Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

5 Pesawat Radiologi yang Penyebutannya Kerap Digebuk Rata Jadi ‘Alat Rontgen’

Fadlir Nyarmi Rahman oleh Fadlir Nyarmi Rahman
15 Oktober 2020
A A
5 Pesawat Radiologi yang Penyebutannya Kerap Digebuk Rata Jadi ‘Alat Rontgen’ terminal mojok.co

5 Pesawat Radiologi yang Penyebutannya Kerap Digebuk Rata Jadi ‘Alat Rontgen’ terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Di artikel saya tentang profesi radiografer yang dimuat Terminal Mojok, saya berpendapat bahwa radiografer memiliki beberapa kesamaan dengan fotografer. Namun di tulisan tersebut, saya lupa memasukkan satu lagi, yaitu perihal jenis alatnya yang sama-sama beragam.

Dalam fotografi tentu terdapat berbagai jenis kamera, yang diklasifikasikan berdasar entah apa (mungkin kebutuhan?). Walau demikian, masyarakat kebanyakan hanya tahu bahwa dalam fotografi kamera ya itu-itu saja.

Begitu pun di radiografi. Di sini terdapat beberapa jenis pesawat atau alat pemeriksaan radiologi. Namun kembali lagi, banyak orang menggebuk rata penyebutannya dengan “alat rontgen”.

Padahal, di radiografi setiap alat memiliki kemampuan pencitraan yang berbeda-beda. Ada yang hanya 2 dimensi, ada pula yang 3 dimensi. Ada yang hanya sekali tangkap gambar, ada juga yang real time atau secara langsung, seperti di video gitu.

Jadi, menurut saya, menyebut semua itu hanya dengan “alat rontgen” itu kurang tepat.

Ditambah lagi, terdapat beberapa pemeriksaan radiologi yang tidak memanfaatkan sinar X. Sementara Wilhelm Conrad Rontgen kan penemu sinar X, bukan penemu pemeriksaan radiologi.

Oh iya, yang saya maksud di sini adalah pemeriksaan radiologi diagnostik, ya. Pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi kondisi dan kelainan dalam tubuh manusia. Bukan radioterapi. Pasalnya, ini hanya mendeteksi, bukan mengobati.

Dan semua itu, saya simpulkan setidaknya terdapat 5 jenis pesawat sebagai berikut:

Baca Juga:

IDI Bisa Saja Bubar kalau DPR Minta Bubar. Ingat Omnibus Law?

Jadi Percaya Diri seperti Pak Terawan

#1 Pesawat Sinar X Konvensional

Penampakan alat pemeriksaan ini saya kira sudah tidak asing lagi. Jika kamu ke rumah sakit dan mendapat pemeriksaan radiologi seperti thoraks, tulang-belulang, atau organ lainnya, pasti menggunakan alat ini.

Seperti namanya, alat ini memang ditujukan untuk pemeriksaan yang biasa dan sederhana karena hanya menghasilkan gambar 2 dimensi.

Sebenarnya, terdapat pesawat sinar X lain yang termasuk konvensional tapi dikhususkan, antara lain: pesawat panoramic dan chepalometri untuk pemeriksaan kepala dan gigi keseluruhan; pesawat dental untuk memeriksa gigi; dan pesawat mammografi untuk memeriksa payudara.

#2 Pesawat Sinar X Fluoroscopy

Alat ini biasanya oleh beberapa merk dijadikan satu dengan jenis di atas sehingga juga bisa digunakan untuk pemeriksaan konvensional. Namun konsep fluoroscopy sendiri cukup berbeda karena real time, seperti memvideo organ. Jadi sinar X terus memancar selama pemeriksaan. Biasanya, alat ini digunakan pada pemeriksaan intervensional untuk keperluan pemasangan alat seperti selang, pen, atau lainnya ke dalam tubuh.

Ada juga jenis ini yang khusus hanya untuk fluoroscopy, yaitu pesawat C-Arm. Bentuknya seperti huruf “c” yang mengapit meja pemeriksaan. Biasanya digunakan khusus di ruang operasi itu, loh. Tahu, kan?

#3 Pesawat Sinar X CT (Computed Tomography) Scan

Sudah terbayang, kan, dengan alat yang satu ini? Iya, yang kaya terowongan itu.

Nah, CT Scan mampu menghasilkan gambar dalam bentuk 3 dimensi dan berjumlah banyak. Jika yang pertama memotret hanya dengan satu sudut pandang, pesawat ini mampu menggambarkan dari banyak sudut pandang.

Meniru analogi yang dipakai dosen saya, sederhananya pesawat ini mampu menggambarkan timun dari beberapa potongan: 1) axial, yang menampakan depan hingga belakang (sehingga gambar berbentuk lingkaran); 2) horisontal, menampakkan potongan dari atas hingga bawah (berbentuk lonjong); dan 3) vertikal, yang menampakkan potongan dari sisi kanan dan kiri (bentuknya apa, ya? Lonjong juga kayaknya).

