Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Tidak Ada Skripsi hingga Jarang Ketemu Dosen, Hal-hal yang Lumrah di Universitas Terbuka, tapi Nggak Wajar di Kampus Lain

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
14 September 2025
A A
Tidak Ada Skripsi hingga Jarang Ketemu Dosen, Hal-hal yang Lumrah di Universitas Terbuka, tapi Nggak Wajar di Kampus Lain Mojok.co

Tidak Ada Skripsi hingga Jarang Ketemu Dosen, Hal-hal yang Lumrah di Universitas Terbuka, tapi Nggak Wajar di Kampus Lain (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tidak ada kampus yang bisa mengalahkan keunikan Universitas Terbuka. 

Beberapa waktu terakhir Terminal Mojok banyak memuat tulisan soal keunikan kampus-kampus. Ada Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang kampusnya kerap didatangi monyet. Ada juga Universitas Negeri Malang (UM) yang bisa dengan mudah bertemu dengan atlet profesional di kampus. 

Semua itu memang unik. Namun, saya rasa belum ada yang bisa mengalahkan keunikan Universitas Terbuka atau UT. Kampus ini paling nggak lumrah di Indonesia. Bagaimana bisa dibilang lumrah kalau mahasiswanya saja tidak wajib masuk kelas. Pembelajaran dilakukan jarak jauh alias daring. Dan, masih ada hal-hal nggak wajar lain di UT seperti di bawah ini:

#1 Lebih kenal nama pengelola Universitas Terbuka daripada nama dosen

Mahasiswa bisa dengan mudah menyebutkan nama ketika ditanya dosen pengampu suatu mata kuliah.  Mahasiswa kenal, bahkan akrab dengan dosen adalah hal yang wajar di kampus lain. Namun, itu jarang terjadi di Universitas Terbuka. Coba saja kalian tanya mahasiswa UT siapa dosen mereka. Kebanyakan bakal butuh waktu untuk mengingat-ingat nama dosen lengkap dengan mata kuliahnya. 

Ini bukan berarti mahasiswa UT itu nggak sopan ataupun nggak serius kuliah ya. Tetapi, perkuliahan online membuat kedekatan emosional antara mahasiswa dengan dosen hampir tidak ada. Feels-nya pasti beda banget dengan dosen yang saban hari ketemu langsung di kelas.

Nah, daripada nama dosennya, jangan heran kalau mahasiswa UT lebih kenal dengan nama pengelola pokjar Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT. Pasalnya, di pokjar UPBJJ ini, orangnya beneran ada. Mahasiswa bisa ketemu langsung empat mata tiap kali butuh layanan akademik, seperti registrasi mata kuliah, pengambilan bahan ajar, info akademik, sampai layanan administrasi lain. Jadi ya nggak heran kalau nama pengelola UT ini lebih terpatri di hati.

#2 Mahasiswa Universitas Terbuka terllihat serius belajar menjelang UTS

Jika mahasiswa kampus lain sering pamer “life as a college student” dengan setumpuk catatan dan begadang tiap malam, maka di Universitas Terbuka, lain lagi ceritanya. 

Di UT, mayoritas mahasiswanya baru kelihatan serius belajar menjelang Ujian Tengah Semester (UTS). Pasalnya, UTS di UT itu sangat krusial. Nilai UTS punya bobot besar dalam menentukan kelulusan mahasiswa. Itu sebabnya, mahasiswa UT bisa mendadak super rajin menjelang ujian.

Baca Juga:

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

Lantas, apakah itu berarti mahasiswa UT tidak ada belajar setiap hari? Duh, gimana ya, sebagian besar mahasiswa UT itu sudah bekerja. Energi mereka sudah tersedot habis di jam kerja. Kalaupun ada sisa-sisa tenaga, paling digunakan untuk mengerjakan tugas atau meninggalkan jejak di forum diskusi.

Jadi, kalau yang kamu maksud dengan ‘belajar’ itu adalah dengan baca modul, memberi highlight, dan membuat rangkuman… Nggak dulu, deh.

#3 Tidak terlibat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus lain itu rame banget. Ada teater, basket, debat, sampai panjat tebing. Tak jarang, mahasiswa pulang sore bahkan menginap di kampus tiap kali ada kegiatan ekstra. 

