5 Tempat Horor di Surabaya yang Bisa Didatangi untuk Wisata Uji Nyali

5 Tempat Horor di Surabaya yang Bisa Didatangi untuk Wisata Uji Nyali Terminal Mojok

5 Tempat Horor di Surabaya yang Bisa Didatangi untuk Wisata Uji Nyali (Unsplash.com)

Setelah membaca dua tulisan di Terminal Mojok tentang jembatan dan daerah di Jogja yang horor dan penuh misteri, ingatan saya kembali pada kejadian 10 tahun lalu. Waktu itu saya berkunjung ke Danau Tolire di Ternate yang konon katanya angker karena ditunggui oleh seekor buaya putih. Percaya atau nggak, sepulang dari Danau Tolire dan sesampainya di Surabaya, badan saya panas. Suhu tubuh saya saat itu nggak kunjung turun bahkan setelah saya berobat ke dokter dan minum Paracetamol. Kondisi saya baru membaik setelah meminum air yang katanya dari “orang pintar”.

Setelah kejadian tersebut, nyali saya seolah menciut ketika dihadapkan pada hal-hal yang berbau mistis. Saya nggak pernah lagi bepergian ke tempat yang dianggap angker atau dikeramatkan. Tapi, jika kalian bukan penakut seperti saya, saya punya 5 rekomendasi tempat horor di Surabaya yang bisa dijadikan tempat wisata uji nyali.

#1 Pintu Air Jagir

Tempat horor pertama di Surabaya yang bisa dijadikan tempat uji nyali adalah Pintu Air Jagir. Pintu Air Jagir yang berlokasi tak jauh dari Stasiun Wonokromo ini dibangun oleh Belanda pada tahun 1917. Pintu air ini berfungsi untuk mengatur air yang masuk ke Surabaya melalui anak Sungai Brantas yang bernama Sungai Mas. Di balik bangunannya yang megah dengan arsitektur khas kolonial, Pintu Air Jagir kerap dihubungkan dengan hal mistis dan horor.

Warga di sekitar Pintu Air Jagir percaya jika ada buaya putih yang menjadi penunggu daerah tersebut. Selain itu, pintu air ini juga sering digunakan orang untuk bunuh diri. Menurut kesaksian beberapa orang, mereka pernah melihat sosok hitam bergelantungan di sekitar pintu air.

Sebenarnya Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan peremajaan di Pintu Air Jagir dengan memberikan ornamen lampu warna-warni agar kesan angkernya hilang. Namun, usaha tersebut justru membuat pintu air ini makin seram lantaran lampu yang dipasang mengelilingi pintu air yang menyerupai jembatan tersebut sering tiba-tiba mati dan rusak tanpa alasan.

Jika kalian tertarik untuk uji nyali di tempat horor satu ini, kalian bisa coba berkunjung pada malam hari sekitar pukul 12 malam. Jangan datang ke sini pagi atau sore hari, lho, Rek, soalnya bukan hantu yang kalian lihat nanti, melainkan orang sedang mandi di sungai!

#2 Tandon Air Wonokitri

Tak jauh berbeda dengan Pintu Air Jagir, Tandon Air Wonokitri juga dibangun sebelum Indonesia merdeka. Tandon yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/576/436.1.2/2011 ini menjadi rumah air tertua di Surabaya dan bangunannya belum pernah diubah sama sekali. Banyak cerita yang beredar di masyarakat jika Tandon Air Wonokitri dihuni oleh sesosok ular besar yang suka nongol di malam hari.

Berdasarkan kisah yang dituturkan dari mulut ke mulut, di Tandon Air Wonokitri ini pernah ada anak kecil yang tercebur dan jenazahnya baru ditemukan setelah tiga hari. Setelah kejadian tersebut, konon katanya para petugas kebersihan di Tandon Air Wonokitri kerap diganggu hantu cilik yang cekikikan. Sereeem, Rek!

Jika ingin membuktikan dengan mata kepala sendiri sosok ular putih dan hantu cilik yang berlarian, kalian bisa datang ke tempat horor satu ini yang berlokasi di Jalan Pakis, Kecamatan Sawahan, Surabaya ini.

