5 Drama Korea Adaptasi Sejarah yang Berakhir Tragis

5 Drama Korea Adaptasi Sejarah yang Berakhir Tragis Terminal Mojok

5 Drama Korea Adaptasi Sejarah yang Berakhir Tragis (Unsplash.com)

Drama Korea berakhir tragis mungkin terdengar biasa. Tapi, kalau drama Korea adaptasi cerita sejarah beneran dan berakhir tragis, tentu bikin penonton sedih berkali-kali lipat.

Ada banyak cara untuk mendapatkan ide menyusun suatu cerita untuk dibuat menjadi drama Korea. Cara yang paling umum adalah dengan melakukan brainstorming dan riset untuk menciptakan drama dengan kisah yang fresh. Pilihan lainnya yang juga sering dipakai adalah mengangkat kembali cerita yang sudah lebih dulu dipublikasikan dan dikenal masyarakat, seperti lewat Webtoon atau novel. Sementara itu, ada pula drama yang dibuat karena terinspirasi dari kisah nyata.

Drama yang mengadaptasi cerita sejarah betulan tentu memiliki level tersendiri, apalagi jika kisah dalam drama tersebut berakhir tragis. Saat menyaksikannya, kita akan semakin merasa sedih ketika menyadari bahwa kejadian di drama tersebut pernah terjadi secara nyata di masa lampau.

Kalau kamu suka dengan drama Korea yang menggunakan cerita asli dari zaman dahulu, kamu bisa menonton lima drama Korea adaptasi sejarah yang berakhir tragis berikut ini.

#1 Queen for Seven Days

Drama Korea ini mengisahkan relasi romansa antara tokoh nyata Yi Yeok (Yeon Woo Jin), putra Raja Seongjong dan Ratu Jeonghyeon dari Kerajaan Joseon, dengan seorang perempuan bangsawan bernama Shin Chae Kyung (Park Min Young). Keduanya bertemu di suatu perkampungan ketika masih remaja. Yi Yeok dan Chae Kyung yang saling jatuh cinta akhirnya menikah pada 1499. Namun sebelum itu, keduanya sempat terpisah karena Yeok harus meninggalkan istana.

Setelah menikah, Chae Kyung masih harus bersabar karena Yeok sedang merencanakan kudeta atas kakaknya, Yi Yung (Lee Dong Gun). Yung ini telah menciptakan kekhawatiran karena tak sungkan menebas kepala siapa pun yang nggak sejalan dengan visinya, membatasi kebebasan berpendapat dan sekolah, dan kerap berhalusinasi. Yeok akhirnya naik takhta menjadi raja pada 1506 dengan gelar Raja Jungjong dan otomatis Chae Kyung menjadi permaisuri dengan gelar Ratu Dangyeong.

Namun, atas permainan politik istana, Ratu Dangyeong digulingkan dari takhtanya hanya tujuh hari setelah pelantikan Yeok. Ratu Dangyeong yang dituduh sebagai pengkhianat negara juga sempat hampir dihukum pancung. Ia menghabiskan sisa hidupnya dalam kesendirian karena mantan istri raja nggak boleh menikah lagi.

#2 The Red Sleeve

Masih dari era dinasti Joseon, ada drama Korea yang menyapu bersih hampir semua kategori dalam MBC Drama Awards 2021.

Serupa dengan Queen for Seven Days, The Red Sleeve ini awalnya juga menawarkan cinta monyet khas remaja. Yi San (Lee Jun Ho) dan Sung Deok Im (Lee Se Young) secara nggak sengaja bertemu dalam perjalanan menuju rumah duka Selir Yeongbin, nenek Yi San. Dalam berbagai kesempatan, Deok Im selalu menyelamatkan Yi San dari kemurkaan kakeknya, Raja Yeongjo.

Pertemuan yang intens serta kecerdikan dan kecantikan Deok Im membuat Yi San jatuh hati padanya. Yi San yang selanjutnya naik takhta dan mendapatkan gelar Jungjong sempat menyatakan perasaannya. Namun pada saat itu, Jungjong sudah memiliki istri. Deok Im nggak mau menjadi istri Jungjong nomor sekian. Dengan kegigihannya, Jungjong akhirnya dapat meluluhkan Deok Im dan meminangnya. Deok Im lantas menjadi selir bergelar Uibin.

Tapi jangan dikira kehidupan mereka berjalan mulus. Uibin harus merelakan putranya diasuh dan diadopsi menjadi anak ratu sebagaimana adat istana. Uibin juga harus merelakan putra sulungnya meninggal akibat epidemi tanpa bisa sering-sering menjenguknya. Empat bulan setelahnya, Jeongjo yang harus mengucapkan salam perpisahan karena Uibin meninggal akibat sakit bersamaan dengan putri yang sedang dikandungnya. Sungguh cerita yang tragis.

