5 Dosa yang Sering Dilakukan Penjual Pecel Lele

4 Dosa yang Sering Dilakukan Penjual Pecel Lele (Unsplash)

4 Dosa yang Sering Dilakukan Penjual Pecel Lele (Unsplash)

Pecel lele. Makanan asli Indonesia yang saya yakin sudah tidak perlu dideskripsikan panjang lebar lagi. Semua orang sudah tahu betapa nikmatnya kombinasi lele goreng, sambal, lalapan, dan nasi hangat. Bahkan, bisa saja ada di antara kalian yang saat ini tengah membaca tulisan ini sambil menikmati seporsi nasi pecel lele. Jika ada, mending kalian fokus makan saja. Jangan membaca sekarang. Takutnya, kenikmatan makan malah berkurang.

Boleh dibilang, pengalaman saya mengonsumsi pecel lele sudah tak lagi bisa dihitung jari. Saya sudah pernah merasakan yang enak, enak banget, biasa aja, sampai yang membuat saya menyesal karena telah memilihnya sebagai objek pengisi perut.

Dari semua pengalaman tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa ada lima dosa yang sering dilakukan penjual pecel lele.

#1 Tidak menyediakan nasi uduk

Selain nasi putih, memakan pecel lele juga bisa menggunakan nasi uduk. Dan percayalah, bagi saya, nasi uduk merupakan duet yang lebih nikmat dibandingkan nasi putih. Nasi uduk akan menambah rasa gurih. Namun memang, harganya sedikit lebih mahal.

Jujur, saya sangat menyayangkan apabila penjual pecel lele tidak menyediakan nasi uduk. Padahal, saya yakin, bisnis mereka akan makin moncer.

Selain itu, ada satu nilai plus lagi, yaitu daya saing. Nasi uduk akan menjadi menjadi pembeda dan menjadi kekuatan lebih mengalahkan kompetitor. 

#2 Tidak menyediakan pilihan lele goreng tepung

Selain digoreng biasa, alternatif lain yang sungguh nikmat adalah goreng tepung. Ada penjual pecel lele yang kreatif mengolah tepung yang akan digunakan. Adonan ini bisa menambah cita rasa. Saya tidak tahu resepnya seperti apa, tapi adonan tepung spesial ini membuat tekstur lele goreng menjadi makin garing dan renyah.  

Bunyi “kres kres” ketika kamu menggigitnya itu sangat menggoda. Mirip kalau lagi makan ayam goreng KFC.

Oleh sebab itu, kalau menurut saya, lele goreng tepung adalah versi upgrade dari pecel lele biasa. Selain luarnya yang renyah, dagingnya jadi lebih berbumbu. Sayangnya, tidak semua pedagang pecel lele menyediakan lele goreng tepung.

Alasannya mungkin tak berbeda jauh dengan alasan mengapa mereka tak menyiapkan nasi uduk. Entah karena tidak mengerti cara membuatnya, tidak tahu resepnya, atau hanya sekadar tidak ingin menambah daftar pekerjaan mereka. Padahal, andai saja mereka menyediakan lele goreng tepung, saya yakin dagangan mereka akan makin laris.

Baca halaman selanjutnya….

#3 Sambal yang hanya satu level 

Pecel lele bukanlah pecel lele apabila tidak ditemani sambal tomat. Kalau yang satu absen, yang lainnya pasti akan terasa kurang lengkap. Namun, kebanyakan sambal yang dijual hanya terdiri dari satu level. 

Padahal, menurut saya, penjual pecel lele bisa belajar kepada pedagang ayam geprek atau ayam gepuk. Mereka menyediakan sambal dengan berbagai macam level. Ada yang pedas, sedang, dan tidak pedas sama sekali. Dengan begitu, pembeli jadi bisa memilih tipe sambal sesuai selera.

Namun, saya paham, sang penjual jadi mesti melakukan pekerjaan ekstra karena harus menyiapkan beberapa versi sambal. Akan tetapi, namanya juga berdagang, tentu kepuasan tamu adalah yang segalanya, bukan?

#4 Menu tidak sesuai spanduk

Dosa yang satu ini kayaknya yang paling umum terjadi di semua penjual pecel lele. Di spanduk, kita dapat melihat beraneka ragam jenis hewan. Ada cumi, kepiting, udang, bebek, ayam, dan tentunya, sang bintang utama, lele. 

Namun, meskipun di spanduk terlihat lengkap dan beragam, nyatanya yang disediakan ya itu-itu saja. Begitu ditanya, si penjual menjawab, “Ya, itu, kan, cuma gambar, Mas.”

Memang, ada juga, kok, pedagang pecel lele yang betul-betul menyediakan semua lauk yang terpampang di spanduk. Menurut saya, lauk yang komplet dan sesuai spanduk adalah nilai tambah. Pembeli jadi bisa punya pilihan. Kalau bosan makan lele atau ayam, bisa memesan cumi dan bebek.

Itulah artikel singkat saya mengenai lima dosa yang sering dilakukan penjual pecel lele. Oh, iya, ada satu lagi, sih, dosa yang kerap mereka lakukan: tidak mengganti minyak goreng yang selalu digunakan berulang kali.

Duh, kadang saya ngeri sendiri saat melihat minyaknya. Suram banget, kayak masa depan kamu dan gebetan. Wkwkwk.

Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 5 Dosa Penikmat Pecel Lele yang Kerap Dilakukan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version