya nggak tau, deh~
Itulah beberapa terowongan di Jogja yang menyimpan kisah unik hingga mistis. Ya, begitulah Jogja, sebagai daerah bersistem kerajaan yang dulu pernah ditinggali kawula Belanda, memang masih banyak ditemukan terowongan-terowongan tersembunyi. Buat kalian yang bosan sama Malioboro dan Tugu Pal Putih, bisa banget hunting foto di terowongan ikonik ini. Gas!
Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Jembatan Ikonik di Jogja yang Menyimpan Kisah Unik hingga Mistik.