Dari semua gambaran yang dihasilkan melalui berbagai sudut pandang itulah, dokter mampu melihat secara lebih jelas letak kelainan pada tubuh pasien.

#4 Pesawat MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Bentuk pesawat ini hampir sama seperti CT scan, tapi sumber radiasi yang digunakan adalah gelombang magnet bukan sinar X. Sebenarnya saya agak lupa konsep pemeriksaan di alat ini.

Yang saya ingat adalah keuntungan pemeriksaan ini yang tidak memiliki efek paparan radiasi seperti pemeriksaan sinar X sehingga aman dilakukan bagi ibu hamil. Selain itu, seingat saya detail gambaran pada pemeriksaan ini juga lebih baik. Namun, biayanya mahal dan dibutuhkan waktu yang lama dalam sekali pemeriksaan.

Maaf ya, saya nggak bisa menjelaskan konsepnya. Sebab, saat mata kuliah MRI dasar saya nggak tertarik sampai tertidur. Ya, soalnya saat saya bekerja kelak, pemeriksaan ini bukanlah kompetensi saya yang hanya lulusan D3. Dan untuk bisa menguasainya, perlu menambah kuliah satu tahun lagi dan mendapat gelar Sarjana Terapan Radiologi.

#5 Pesawat PET (Positron Emission Tomography)

Jika keempat alat di atas memanfaatkan radiasi eksternal, berbeda dengan alat ini yang memanfaatkan radiasi dari radioisotop—anggap saja obat berbahan zat radioaktif –yang dimasukkan ke dalam tubuh.

Nah, radioisotop itu akan mendeteksi letak kanker dalam tubuh setelah radiasi tersebut ditangkap oleh detektor alat ini. Singkatnya, sih, begitu. Soalnya, waktu praktik lapangan di RS Kariadi, saya dalam keadaan ngantuk. Hehehe.

Pemeriksaan dengan alat ini juga merupakan bidang khusus, yaitu nuclear medicine, yang secara aneh diterjemahkan hingga menjadi “kedokteran nuklir”. Aneh, kan?

Sebenarnya, ada satu alat lagi yang pemeriksaannya dikategorikan sebagai pemeriksaan radiologi. Yaitu USG. Namun, saya nggak mau bahas. Selain karena masyarakat nggak menyebutnya sebagai alat rontgen, juga karena belakangan ini USG jadi isu sensitif.

Kok, bisa? Ya, bisa dong. Berkat Lord Terawan gitu loh, melalui Permenkes Nomor 24 Tahun 2020-nya itu. Jangan pura-pura nggak tahu, saya nanti kepancing buat ngomongin beliau lagi. Gimana?

Tapi, sekalimat mungkin boljug lah, ya: Pak Terawan, jangan mentang-mentang USG merupakan pemeriksaan radiologi, sehingga yang dibolehkan melakukannya hanya dokter radiologis, ya. Udah ah, cukup. Gitu aja.

BACA JUGA Keresahan Radiografer yang Suka Dikatain Mandul dan Profesinya Nggak Ada di KBBI dan tulisan Fadlir Rahman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 Oktober 2020 oleh

Tags: radiologirontgenTerawan
Fadlir Nyarmi Rahman

Fadlir Nyarmi Rahman

Seorang radiografer yang sedikit menulis, lebih banyak menggulir lini masa medsosnya. Bisa ditemui di IG dan Twitter @fadlirnyarmir.

ArtikelTerkait

korban bully badut terawan bismillah cinta sinetron dialog jahat mojok

Jadi Percaya Diri seperti Pak Terawan

24 Juli 2021
thermo gun kepala dahi mojok

Thermo Gun Memang Paling Betul Diarahkan ke Tangan

18 Desember 2020
laporcovid-19 vaksinasi covid-19 vaksin nusantara indonesia lepas pandemi ppkm vaksin covid-19 corona obat vaksin covid-19 rapid test swab test covid-19 pandemi corona MOJOK.CO

Vaksin Nusantara Harus Kita Dukung, Bodo Amat sama BPOM

19 April 2021
Mari Sambut dengan Tawa Wacana Menkes Terawan Soal Wisata Kebugaran, Jamu, dan Kerokan

Apa sih Pentingnya Meminta Terawan Tampil ke Publik?

28 September 2020
Mari Sambut dengan Tawa Wacana Menkes Terawan Soal Wisata Kebugaran, Jamu, dan Kerokan

Mari Sambut dengan Tawa Wacana Menkes Terawan Soal Wisata Kebugaran, Jamu, dan Kerokan

3 Desember 2019
Mari Sambut dengan Tawa Wacana Menkes Terawan Soal Wisata Kebugaran, Jamu, dan Kerokan

Lupakan Kinerja Terawan, Mari Kita Bahas Gelar Beliau

1 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.