Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

5 Kebiasaan Orang Indonesia tiap Habis Nerima THR

Prima Sulistya oleh Prima Sulistya
28 April 2022
A A
5 Kebiasaan Orang Indonesia tiap Habis Nerima THR mojok.co

5 Kebiasaan Orang Indonesia tiap Habis Nerima THR (Shutterstock)

Share on FacebookShare on Twitter

Lebaran 2022 jelas bakal ramai banget, serasa tiga Lebaran digabung jadi satu. Yang THR-nya udah turun, kalian melakukan kebiasaan orang Indonesia yang mana nih?

Di Lebaran ketiga sejak pandemi, akhirnya pemerintah mengizinkan masyarakat mudik. Pekan ini laporan lalu lintas keluar Jakarta membuat kita mengingat masa-masa sebelum pandemi: macet parah. Rasanya aneh, kemacetan yang dibenci banyak orang itu juga jadi sinyal bahwa kehidupan kita mulai balik normal.

Aktivitas ekonomi juga tampak membaik. Pertengahan Ramadan kemarin, VP of Marketplace Tokopedia, Yudhiaji Kusuma, menyampaikan kalau transaksi di Tokopedia terus naik selama Ramadan. Doi juga membocorkan 6 kategori di Tokopedia yang kenaikan pembelinya drastis.

“Antusiasme masyarakat dalam belanja online terus meningkat selama awal Ramadan. Makanan dan Minuman, Kecantikan, Perawatan Diri, Fesyen, Ibu dan Anak serta Fesyen Anak menjadi beberapa kategori dengan peningkatan transaksi paling tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Yudhiaji dalam rilis Tokopedia.

Senang rasanya mendengar kabar ini. Artinya, masyarakat sudah merasa aman untuk membelanjakan uang mereka. Aktivitas perdagangan makin ramai, uang kembali berputar. Di situ kita tahu, keputusan teman-teman kita yang mendadak berdagang hampers sudah sangat tepat.

Aktivitas ekonomi yang semarak tampaknya disebabkan pencairan THR yang tahun ini sudah kembali full dan tepat waktu. THR emang sepaket dengan belanja. Tapi THR tidak melulu digunakan untuk aktivitas konsumtif. Setidaknya begitu kesimpulan saya ketika merenungkan apa saja kebiasaan orang Indonesia setelah THR-nya turun.

Kebiasaan orang Indonesia setelah nerima THR

#1 Bayar zakat dan fidyah  

Bagi sebagian muslim, momen turunnya THR juga adalah momen mulai terngiang-ngiang pesan Al-Qur’an, “Bahwa dalam setiap harta terdapat hak orang lain.” Lebaran bukan cuma musim bayar zakat fitrah yang 2,7 kg beras itu. Muslim yang merasa mampu juga akan membuat paket sembako hingga bagi-bagi uang pada tetangga sekitar. Modalnya dari mana lagi kalau bukan THR. 

Untuk yang memiliki aktivitas padat dan keterbatasan waktu namun tetap ingin berzakat, sekarang banyak penyalur zakat yang melayani transaksi daring. Bahkan marketplace seperti Tokopedia punya fitur khusus untuk membayar zakat fitrah, zakat maal, fidyah, hingga wakaf, bernama Kotak Amal Tokopedia.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

#2 Belanja baju baru

Sebagai pemantau bursa kaftan dan gamis di marketplace, saya bisa bilang: beli baju baru masih jadi kultur Lebaran orang Indonesia. Saya sampai ngiler lihat prospek bisnis fesyen jelang Lebaran gini. Bisa gitu butik-butik yang kaftannya jutaan rupiah bolak-balik posting sold out-sold out.

Indikasi lain dari eksisnya hobi beli baju baru buat Lebaran juga bisa dilihat dari perilaku brand-brand fesyen. Semua enggak ada yang absen ngeluarin edisi Lebaran. Pembelinya juga pada antusias, sampai rela mantengin countdown rilis model terbaru di marketplace.

#3 Nabung/investasi 

Tapi nggak semua orang tipe yang jor-joran ngabisin THR untuk konsumsi. Ada satu golongan yang justru berlaku sebaliknya. Mereka memegang teguh arti singkatan T pada THR. Prinsip mereka, dari tabungan kembali menjadi tabungan. Mereka akan memakai setengah gaji reguler untuk mengongkosi mudik Lebaran. Hitung-hitungannya: toh biaya hidup bulan ini cukup setengah gaji, mengingat hari kerja terpotong libur yang hampir 2 minggu.

