Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

5 Drama Korea yang Sebaiknya Nggak Usah Ditonton

Annisa Herawati oleh Annisa Herawati
17 November 2021
A A
5 Drama Korea yang Sebaiknya Nggak Usah Ditonton terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Nonton drama Korea memang candu. Alur cerita yang menarik digabungkan dengan visual aktor dan aktris yang rupawan mampu menyedot perhatian banyak orang. Drama Korea juga menawarkan genre yang begitu variatif, tak heran para penonton tak pernah merasa bosan menontonnya.

Banyak orang menjadikan drama Korea sebagai sarana self healing untuk mengobati lelah psikis karena berbagai tekanan hidup yang melanda. Namun, akhir-akhir ini mulai bermunculan beberapa drama Korea yang malah membuat penontonnya tambah mumet. Bukannya bikin hati riang gembira, nonton drama tersebut justru menambah sesak di dada dan pengin misuh nggak jelas.

Kira-kira apa saja ya drama Korea yang sebaiknya nggak usah ditonton kalian yang kepingin membahagiakan jiwa?

#1 Sky Castle

Drama yang melejitkan nama Kim Hye Yoon ini sangat booming pada tahun 2018. Oleh karena itulah saya tertarik untuk mengikuti drama ini meski nggak sampai tamat. Konon, drama ini merupakan bentuk sindiran terhadap sistem pendidikan Korea Selatan yang dianggap terlalu kaku dan memberatkan para siswa di sana.

Secara garis besar, Sky Castle mengisahkan persaingan beberapa keluarga elite yang tak segan mengorbankan nyawa manusia tak bersalah. Mereka saling membanggakan harta, jabatan, serta prestasi putra-putri mereka. Pokoknya, mereka nggak mau kalah dari yang lainnya.

Akibat ambisi tersebut, anak-anak harus menjadi korban. Mereka dipaksa menjadi sosok sempurna, dituntut untuk belajar terus-menerus tanpa jeda, harus menjadi juara di sekolah, hingga akhirnya mereka menjadi pribadi dengan kecerdasan emosi dan sosial yang rendah.

Ditambah dengan kehadiran guru les yang killernya na’udzubillah. Segala cara dihalalkan meski harus menghilangkan nyawa orang lain.

Jujur, saya nggak menamatkan drama ini karena menontonnya hanya bikin saya tambah mumet. Padahal niat saya nonton drama kan untuk mencari hiburan. Namun, yang saya dapatkan justru perasaan yang semakin gondok dan mangkel melihat tingkah manusia yang jahatnya melebihi level setan. Apalagi waktu itu saya semester 5 yang mana merupakan salah satu semester terberat selain skripsian. Demi kesehatan jiwa, saya pun memutuskan berhenti menonton drama ini di episode pertengahan.

Baca Juga:

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

#2 The World of the Married

Seperti judulnya, drama ini menggambarkan problematika dunia pernikahan yang dialami oleh Ji Sun Woo. Ia tak menyangka harus menerima fakta bahwa pernikahan yang sudah dirawat sekian lama harus dinodai dengan pengkhianatan sang suami, Lee Tae Oh.

Tae Oh merupakan representase manusia kufur. Harusnya dia bersyukur mempunyai istri yang tulus mencintainya. Sayangnya, dia terlalu serakah hingga akhirnya terbuai melakukan perselingkuhan.

Rasa sakit Sun Woo seperti tak mampu untuk diobati, sehingga ia memutuskan untuk melakukan balas dendam kepada suami dan si pelakor. Di setiap episode, penonton disuguhi adegan balas dendam serta pengkhianatan. Para manusia yang awalnya baik berubah menjadi keji karena keadaan.

Pada akhirnya, penonton dapat mengambil pelajaran bahwa keserakahan, keegoisan, dan balas dendam hanya akan mengorbankan banyak pihak yang seharusnya kita sayangi.

Nah, drama satu ini sangat nggak disarankan buat kalian yang pernah gagal dalam urusan asmara karena ketikung pelakor. Takutnya kalian malah terus dibayangi pengalaman pahit tersebut dan gagal move on.

#3 The Penthouse: War in Life

Drama satu ini tentu masih segar dalam ingatan para pencinta drama Korea. Saking banyak peminatnya, drama ini sampai diproduksi menjadi 3 season. Jarang-jarang kan ada drama Korea seperti ini? Meski The Penthouse: War in Life begitu viral, saya tak tertarik untuk menontonnya demi kesehatan mental saya.

The Penthouse ini termasuk dalam kelompok drama makjang alias drama pengkhianatan cinta yang sadis nan mbulet. Menurut saya, plot ceritanya hampir mirip dengan plot cerita sinetron Indonesia yang selalu berhasil bikin emosi jiwa.

