Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

5 Jalan di Kota Bandung yang Perlu Dihindari Saat Berkunjung ke Sini

Andri Saleh oleh Andri Saleh
22 November 2021
A A
5 Jalan di Kota Bandung yang Perlu Dihindari Saat Berkunjung ke Sini terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Sejak zaman dahulu, keindahan Kota Bandung memang sudah terkenal ke seantero negeri. Udara yang sejuk, pemandangan yang asri, suasana kota yang nyaman, warganya yang ramah, membuat Kota Bandung terlihat indah lahir dan batin. Inilah yang menjadi alasan kenapa Kota Bandung dijuluki Parijs van Java (Kota Paris di tanah Jawa) oleh orang-orang Belanda dulu. Bahkan, seorang budayawan Belanda yang sempat tinggal di Indonesia, M.A.W. Brouwer, memberikan satu quote yang sangat terkenal sampai saat ini: Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum.

Lantaran keindahannya inilah, banyak orang yang pengin berkunjung ke sini. Bahkan, nggak sedikit yang memilih menetap untuk tinggal di Kota Bandung. Apalagi sekarang sudah semakin banyak tempat wisata yang bertebaran di segala penjuru kota. Mulai dari wisata alam, wisata kuliner, wisata fashion, sampai wisata religi juga ada. Ini tentunya makin menambah minat orang-orang untuk datang ke Kota Bandung, khususnya saat libur akhir pekan.

Endingnya sudah bisa ditebak: muacet pol, Gaesss! Jangankan para pendatang, saya yang asli lahir dan besar di Kota Bandung pun malas keluar rumah saat libur akhir pekan. Hampir semua ruas jalan macet karena dijejali kendaraan dari luar kota. Untuk itulah, sebagai warga Kota Bandung yang baik, saya coba memberikan saran kepada orang-orang yang punya rencana liburan ke Kota Bandung, agar menghindari ruas jalan berikut ini.

#1 Jalan Cibiru

Jalan ini adalah gerbang pintu masuk Kota Bandung dari arah timur. Para pendatang dari Sumedang, Garut, Tasik, Ciamis, atau kota-kota di Jawa Tengah wilayah selatan, pasti akan melewati ruas jalan ini kalau ingin berkunjung ke Kota Bandung. Sayangnya, perbandingan jumlah kendaraan yang lalu-lalang dengan lebar ruas jalan itu nggak seimbang. Jadinya, ya, macet. Bahkan, untuk hari biasa pun selalu macet ketika jam berangkat dan pulang kerja.

#2 Jalan A.H. Nasution

Ini adalah ruas jalan yang lumayan panjang, membentang dari arah timur ke arah pusat Kota Bandung. Ruas jalannya yang nggak terlalu lebar dan intensitas kendaraan yang cukup banyak membuat kemacetan di beberapa titik. Misalnya, di wilayah Ujungberung yang ada pasar tumpah setiap pagi, wilayah Sukamiskin yang banyak jalan arteri yang selalu bikin macet setiap pagi dan sore, dan wilayah Cicaheum yang selalu macet karena bus dalam dan luar kota yang keluar masuk terminal.

#3 Jalan Ahmad Yani

Ruas jalan ini adalah terusan dari Jalan A.H. Nasution tadi. Boleh dibilang, ini adalah ruas jalan utama di Kota Bandung karena menjadi penghubung ke berbagai destinasi wisata dalam kota. Dan, tentu saja ruas jalan ini selalu macet, khususnya di sore hari saat jam pulang kerja. Belum lagi ada perlintasan kereta api dan pasar tumpah di sekitaran Pasar Kosambi yang bikin arus lalu lintas di ruas jalan ini tersendat-sendat.

