Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

5 Kebiasaan Makan Orang Jawa yang Berubah ketika Tinggal di Sulawesi

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
10 Maret 2022
A A
5 Kebiasaan Makan Orang Jawa yang Berubah ketika Tinggal di Sulawesi Terminal Mojok

5 Kebiasaan Makan Orang Jawa yang Berubah ketika Tinggal di Sulawesi (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Budaya adalah suatu cara hidup yang mengalami perkembangan dan dipegang teguh oleh sekelompok orang serta diwariskan dari generasi ke generasi. Bentuk dari kebudayaan ada berbagai macam seperti pakaian, tulisan, lagu, alat musik, bahasa, makanan dll.

Sebagai orang Jawa yang merantau ke Sulawesi, saya mencoba belajar untuk beradaptasi dengan budaya setempat. Hal ini saya lakukan agar lebih mudah diterima di lingkungan masyarakat. Dalam proses beradaptasi, saya banyak dipengaruhi oleh budaya atau kebiasaan masyarakat sekitar, tak terkecuali urusan makanan. Ada beberapa kebiasaan makan yang berubah ketika saya tinggal di Sulawesi.

#1 Wajib ada jeruk nipis setiap makan

Dulu saat masih tinggal di Pulau Jawa, saya jarang sekali mendapati jeruk nipis sebagai pelengkap makanan. Yang paling saya ingat, makanan yang selalu dilengkapi jeruk nipis ketika makan adalah soto. Selebihnya, jeruk nipis nggak wajib ada pada tiap menu makanan di Pulau Jawa.

Tiap makanan ada jeruk nipisnya (Pixabay.com)

Hal ini menjadi berbeda ketika saya tinggal di Sulawesi dan mengenal berbagai makanan di sana. Untuk makanan khas Sulawesi seperti coto, sop ubi, mi titi, dll. memang sudah diberi jeruk nipis sebagai pelengkapnya. Uniknya, makanan-makanan umum seperti bakso, ayam bakar sambal, hingga mi ayam juga diberi jeruk nipis sebagai pelengkapnya.

Kebiasaan makan dengan jeruk nipis ini akhirnya mempengaruhi lidah saya. Sekarang, saya merasa kurang mantap jika makanan yang saya santap nggak diberi perasan jeruk nipis.

#2 Jadi lebih sering makan ikan daripada ayam

Di Pulau Jawa, menu olahan makanan berbahan dasar ayam sangat mudah ditemukan dan beragam. Ada ayam goreng krispi, ayam geprek, ayam bakar, ayam goreng serundeng, dll. Selain karena harga ayam yang cukup terjangkau di Pulau Jawa, ayam juga cenderung lebih mudah untuk diolah.

Namun, jika kamu perhatikan, kebanyakan makanan khas Sulawesi justru biasanya berbahan dasar ikan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh letak kota atau kabupaten di Sulawesi yang biasanya dekat dengan laut, sehingga makanan khasnya biasanya adalah ikan. Seorang teman saya yang orang Sulawesi malah pernah bilang orang Sulawesi belum makan kalau nggak ada ikan.

Harga ayam yang cenderung lebih mahal ketimbang ikan dan kebiasaan masyarakat sekitar yang suka sekali mengonsumsi ikan membuat saya sekarang jadi lebih sering makan ikan ketimbang ayam di Sulawesi.

Baca Juga:

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

#3 Banyak makanan pokok yang dikonsumsi selain nasi

Nasi telah menjadi salah satu makanan pokok yang banyak dikonsumsi orang Indonesia, tak terkecuali di daerah domisili saya. Namun, ada beberapa hal yang berbeda, yakni beberadaan makanan pokok berbahan dasar non-beras. Beberapa makanan di Sulawesi yang terkenal seperti barobbo (terbuat dari jagung), kasuami (terbuat dari singkong), kapurung (terbuat dari tepung sagu), dsb. adalah beberapa contohnya.

Nggak melulu makan nasi, makan singkong juga oke (Pixabay.com)

Kehadiran makanan pokok berbahan dasar non-beras ini membuat saya punya opsi tambahan dalam memilih menu makanan, khususnya saat sarapan agar perut nggak kaget lantaran langsung mengonsumsi nasi di pagi hari. Buat kamu yang sedang diet nasi dengan alasan kesehatan, bisa coba nih memasak makanan Sulawesi non-beras tadi sebagai menu alternatif.

#4 Kemampuan makan pedas meningkat

Masakan Jawa yang identik dengan rasa manis dan gurih membuat saya juga terbiasa mengonsumsi makanan dengan rasa seperti itu. Saat pertama kali merantau ke Sulawesi, saya merasakan rata-rata tingkat kepedasan makanan di sini satu sampai dua level di atas kebiasaan makan saya.

Awalnya lidah saya menolak dan menghindari makanan-makanan pedas tersebut, tapi lama-kelamaan lidah saya mulai terbiasa dan kemampuan makan pedas saya meningkat. Memang benar kata pepatah, kita bisa karena terbiasa.

Terbiasa makan makanan pedas (Pixabay.com)

#5 Terbiasa makan pedas dan asam

Selain pedas, masakan di Sulawesi cenderung bercita rasa agak asam. Hal ini berbeda dari masakan di Pulau Jawa yang kebanyakan manis dan gurih. Waktu pertama kali datang ke Sulawesi, saya cukup kaget dengan cita rasa asam ini. Saya pikir, orang Sulawesi kuat juga lambungnya lantaran bisa sarapan dengan makanan yang punya cita rasa pedas dan asam. Namun, karena sudah terbiasa, lama-kelamaan saya juga bisa makan makanan yang agak asam dengan porsi dan waktu tertentu agar asam lambung saya nggak kambuh.

Kebiasaan makan seseorang memang bisa berubah tergantung situasi dan kondisi di sekitarnya. Yang paling penting sih jangan lupa untuk makan makanan yang bergizi. Jangan pernah makan teman, apalagi makan uang bansos, nggak baik!

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Maret 2022 oleh

Tags: kebiasaan makanorang jawaperantausulawesi
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Kelurahan Sekaran, Tempat Paling Ramah bagi Perantau di Semarang

Kelurahan Sekaran, Tempat Paling Ramah bagi Perantau di Semarang

26 Mei 2025
Kalio Disangka Rendang Adalah “Dosa” Terbesar Orang Jawa di Rumah Makan Padang Mojok.co

Kalio Disangka Rendang Adalah “Dosa” Terbesar Orang Jawa di Rumah Makan Padang

8 Desember 2025
Wakatobi Kejutan yang Menyenangkan bagi Orang Jawa (Unsplash.com)

Wakatobi Menawarkan Kejutan yang Menyenangkan bagi Orang Jawa

10 Agustus 2022
5 Salah Paham yang Kerap Terjadi Terkait Pulau Sulawesi Terminal Mojok

5 Salah Paham yang Kerap Terjadi Terkait Pulau Sulawesi

28 Maret 2022
Rekomendasi 4 Warung Makan Akhir Bulan buat Mahasiswa Undip Terminal Mojok perantau

Undip, Kampus yang Ramah untuk Perantau Newbie

31 Juli 2022
Malang di Mata Perantau: Akan Lebih Baik kalau Fasilitasnya Selengkap Surabaya Mojok.co

Malang di Mata Perantau: Akan Lebih Baik kalau Fasilitasnya Selengkap Surabaya

18 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.