Semarang merupakan gambaran ideal tempat mengadu nasib. Daya tarik sebagai pusat pemerintahan sekaligus perdagangan membuat Kota Atlas bak magnet untuk para pengais rezeki. Tak heran banyak pendatang dari daerah lain membuka usaha di Semarang, termasuk bisnis kuliner.
Maka wajar jika wisata kuliner Semarang diperkaya oleh panganan khas dari wilayah sekitarnya. Misalnya saja bandeng presto asli Pati atau wingko babat yang sejatinya milik Lamongan. Namun demikian, keberagaman tersebut tak menjamin segala panganan pasti ada di Kota Lumpia. Buktinya, mengulik sederet sajian berikut di Semarang sama artinya dengan mencari sebatang jarum dalam tumpukan jerami.
#1 Jumlah pedagang kerak telor dapat dihitung dengan jari
Susah sekali menemukan kuliner legendaris yang terbuat dari beras ketan, kelapa sangria, dan telur di Semarang. Walaupun popularitas kerak telor tidak lagi diragukan, belum banyak pedagang makanan yang menjual kudapan ini. Jumlah penjajanya bahkan tidak melebihi total jari tangan.
Sebagaimana hukum ekonomi, tidak adanya permintaan akan meniadakan penawaran. Boleh jadi, konsumen di kota langganan banjir ini kurang menyukai karakter rasa yang dihadirkan oleh seporsi kerak telor. Akan tetapi, bila sangat mengidamkan sajian ini, orang dapat mengunjungi rumah makan khas Betawi yang berlokasi di Kelurahan Cabean, Kecamatan Semarang Barat pada sore hari.
#2 Meski dekat Solo, nasi liwet susah dijumpai di Semarang
Malam hari dirasa waktu yang tepat guna memuaskan lidah. Sebab, kuliner yang diperdagangkan biasanya mampu menyeimbangkan dinginnya udara malam sehingga menghadirkan rasa nyaman. Salah satu hidangan primadona di kala petang adalah nasi liwet.
Anehnya, walau kuliner tersebut terbilang sangat populer di Jawa Tengah, eksistensinya hampir tidak terdeteksi di Semarang. Alasannya tidak jauh-jauh dari perbedaan selera. Masyarakat di Semarang memiliki kecenderungan menyukai sajian khas pesisir seperti seafood. Siraman santan kental pada nasi liwet dianggap terlalu berat untuk dikonsumsi menjelang istirahat malam.
Baca halaman selanjutnya: Kalau kangen gudeg Jogja, jangan harap menemukannya di Semarang, sebab…