5 Nama Orang Sunda yang Awet Muda

sunda majapahit gajah mada penaklukan mojok

sunda majapahit gajah mada penaklukan mojok

Sebelum saya ngomongin tentang nama-nama orang Sunda, biarkan saya berceloteh sedikit perihal usia.

Banyak dari kita yang ingin tetap terlihat muda. Ada kerutan sedikit di muka langsung dipoles pakai macam-macam skincare atau di-make up abis-abisan supaya tidak kelihatan keriputnya. Demi tetap terlihat muda, tak jarang banyak orang yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk perawatan dari ujung jempol kaki sampai ujung rambut kepala.

Usaha perawatan apapun memang tidak bisa disalahkan, mungkin saja orang-orang yang perawatan itu sangat menyayangi tubuhnya sebagai anugerah Tuhan yang luar biasa. Selama tidak merugikan orang banyak sah-sah saja orang mau pakai skincare, make up, atau bahkan operasi plastik. Apa pun usahanya yang terpenting jangan lupa kalau kematian itu pasti datang. Wow…serem kali, ya.

Selain harus tetap ingat pada kematian, kita juga harus ingat bahwa usia tua adalah bentuk anugerah Tuhan yang telah memberikan umur panjang sehingga bisa melihat carut-marut negara sekarang ini. Kita juga patut berbangga melihat anak-cucu tumbuh bersama zaman yang serba cepat berkat teknologi internet. Semuanya serba praktis asal ada cuan yang berlimpah.

Usia tua tidak hanya membuat raga semakin ringkih, ia juga membuat semangat jiwa semakin memudar seiring dengan rasa asam garam yang sudah banyak dirasakannya. Namun, lain halnya dengan orang-orang Sunda yang memakai lima nama berikut ini, meski usianya sudah kepala lima, dia tetap terlihat muda badan dan jiwanya. Ini dia nama lima orang Sunda yang selalu muda.

1# Ade atau Dede

Nama Ade banyak digunakan sebagai nama anak kedua dan seterusnya. Meskipun nama aslinya bukan Ade, tapi karena nama panggilan dari kecil, sampai besar dan tua pun akan tetap dipanggil Ade. Meski Ade sudah sangat sepuh, tetap dia akan dipanggil Ade.

2# Ujang

Di Sunda panggilan Ujang digunakan untuk anak-anak usia remaja. Tapi, ada juga yang sengaja menambahkannya di belakang nama Muhammad atau nama lainnya. Saya mempunyai tetangga bernama Ujang yang sudah berusia 50 tahun lebih. Ubannya sudah memenuhi rambut, tetap saja dia dipanggil Ujang bak anak remaja kemarin sore.

3# Entong

Selain ade atau dede di Sunda juga dikenal nama Entong untuk penyebutan anak laki-laki. Di Betawi juga masih banyak yang menggunakan nama Entong sebagai panggilan. Di Sunda sangat jarang nama Entong digunakan sebagai nama asli, biasanya hanya digunakan sebagai nama panggilan saja dan sampai kakek-kakek.

4# Aceng

Aceng umum didengar sebagai nama anak laki-laki. Tidak hanya sebagai nama panggilan, ada juga beberapa yang menggunakannya sebagai nama asli seperti Aceng Husni, Aceng Imron, dan lain-lain. Tetap muda dan menjadi Aceng meski cucunya sudah lebih dari lima.

5# Anom

Anom artinya kurang lebih muda, lawan dari kolot atau tua. Anom biasa digunakan untuk panggilan langsung atau ada tambahan kata lain seperti Haji Anom, dan lain-lain.

Itulah lima orang dengan nama-nama yang konon jiwanya akan tetap muda karena dibentuk oleh nama dan lingkungan yang selelau berinteraksi dengannya. Tapi, tak jarang juga nama mereka jadi bahan olok-olok temannya, seperti ini, “Sudah tua padahal tapi dipanggilnya Ujang mulu,” olok-olokan atau lebih tepatnya anekdot itu menyebar dari mulut ke mulut. Popularitas anekdot itu naik dan terus berkembang.

Meski begitu untuk orang-orang yang lebih muda usianya, tetap harus menambahkan kata lain sebelum nama, seperti mamang, akang, uwa, abah, dan aki, tergantung umurnya. Misalnya, Mamang Ade, Ki Anom, dan abah aceng. Jadi panggilan langsung hanya boleh dilakukan oleh orang yang seumur atau lebih tua. Berarti mereka yang pakai lima nama itu tetap tua kalau begitu? Iya tua tapi konon mereka akan selalu merasa muda.

Saya tidak tahu pasti rasanya dipanggil dengan nama panggilan itu karena sangat jarang orang memanggil pakai tambahan nama itu. Apalagi belakangan ini sudah jarang orang Sunda yang menggunakan nama-nama tersebut sebagai panggilan atau nama sebenarnya. Mereka menganggap nama-nama seperti itu sudah kuno dan ketinggalan jaman, padahal dari nama-nama itu tersirat doa agar selalu muda dan bersemangat menjalani kehidupan.

BACA JUGA Apa pun Kegiatannya, Nasi Liwet Selalu Jadi Kudapan Primadona Orang Sunda dan tulisan Irvan Hidayat lainnya.

Baca Juga:  Penjahit yang Sering PHP Lahir dari Pelanggan yang Juga Suka PHP
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version