#3 Jang Ok Jung, Living in Love

Drama Korea ini adalah kisah yang terinspirasi dari riwayat hidup kakek buyut Yi San, Raja Sukjong (Yoo Ah In) dengan seorang perancang busana, Jang Ok Jung (Kim Tae Hee).

Ibu Jang Ok Jung yang berasal dari kelas budak membuatnya sering memperoleh perlakuan nggak adil. Perjumpaannya dengan Sukjong ketika dirinya menjadi pelayan istana di bagian penjahit mengubah hidupnya. Sukjong jatuh cinta pada Ok Jung, menikahinya, dan bersedia melakukan apa pun demi wanita tercintanya itu.

Kasih sayang Sukjong ini lantas membuat Jang Ok Jung menjadi bulan-bulanan Ibu Suri Myeongseong dan Ratu Inhyeon. Namun, cinta tanpa syarat Sukjong ini membuatnya menerbitkan aturan bahwa ia akan menjatuhi hukuman pada siapa pun yang secara terang-terangan menentang raja. Ratu Inhyeon pun tak luput dari hukuman ini. Ia kehilangan takhtanya dan digantikan oleh Ok Jung.

Drama ini berakhir tragis dengan Jang Ok Jung yang dicabut gelar kebangsawanannya dan diberi hukuman minum racun. Hukuman mati ini dijatuhkan setelah Jang Ok Jung diketahui melakukan tindakan pembunuhan terhadap Ratu Inhyeon. Selepas kematiannya, Jang Ok Jung pun nggak mendapatkan gelar kehormatan.

#4 Hymn of Death

Drama Korea dengan jumlah enam episode ini berlatarkan masa penjajahan Jepang di Korea Selatan. Hymn of Death mengadaptasikan cerita asli seorang dramawan bernama Kim Woo Jin (Lee Jong Suk) dengan penyanyi soprano, Yun Shim Deok (Shin Hye Sun).

Woo Jin dan Shim Deok yang berjumpa lewat keinginan Woo Jin menyelenggarakan teater ini berujung pada rasa suka antara keduanya. Tapi siapa sangka ternyata ketika jatuh hati pada Shim Deok, Woo Jin sudah memiliki istri? Bahkan Shim Deok pun sempat bertemu dengan istri Woo Jin ketika grup teater mereka mengunjungi kampung halaman Woo Jin.

Cinta terlarang ini sempat membuat Shim Deok mundur. Rasanya nggak patut mencintai laki-laki yang sudah beristri. Keduanya lantas saling menarik diri dan menjalani kehidupan masing-masing. Namun ketika mereka berjumpa lagi beberapa tahun kemudian dengan kerinduan yang membuncah, akhirnya mereka memutuskan untuk bersama.

Tapi, definisi “bersama” ini bukan dengan menikah, melainkan dengan bunuh diri bersama-sama. Keputusan keduanya untuk menceburkan diri ke laut bukan hanya karena cinta mati, melainkan juga karena kehidupan mereka yang buntu. Sudah nggak ada lagi opera atau teater yang mau mempekerjakan Shim Deok karena skandal yang menyebut bahwa dirinya terlibat prostitusi. Begitu pula Woo Jin yang merasa tertekan karena tuntutan ayahnya agar dirinya berhenti menulis naskah drama.

#5 Youth of May

Youth of May mengambil latar ketika berlangsungnya Pemberontakan Gwangju pada Mei 1980. Karakter-karakter yang ada dalam drama ini memang fiksi, tapi kejadian berdarah di Korea Selatan tersebut nyata adanya.

Drama Korea ini menceritakan perjuangan cinta Hwang Hee Tae (Lee Do Hyun) dan Kim Myung Hee (Go Min Si). Hee Tae adalah sosok yang cerdas, bersemangat, dan pandai bermain musik. Berkat kepandaiannya, Hee Tae berhasil menjadi mahasiswa kedokteran. Ia bertemu dengan Kim Myung Hee, seorang perantau di Gwangju yang berprofesi sebagai perawat.

Mereka menemui berbagai rintangan saat menjalin cinta di tengah intrik politik di negaranya. Hingga pada akhirnya Hee Tae harus berpisah dengan Myung Hee. Myung Hee tewas usai tertembak peluru dari tentara darurat militer. Sedihnya lagi, jenazah Myung Hee masih tetap dibiarkan tergeletak di hutan tempatnya meregang nyawa. Barulah beberapa tahun kemudian tengkorak tubuh Myung Hee ditemukan dan diidentifikasi lewat jam tangan titipan ayahnya.

Itulah lima drama Korea adaptasi sejarah yang berakhir tragis. Drama sad ending memang bikin sedih, tapi kisah menyayat hati yang memang pernah berlangsung di masa lalu tentu bakal bikin kita sedih berkali-kali lipat.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 7 Drama Korea Populer Karya Penulis Naskah Perempuan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version