Kemiripan tersebut dapat kita lihat dengan pembagian tokohnya. Yang protagonis digambarkan sebagai orang yang kelewat baiknya dan akhirnya harus rela terzalimi. Sedangkan pihak antagonis, jahatnya nggak ketulungan. Bahkan para penonton banyak yang menjulukinya sebagai Dajal dan Mak Lampir.

Selain itu, makin lama jalan ceritanya juga kadang nggak masuk akal. Misalnya, ada tokoh yang mati di season 1, eh malah hidup lagi di season 2. Dan alasan mereka bisa hidup kembali kadang nggak bisa diterima akal sehat. Sudah gitu tokoh tersebut pura-pura menjadi orang lain dengan tujuan balas dendam. Vibes-nya mirip sekali dengan cerita sinetron lokal, kan?

Sesuai judulnya, The Penthouse: War in Life, drama ini memang selalu ajeg menampilkan adegan pertengkaran, permusuhan, dan pembunuhan keji di tiap episodenya. Nah, bagi kalian yang ingin hidupnya tenang, saya sarankan mending jangan nonton, deh. Karena setelah nonton drama ini, bukan kebahagiaan yang kalian dapatkan, melainkan darah tinggi.

#4 Flower of Evil

Flower of Evil yang mendapuk Lee Jun Ki dan Moon Chae Won sukses membuat penontonnya suuzan terus pada penayangan setiap episodenya. Drama ini menceritakan kehidupan polisi wanita (polwan) dan suaminya yang mengalami gangguan emosional.

Awalnya hubungan keduanya ayem tentrem, namun seiring berjalannya waktu tabir terang mengenai masa lalu sang suami mulai terbuka. Hal ini membuat si polwan tersebut menaruh curiga bahwa suaminya merupakan pelaku pembunuhan berantai.

Tak hanya si polwan yang suuzan. Para penonton juga ikut-ikutan suuzan dan mulai menerka-nerka pembunuh asli yang sebenarnya. Tekanan yang dialami penonton semakin bertambah lantaranharus melihat adegan kekerasan di sepanjang episodenya. Maka, dapat disimpulkan bahwa nonton drama ini hanya akan menambah beban pikiran kalian.

#5 Mouse

Mouse memang sangat seru ditonton kalian yang menyukai genre criminal thriller. Namun, jika kalian menonton drama Korea dengan tujuan menghibur diri, sebaiknya jangan nonton drama satu ini.

Drama ini berfokus pada dua orang polisi yang sedang getol mencari pelaku pembunuhan berantai. Si pembunuh ini diduga seorang psikopat. Ia tak segan membunuh korbannya dengan cara keji, dan bahkan melakukan pembunuhan dengan cara live streaming.

Pada setiap episodenya, penonton diajak menerka-nerka siapa pelaku pembunuhan yang sebenarnya lantaran setiap karakter yang ada memang pantas untuk dicurigai. Berbagai teori konspirasi dalang pembunuhan bermunculan dan hanya akan menambah beban overthinking. Karenanya, drama ini sebaiknya nggak usah ditonton. Lha, wong kita sudah banyak pikiran di kehidupan nyata, kok gelemen tambah overthinking gara-gara mikirin drama yang fiktif?

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 November 2021 oleh

Tags: drama koreaKesehatan Mentalpilihan redaksithe penthouseThe World of the Married
Annisa Herawati

Annisa Herawati

Cah asli Blitar

ArtikelTerkait

Jangan Harap Bisa Slow Living di Malang kalau 4 Hal Ini Belum Diperbaiki

Jangan Harap Bisa Slow Living di Malang kalau 4 Hal Ini Belum Diperbaiki

24 Desember 2024
5 Tempat Horor di Jogja yang Underrated dan Bisa Jadi Opsi Wisata Ekstrem

5 Tempat Horor di Jogja yang Underrated dan Bisa Jadi Opsi Wisata Ekstrem

23 Juli 2022
Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Drakor Resident Playbook

Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Drakor Resident Playbook

14 April 2025
Lightyear, Bukti Betapa Anak Emasnya Franchise Toy Story bagi Pixar terminal mojok.co

Lightyear, Bukti Betapa Anak Emasnya Franchise Toy Story bagi Pixar

3 November 2021
5 Rekomendasi Drama Korea tentang Dukun dan Pemusnahan Iblis

5 Rekomendasi Drama Korea tentang Dukun dan Pemusnahan Iblis

6 Januari 2024
Menguasai Bahasa Mandarin Lebih Menjanjikan daripada Bahasa Inggris, Peluang Kerja dan Gaji Lebih Besar Mojok.co

Menguasai Bahasa Mandarin Lebih Menjanjikan daripada Bahasa Inggris, Peluang Kerja dan Gaji Lebih Besar

11 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.