Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

5 Hal yang Lumrah di Semarang tapi Sulit Dijumpai di Surabaya

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
27 Oktober 2025
A A
5 Hal yang Lumrah di Semarang tapi Sulit Dijumpai di Surabaya

5 Hal yang Lumrah di Semarang tapi Sulit Dijumpai di Surabaya Terminal Mojok (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Semarang dan Surabaya termasuk dua kota besar di Pulau Jawa. Tapi ternyata nggak semua hal yang ada di Semarang bisa dijumpai di Surabaya.

Sudah setahun lebih saya hidup di Surabaya sebagai perantau berstatus mahasiswa. Ada banyak hal yang saya temui dan memberikan kesan yang beragam. Setidaknya dari perspektif saya sendiri. Yah, mulai dari suasana kota, makanan, dan kultur sosial.

Lantaran saya juga pernah tinggal di Semarang, ada insting yang seolah membandingkan sesuatu yang ada di Semarang dengan Surabaya. Saya pun menyadari bahwa ada beberapa hal seperti budaya, kuliner, dan lainnya yang mudah ditemukan di Kota Lumpia, tapi ternyata agak sulit saya jumpai di Kota Pahlawan.

#1 Tahu gimbal mudah dijumpai di Semarang tapi sulit dijumpai di Surabaya

Saya mulai dari kuliner, nih. Di Semarang, kuliner tahu gimbal itu udah kayak nasi goreng yang bisa dijumpai di berbagai sudut kota. Apalagi di kawasan Simpang Lima dan sekitarnya. Kuliner satu ini berupa potongan tahu goreng dan gimbal (bakwan udang) yang dicampur dengan irisan lontong, irisan kol segar, tauge, dan disiram bumbu kacang kental yang diberi petis (itu lho isian tahu yang hitam dengan rasa manis-gurih-umami).

Nah, biasanya ditambah juga dengan telur dadar atau ceplok, taburan bawang goreng, dan kerupuk. Rasa makanan ini tuh enak apalagi dimakan saat telurnya masih hangat, bahkan lebih enak dari tahu tek yang ada di Surabaya.

Sayangnya, tahu gimbal sangat jarang dijumpai di Surabaya. Kalaupun ada, jualannya nggak gerobakan, tapi berbentuk semacam rumah makan. Jadi harganya agak mahal. Padahal makanan ini cukup sering saya temui waktu di Jakarta. Mungkin tahu gimbal kurang diminati warga Surabaya, ya.

#2 Gorengan tahu isi sayur

Masih soal kuliner, nih. Makanan yang jarang sekali saya temui saat berada di Surabaya selanjutnya adalah tahu isi atau tahu sumpel isi sayur. Kalau di Semarang, gorengan tahu yang enak itu pasti isiannya sayur, bisa berupa kol dicampur wortel dan ada cabainya, tapi ada pula yang pakai tauge. Rasa sayurnya pun nggak tawar, melainkan gurih, jadi beneran nikmat ketika dikunyah.

Tahu isi ini cocok dimakan sebagai camilan atau malah dijadikan lauk. Secara kandungan gizi pun lumayan soalnya ada sayurnya. Yah, meskipun digoreng dengan minyak banyak.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

Sayangnya, tahu sumpel yang seperti itu sampai detik ini belum pernah saya dapatkan di Surabaya. Kebanyakan tahu di Surabaya isiannya malah bihun yang kalau dimakan bikin enek. Kan aneh.

#3 Perbedaan dialek bahasa Jawa orang Semarang dan Surabaya

Beralih ke bahasa, di Semarang saya sering berinteraksi dengan beragam jenis dialek bahasa Jawa. Bahkan untuk Jawa Tengah sendiri, dialeknya berbeda satu dengan yang lain. Ada bahasa Jawa tengah bagian barat atau selatan yang kental dengan ngapak, artikulasi terbuka, intonasi tegas, dengan kosakata khas seperti yang dituturkan orang Brebes, Tegal, Pemalang, hingga Banyumas. Ada juga yang berbahasa Jawa Tengah bagian timur kayak Pati, Jepara, Rembang, dan Blora yang ritmenya cepat, beberapa bunyi akhir kata terdengar lebih keras.

Sementara yang berada di Jawa Tengah bagian tengah cenderung netral/halus, intonasinya lebih datar, dan gampang beralih antara ngoko–krama—cocok dengan citra kota pelabuhan yang campur-baur tapi tetap “adem”. Jadi dari segi sapaan saja, itu bisa beraneka ragam, mulai dari ndes, ngek, bre, lur, dan lain sebagainya.