#3 Rumah Mewah Darmo

Rumah mewah tiga lantai yang berlokasi di Jalan Puncak Permai II No. 26, Sukomanunggal, Kota Surabaya ini kerap disebut sebagai rumah hantu Darmo lantaran bangunannya sudah terbengkalai dan banyak orang mengalami kejadian ganjil saat melintasi rumah ini. Bahkan cerita tentang rumah hantu Darmo ini pernah viral dan difilmkan dengan judul Malam Suro di Rumah Darmo 2014 lalu.

Saking populernya, tempat horor satu ini sampai pernah diliput Mojok di sini. Rumah hantu Darmo juga sering dikaitkan dengan pesugihan yang membuat seluruh keluarga yang menghuni rumah tersebut meninggal dunia dan gentayangan.

Jika suka hiburan bertema setan-setanan dan menguji nyali, sepertinya kalian bisa mencoba datang ke rumah Darmo pada tengah malam. Jika ada yang berani berkunjung ke sini pada malam hari, tolong ceritakan di kolom komentar ya, Rek. Soalnya saya penasaran, apakah berkunjung ke rumah hantu Darmo lebih seram dibandingkan datang ke rumah mantan yang sedang melangsungkan pernikahan?

#4 Penjara Kalisosok

Tempat horor di Surabaya selanjutnya adalah Penjara Kalisosok. Penjara Kalisosok dibangun oleh Belanda pada tahun 1808 dan sudah berdiri lebih dari 200 tahun lalu. Penjara ini dulunya digunakan oleh pemerintah kolonial untuk menyekap dan menyiksa orang-orang pribumi yang dianggap menantang. Beberapa sumber sejarah menyebutkan jika Penjara Kalisosok hanya mampu memuat 20 orang dalam setiap ruangan, tapi pihak kolonial memasukkan 90 orang sekaligus ke dalam sel.

Konon, narapidana di Penjara Kalisosok banyak yang meninggal karena disiksa secara kejam oleh pihak Belanda. Penjara ini juga nampak angker dan menakutkan.

Saat ini Penjara Kalisosok masuk dalam daftar cagar budaya Surabaya. Dinding yang sebelumnya penuh lumut dibersihkan oleh Pemkot Surabaya agar kelihatan lebih bagus. Meskipun sudah dibersihkan, penjara ini masih terlihat menakutkan dan jarang ada orang yang berani berkunjung ke tempat horor ini di malam hari.

Jika kalian tertarik untuk uji nyali di Penjara Kalisosok, silakan datang ke Jalan Kasuari No. 5, Krembangan, Surabaya. Lokasi penjaranya nggak jauh dari Jembatan Merah, Rek.

#5 Hotel Majapahit

Tempat horor selanjutnya di Surabaya adalah sebuah hotel berbintang lima yang cukup ikonik, yakni Hotel Majapahit. Hotel ini menjadi saksi bisu heroiknya arek-arek Surabaya saat naik ke atas hotel dan merobek bendera Belanda. Di tengah gempuran modernisasi, bangunan hotel masih mempertahankan arsitektur khas era kolonial.

Meski pelayanannya luar biasa baik, beberapa orang merasakan aura mistis yang kuat di hotel ini, terutama di sekitar kamar nomor 33. Kamar ini diberi nama Ruang Merdeka oleh pihak hotel dan diberi plakat khusus oleh Menteri Luar Negeri RI, Ruslan Abdul Gani, setelah kemerdekaan sebagai warisan sejarah bangsa yang harus dijaga karena nilai historisnya.

Sebenarnya saya pribadi belum pernah menginap di Hotel Majapahit. Tapi, saya pernah beberapa kali datang untuk makan di restoran hotel dan pernah iseng menyusuri lorong bangunan yang berada tepat di depan kamar-kamar estetik bernuansa Belanda.

Meski bangunan hotel terlihat bersih dan indah, suasananya cukup bikin bulu kuduk merinding. Apalagi kalau jalan sendirian di malam hari, beuuuh berasa tempat horor. Jika kalian tertarik untuk wisata uji nyali di sini, kalian bisa langsung datang ke Jalan Tunjungan No. 65, Genteng, Surabaya.

Itulah lima tempat di Surabaya yang bisa didatangi saat kalian ingin berwisata sekaligus uji nyali. Selamat berpetualang dan jangan lupa hafalin surat Yasin dulu sebelum pergi ke tempat-tempat tersebut.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Tempat Wisata Malam di Surabaya yang Ramah Kantong.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version