Menggunakan rumus 50% gaji reguler untuk biaya hidup, 50% gaji reguler untuk Lebaran, dan 100% THR untuk tabungan, mereka adalah kaum yang dibenci ponakan dan disayang manajer investasi.

Terus duitnya disimpan di mana? Deposito boleh, beli NFT oke (kan investasi), buat belanja di Tokopedia Emas dan Tokopedia Reksa Dana juga bagus-bagus aja. Semua oke aja. Yang nggak oke cuma ponakan yang kesel nggak dapet salam tempel karena om-tantenya sibuk menumpuk harta. Hih.

#4 Beli kue dan sajian Lebaran lainnya

Seumur hidup kayaknya belum pernah deh saya melihat orang yang sama sekali nggak beli makanan untuk hidangan Lebaran. Kalau yang di rumah biasa masak hidangan berat/basah sendiri, biasanya kue atau kudapan keringnya beli ke orang lain. Juga sebaliknya, kalau sibuk bikin kue-kue, entar opor atau rendangnya pesen ke tetangga. Pokoknya kudu ada yang beli-beli gitu.

Jadi, bukan baru-baru ini aja orang-orang mendadak berdagang makanan jelang Ramadan. Sudah dari dulu kegiatan ekonomi antar-tetangga dan kenalan jadi ramai karena hari raya. Bedanya, sekarang kita beli nastar lewat Parcel Ramadan Tokopedia dan pesan rendang lewat Tokopedia Nyam.

#5 Ngasih parsel ke kenalan dan relasi

Baru Ramadan ini saya sadari, bisnis parsel nggak ada matinya. Musim ramenya aja setahun ada tiga, yakni pas Lebaran, Natal dan Tahun Baru, sama Imlek. Belum lagi pesanan buat ulang tahun, kawinan, lahiran anak, hari jadi kantor, kenaikan jabatan… udah lah, basah banget bisnis ini.

Kesadaran itu datang karena IG stories saya dua minggu terakhir kayak cuma orang berterima kasih diberi parsel deh. Memberi parsel tampaknya udah jadi tradisi yang makin umum.

Akibatnya, isi parsel juga makin beragam. Dulu identik dengan buah dan biskuit, sekarang ada kue, makanan siap saji, alat makan, aromaterapi, sampai alat ibadah. Harganya juga variatif. Terakhir saya cek di Parsel Ramadan Tokopedia, start dari Rp50 ribu aja.

Penulis: Prima Sulistya
Editor: Audian Laili

BACA JUGA Riset Terbaru, Tokopedia Paling Memuaskan Dibanding 5 Marketplace Lain

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 April 2022 oleh

Tags: Lebaranpilihan redaksiRamadanTHR
Prima Sulistya

Prima Sulistya

Suka makan kue

ArtikelTerkait

4 Keistimewaan Royal Plaza Surabaya yang Bikin Pengunjungnya Membeludak Jelang Lebaran

4 Keistimewaan Royal Plaza Surabaya yang Bikin Pengunjung Membeludak Jelang Lebaran

20 April 2023
Panduan Memahami Rumitnya Buah Iblis di Dunia One Piece

Panduan Memahami Rumitnya Buah Iblis di Dunia One Piece

25 Maret 2022
5 Bagian Daging Sapi yang Enak Disantap Terminal Mojok

5 Bagian Daging Sapi yang Enak Disantap, Siapa Tau dalam Besek Daging Kurbanmu Nyempil Bagian Ini!

9 Juli 2022
Perusahaan Shuttle Kendaraan Asal Bandung Culas, Rekrut Karyawan dengan Kedok Internship Supaya Murah Mojok.co

Perusahaan Shuttle Kendaraan Asal Bandung Culas, Rekrut Karyawan dengan Kedok Internship Supaya Murah

17 April 2024
Tahu Tek Surabaya Lebih Enak daripada Tahu Tek Sidoarjo terminal mojok.co

Tahu Tek Surabaya Lebih Enak daripada Tahu Tek Sidoarjo

30 November 2021
Quirkyalone

Quirkyalone, Alternatif Jawaban Bagi Para Jomblo Saat Lebaran

24 Mei 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.