#4 Jalan Soekarno-Hatta

Ini adalah ruas jalan nasional yang membentang dari timur ke barat. Jalur yang lebih populer dengan istilah by-pass ini sebetulnya cukup lebar. Ada empat lajur di ruas jalan ini. Meski tergolong ruas jalan yang lebar, di sini selalu saja macet. Bukan karena jumlah kendaraannya yang overload, sih. Tapi karena banyak perempatan jalan di sepanjang ruas jalan ini: lengkap dengan lampu merah, pengamen jalanan, pedagang asongan, dan baliho-baliho para politisi yang menyebalkan itu.

Perempatan yang cukup fenomenal di ruas jalan ini adalah perempatan Carrefour Samsat. Di sini, lampu merah menyala dengan waktu yang lumayan ekstrim, yaitu sekitar 12 menit. Durasi lampu merah ini yang bikin macet dan berdampak ke ruas jalan yang lain.

Baca Juga:

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Menata Ulang Kawasan Gedung Sate Bandung Adalah Hal yang Sia-Sia

#5 Jalan Kopo

Kemacetan di ruas jalan ini memang sudah terkenal sejak zaman dahulu. Ruas jalan yang menghubungkan Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung ini tergolong sempit. Macet nggak selalu di pagi atau sore hari, tapi juga di setiap akhir pekan. Ruas jalan ini selalu macet karena mungkin banyak orang yang ingin berkunjung ke tempat wisata di wilayah selatan Kota Bandung. Misalnya, Kawah Putih atau bumi perkemahan Ranca Upas.

Sebetulnya, masih banyak lagi, sih, ruas jalan yang macet di Kota Bandung, khususnya saat libur akhir pekan. Tapi, ya, masak saya tulis semua ruas jalannya? Nanti saya malah dianggap mencemarkan nama baik Kota Bandung yang sudah terkenal karena keindahannya itu.

Pokoknya, saran saya, sih, usahakan datang ke Kota Bandung di hari biasa saja. Jalanan relatif nggak terlalu macet kalau di hari kerja. Tapi, kalau keukeuh pengin ke Kota Bandung saat libur akhir pekan, ya, silakan saja. Saya nggak melarang, kok. Selamat menikmati keindahan kemacetan Kota Bandung, ya!

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 November 2021 oleh

Tags: jalan macetkota bandungwisata
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

5 Destinasi Wisata Menarik di Indonesia dan Hal-hal yang Harus Dihindari Saat Berkunjung ke Sana Terminal Mojok

5 Destinasi Wisata Menarik di Indonesia dan Hal-hal yang Harus Dihindari Saat Berkunjung ke Sana

9 Desember 2022
Mengulik Lebih Dalam Desa Wisata di Jogja supaya Orang Tidak Salah Kaprah Mojok.co

Mengulik Lebih Dalam Desa Wisata di Jogja supaya Orang Tidak Salah Kaprah

15 Desember 2024
Jalan Dr Setiabudi, Jalan Megah di Kota Bandung yang Paling Menyengsarakan Pengendara

Jalan Dr Setiabudi, Jalan Megah di Kota Bandung yang Paling Menyengsarakan Pengendara

28 Juli 2024
Jalan Panembahan Senopati-Jalan Sultan Agung, Rute Terbaik untuk Menguji Kesabaran Pengendara Jogja y

Jalan Panembahan Senopati hingga Jalan Sultan Agung, Rute Terbaik untuk Menguji Kesabaran Pengendara Jogja

16 Februari 2024
Cibeunying Kidul, Kecamatan Paling Mantul Seantero Kota Bandung

Cibeunying Kidul, Kecamatan Paling Mantul Seantero Kota Bandung

6 Desember 2023
3 Rekomendasi Tempat Ngabuburit di Kota Bandung yang Bikin Puasa Kamu Nggak Berasa, Tahu-tahu Sudah Azan Magrib!

3 Rekomendasi Tempat Ngabuburit di Kota Bandung yang Bikin Puasa Kamu Nggak Berasa, Tahu-tahu Sudah Azan Magrib

19 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.