Saat ini, sudah banyak marketplace yang bertebaran di Indonesia, sebut saja Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, OLX, dll. Semua marketplace tersebut tentu punya target pasar masing-masing. Misalnya, Shopee dan Lazada menjaring pasar dari kalangan perempuan. Tokopedia, Bukalapak, dan OLX menyasar kaum laki-laki. Tapi, tahukah kamu bahwa ada satu marketplace yang target pasarnya adalah para PNS dari kalangan birokrat? Hah? Memangnya ada?
Ada. Namanya e-Katalog.
E-Katalog adalah sistem marketplace yang dikelola oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang mempertemukan para penyedia barang dan jasa dengan instansi pemerintah. Jadi, kalau ada instansi pemerintah yang ingin belanja, entah itu barang atau jasa, bisa pakai e-Katalog ini. Nggak wajib sih, tapi direkomendasikan untuk belanja di situ.
Dibandingkan dengan marketplace pada umumnya macam Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, atau OLX, marketplace khusus para birokrat ini nggak kalah keren, kok. Dari segi desain web sampai alur belanja barang, semuanya mudah dan sangat user friendly. Bahkan, menurut saya yang sering belanja lewat marketplace ini, e-Katalog punya banyak keunggulan dibandingkan marketplace yang lain.
Pertama, barang yang akan dibeli sudah direncanakan sebelumnya. Setiap awal tahun, semua instansi pemerintah wajib menginput semua barang dan jasa yang akan dibeli dalam satu tahun ke depan. Proses input ini dilakukan di aplikasi SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan).
Jadi, semuanya sudah terencana dan terukur. Apa yang mau dibeli, berapa anggarannya, dan kapan waktunya. Ketika sudah masuk jadwalnya, barulah bisa belanja di e-Katalog.
Kedua, barang-barangnya berkualitas. Memang sih barang-barang yang ada di e-Katalog nggak selengkap barang-barang di marketplace yang biasa. Ya iyalah, ini kan barang-barang khusus untuk instansi pemerintah. Misalnya, meubelair, peralatan IT, alat kebersihan, dan sebagainya. Yang pasti, kamu nggak akan menemukan daster atau hijab di sini.
Meski secara kuantitas barangnya terbatas, dari segi kualitas, barang-barangnya berani diadu, deh. Apalagi di sini para penyedia barang dan jasanya benar-benar resmi dan terdaftar. Jadi, no tipu-tipu kalau belanja di e-Katalog.
Ketiga, bisa negosiasi harga. Nah, ini yang nggak bakal kamu jumpai di marketplace yang lain. Di sini, bisa dilakukan negosiasi harga antara penyedia barang dan jasa dan instansi pemerintah. Entah itu nego harga barang, spesifikasi barang, ongkos kirim, dan sebagainya. Dan semua riwayat negosiasi itu tercatat lengkap dalam histori belanja.
Keempat, bayar belakangan. Ini juga nggak akan ditemui di marketplace yang lain. Biasanya kan bayar dulu baru diproses pengiriman barangnya. Nah, kalau di e-Katalog justru sebaliknya. Kalau pihak instansi pemerintah sebagai pembeli sudah setuju, barang langsung dikirim oleh penyedia barang ke alamat tujuan.
Setelah dicek dan dibuatkan Berita Acara Serah Terima (BAST), barulah dilakukan proses pembayaran ke pihak penyedia barang tadi.
Kelima, susah untuk kongkalikong. Dengan sistem belanja seperti ini, jelas akan mempersulit oknum-oknum yang pengin dapat keuntungan dari proses belanja ini. Gimana mau nilep, lah wong semuanya sudah tercatat di sistem dan pembayarannya pun dilakukan dengan cara transfer.
Dengan keunggulan-keunggulan ini, para PNS nggak perlu khawatir ketika ada audit laporan keuangan dari pihak Inspektorat atau BPK. Semuanya sudah tercatat dalam sistem dan pastinya aman. Jadi, para PNS ini bisa berbelanja sepuasnya sesuai kebutuhan instansi. Apalagi menjelang akhir tahun seperti ini, saya yakin semua instansi pemerintah sedang sibuk berbelanja di e-Katalog untuk menghabiskan anggaran. Memangnya cuma emak-emak saja yang suka kalap kalau belanja? PNS juga bisa, dong! Eh.
Sumber Gambar: Unsplash