Bagaimana dengan mahasiswa Universitas Terbuka? Tidak terlibat UKM itu hal yang sangat wajar. Tapi, ini bukan karena UT nggak punya UKM ya. Hanya saja, profil mahasiswanya yang berbeda.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kebanyakan mahasiswa UT itu sudah bekerja. Kebanyakan dari mereka nggak sempat ikut UKM? Bagi waktu antara kuliah dan kerja saja sudah riweh, apalagi ditambah ikut UKM. 

Ya, memang sih, ada gen Z yang kuliah di UT. Tapi, karena semuanya serba online, akses buat gabung UKM jadi terbatas. Paling hanya mahasiswa-mahasiswa yang domisilinya dekat dengan kantor UPBJJ saja yang bisa aktif di UKM.

#4 Lebih akrab dengan bakul kuota daripada tukang fotokopi

Mahasiswa Universitas Terbuka kurang akrab dengan tukang fotokopi di sekitar kampus, tidak seperti mahasiswa-mahasiswa kampus lain. Maklum saja, di UT ini kuliahnya serba daring. Kalau nggak ada akses wifi di rumah, kuota bisa boros banget. 

Akhirnya, dengan sendirinya mahasiswa lebih akrab dengan tukang kuota. Mulai dari beli voucher gosok sampai isi ulang paket harian, itu sudah jadi rutinitas. Sementara fotokopi? Hampir nggak pernah ada di kamus anak UT.

Ini kalau diceritakan ke mahasiswa kampus lain, bukan tidak mungkin mereka akan berujar, “Ihhh, enak banget~”

Lha iya. Lha wong mahasiswa kampus lain kan akrab sama tukang kuota iya, sama tukang fotokopian lebih-lebih. Dikit-dikit fotokopi materi, ngeprint tugas, atau sekadar nitip jilidan.

#5 Universitas Terbuka tidak ada skripsi

Puncak keunikan kuliah di Universitas Terbuka adalah tidak ada skripsi. Di UT, mahasiswa cukup membuat karya ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan. Pembuatan karya ilmiah ini tentu saja tidak terlalu menguras waktu, kesehatan mental, dan biaya banyak, jika dibandingkan dengan pembuatan skripsi. Pasalnya, format karya ilmiah di UT itu jauh lebih ringkas dan cakupannya lebih terarah.

Maka, tidak heran jika banyak mahasiswa dari kampus lain bisa terheran-heran saat tahu fakta ini. “Hah, masa sih kuliah bisa lulus tanpa skripsi?” Ya bisa-bisa saja. Dan itu nyata adanya di UT.

Itulah 5 hal yang dirasa umum bagi mahasiswa UT, tapi bisa jadi tidak lumrah bagi mahasiswa kampus lain. Bukannya bermaksud membanding-bandingkan mana yang lebih baik atau lebih buruk. Keunikan masing-masing kampus justru bisa memberi gambaran kalian yang hendak memutuskan langkah selanjutnya. 

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Ketemu Monyet hingga Kuliner Pinggir Jurang, Hal-hal yang Wajar di UNNES Semarang, tapi Nggak Lumrah di Kampus Lain.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 November 2025 oleh

Tags: Kampusmahasiswa UTPerguruan TinggiSkripsiuniversitas terbukaut
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Kasta Font di Microsoft Word dari yang Tersohor hingga Terpinggirkan

Kasta Font di Microsoft Word dari yang Tersohor hingga Terpinggirkan

30 Mei 2024
5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan Kuliah di UIN

5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan Kuliah di UIN, Calon Mahasiswa Wajib Baca biar Nggak Menyesal

3 Juli 2023
Konten TikTok Buiramira: Jalan Ninja Mahasiswa yang Bingung Skripsi dan Malas Bimbingan mahasiswa akhir

Mahasiswa Akhir kok Alergi Ditanya tentang Skripsi, Pola Pikirnya Itu Lho, Remuk!

20 Oktober 2023
Publikasi Artikel: Saya yang Begadang, Dosen yang Dapat Nama

Publikasi Artikel: Saya yang Begadang, Dosen yang Dapat Nama

4 Oktober 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dosen Pembimbing yang Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga

11 Januari 2024
UNJ Kampus yang Nggak Ramah Pejalan Kaki, tapi Ramah ke Pengendara Mobil Mojok.co

UNJ Kampus Negeri yang Nggak Ramah Pejalan Kaki, tapi Ramah ke Pengendara Mobil

13 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.