Misalnya untuk menyebutkan frasa “orak papa atau riye kiye” aja kita akan mendengar istilah yang berbeda. Kalau orang Semarang sekitarnya ya bilangnya “gak opo-opo atau orak popo”, tapi kalau Jawa Tengah barat, ya “orak apak-apak”, terus kalau Jawa Tengah timur menyebut dengan “orak gene-gene”. Itu baru satu kalimat, banyak kalimat lain yang sangat berbeda dan itu sering dijumpai.

Berbeda dengan di Surabaya, menurut saya bahasa Jawa Timuran lebih seragam dialeknya. Kalaupun yang membuat berbeda, ya karena ada orang Madura. Keberagaman bahasa Jawa yang mudah saya temukan di Semarang, sulit saya temukan ketika di Surabaya.

#4 Angkutan umum di Surabaya nggak bervariasi kayak di Semarang

Di Semarang, angkutan umum berbagai jenis itu mudah dijumpai, mulai dari mini bus kecil punya perorangan (non-pemkot), feeder yang wira-wiri ke daerah-daerah Semarang pedalaman, sampai BRT. Semua angkutan ini tersedia dan jadi pilihan warga setempat.

Sementara di Surabaya, sudah sangat jarang ditemukan angkutan non-pemkot yang beroperasi di dalam kota. Mungkin kalah saing atau perkara kebijakan, saya kurang paham. Itu membuat transportasi andalan di kota ini hanya angkutan dari Pemkot kayak Suroboyo Bus. Opsinya lebih terbatas.

#5 Banjir rob

Di musim hujan seperti sekarang, fenomena banjir akan jadi berita utama yang menghiasi media sosial, terutama daerah Semarang pesisir. Jalur pantura, kampus Unissula, daerah Genuk dan sekitarnya, akan menjadi daerah rawan dan memicu kemacetan panjang. Situasi ini jadi semacam budaya tahunan yang entah kapan didapat solusinya.

Berbeda halnya dengan Surabaya. Saat musim hujan tetap ada banjir, sih, tapi nggak separah dan titiknya nggak sebanyak yang ada di Semarang.

Inilah beberapa hal yang menurut saya mudah dijumpai di Semarang tetapi jarang ditemukan di Surabaya. Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian punya pengalaman serupa, atau mungkin punya versi lain tentang hal-hal yang mudah ditemui di Semarang namun sulit ditemukan di Surabaya?

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Penderitaan Kuliah di Semarang dan Surabaya, Kota Mana yang Paling Menyiksa Mahasiswa?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Oktober 2025 oleh

Tags: banjir robbanjir rob semarangkota semarangKota SurabayaSemarangSurabayatahu gimbal semarangtransportasi publik semarangtransportasi publik surabaya
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

Hal-hal yang Bisa Kalian Temui di Simpang Lima Semarang, Ikon Indah Kota di Utara sambiroto UMK Semarang

Hal-hal yang Bisa Kalian Temui di Simpang Lima Semarang, Ikon Indah Kota di Utara

7 November 2023
Mempertanyakan Efisiensi Syarat Administrasi Seleksi CPNS 2024 ASN penempatan cpns pns daerah cuti ASN

Menerima Penempatan CPNS di Luar Pulau Jawa Tak Pernah Saya Sesali, Justru Jadi Keputusan Terbaik yang Pernah Saya Buat

2 Mei 2025
Surabaya sidoarjo air mojok

Masalah Warga Sidoarjo dan Surabaya Itu Hanya Air

5 November 2020
Asem-asem Koh Liem Kuliner Legendaris Semarang yang Sayang untuk Dilewatkan Terminal Mojok

Asem-asem Koh Liem: Kuliner Legendaris Semarang yang Sayang untuk Dilewatkan

29 Juli 2022
Pelayanan Adminduk Surabaya Pantas Diacungi Jempol, dan Bikin Daerah Lain Makin Iri dengan Surabaya jogja kuliah di Jogja

Jujur Saja, Surabaya Jauh Lebih Pantas Menyandang Gelar Kota Pelajar, Bukan Jogja, yang Jelas-jelas Tak Ramah untuk Pelajar

26 Februari 2024
5 Alasan yang Membuat Saya Nggak Menyesal Kuliah di Malang  Mojok.co wisata di malang surabaya

Malang Memang “Surga” bagi Warga Surabaya, tapi Jangan Kaget dengan Lalu Lintasnya

2 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.