5 Kuliner Bernuansa Joglo di Kota Jogja

5 Kuliner Bernuansa Joglo di Kota Jogja terminal mojok.co

Kita sudah mengenal bahwa rumah adat yang berasal dari daerah Jawa Tengah adalah Joglo. Kalau saya, jomblo. Bangunan dengan model Joglo ini masih digunakan banyak orang di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Biasanya, Joglo digunakan sebagai pendopo, yakni bangunan yang terletak di bagian depan bangunan utama.

Selain untuk menerima tamu, pendopo dengan model joglo juga kerap digunakan sebagai tempat untuk latihan tari, gamelan, dan sebagainya. Bahkan, ia juga sering digunakan untuk syuting FTV.

Di Kota Jogja, banyak wisata kuliner yang menggunakan nuansa joglo untuk menjamu pelanggan. Berikut ini adalah daftar kuliner di Kota Jogja yang menggunakan nuansa Joglo untuk tema bangunannya. Jika berkunjung ke Kota Jogja, jangan lupa untuk mampir ke sini bersama pasangan atau keluarga, ya.

#1 Pendopo Lawas

Tempat ini berada di pinggiran Alun-alun Utara Kota Jogja. Lebih tepatnya berada di sebelah timur pagar yang seharga Rp2 miliar. Tapi tenang, menu yang ada di tempat ini cukup murah. Untuk menunya, Pendopo Lawas menyediakan makanan dan minuman yang serupa dengan angkringan. Dan biasanya, tempat ini juga sering menyajikan musik akustik yang dibawakan oleh musisi kondang dari Jogja, yaitu Trisuaka. Pendopo Lawas buka dari pukul 16.30 sampai dengan 23.00.

#2 Kedai Den Wir

Di tempat ini, kalian akan disuguhkan dengan berbagai macam menu yang tradisional. Ada rawon, wedang suruh, wedang uwuh, dan masih banyak lainnya. Selain menggunakan nuansa joglo, tempat ini dilengkapi dengan benda-benda klasik seperti mesin tik, motor vespa, dan lain-lain. Harga menunya cukup pas di kantong. Ia terletak di Jalan Retno Dumilah No. 68, Prenggan, Kotagedhe. Tempat ini buka dari pukul 08.00 sampai dengan 22.00.

#3 Taru Martani Coffe and Resto 1918

Kafe ini terletak nggak jauh dari Stasiun Lempuyangan. Ia terletak di depan bangunan utama pabrik Taru Martani. Yang mana dulunya, pabrik tersebut digunakan sebagai produksi cerutu. Harga menu di tempat ini nggak terlalu mahal, cukup di kantong. Di sini tersedia wedang-wedang tradisional yang mengandung rempah-rempah yang cocok untuk cuaca dingin seperti ini. Di kafe ini juga sering menyediakan akustik bagi para pelanggan, lho. Dan di kasir juga menyediakan berbagai macam cerutu yang diproduksi dari pabrik tersebut. Ia terletak di Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta. Buka dari pukul 09.00 sampai dengan 00.00

#4 Bale Raos

Garang asem, prawan kenes, pudding karael, nasi merah putih, dan menu ala keluarga Kraton ada di sini. Resto ini menjadi restoran favorit Sultan Hamengkubuwono. Desain restoran dan berbagai macam pertunjukan seperti live keroncong, tari Jawa klasik, dan gamelan, menambah suasana layaknya kalian sudah menjadi bagian dari keluarga kerajaan. Ingat, hanya suasananya, bukan kalian yang sudah sah untuk menjadi keluarga kerajaan. Untuk harganya, kalian perlu merogoh kantong yang sangat dalam. Ya, namanya juga menggunakan suasana sultan dan menu kerajaan. Ada harga, ada rupa, lah. Restoran ini terletak di Jalan Magangan Kulon No. 1 Kraton, Yogyakarta. Ia buka pada pukul 11.00 sampai dengan 21.00.

#5 Pendopo Dalem

Nggak jauh dari Bale Raos, ada restoran serupa yang juga bernuansa joglo. Ia terletak di daerah Kadipaten, Kecamatan Kraton, Yogyakarta. Di sini juga tersedia menu angkringan, lho. Untuk harga, bisa dikatakan tempat ini memang agak kurang ramah. Menu yang tersedia di sini juga komplit. Tempatnya cukup luas. Nggak hanya makan malam bersama keluarga, di tempat ini kalian juga bisa makan bersama trah atau keluarga besar. Misalnya, dengan mengadakan pertemuan, pesta, dan sebagainya.

Sebenarnya, masih banyak lagi tempat kuliner yang bernuansa joglo di Kota Jogja. Buat kalian yang lagi berkunjung ke Jogja, apalagi saat liburan akhir tahun seperti ini, saya rasa nggak salah untuk mengunjungi beberapa tempat kuliner yang saya sebutkan di atas. Bahkan kalau kalian punya rekomendasi tempat lain, boleh, lah, dibagi ke kami.

Sumber Gambar: Wikimedia Commons

Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version