Apakah dosa berikut sering kamu lakukan juga saat mengaplikasikan body lotion?
Kulit ibarat pakaian abadi bagi setiap insan yang akan dikenakan sepanjang hidup. Oleh sebab itu, merawat kulit mutlak wajib dilakukan agar kesehatannya senantiasa terjaga. Tak hanya sehat, bonus dari rajin memberikan perhatian pada kulit niscaya juga akan memancarkan kecantikannya. Tidak heran, akhir-akhir ini banyak perusahaan berlomba menelurkan produk perawatan kulit.
Skincare untuk wajah mungkin masih berada di puncak teratas produk perawatan kulit yang dicari. Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan kulit, produk bodycare pun mulai laris diburu. Seperti halnya produk perawatan muka, varian produk perawatan tubuh juga terbilang beragam. Mulai dari scrub yang berguna untuk mengangkat kotoran serta sel kulit mati hingga sunblock yang bertujuan untuk menangkal sinar UVA dan UVB. Akan tetapi, tidak lengkap rasanya tanpa menyebutkan body lotion sebagai krim perawatan kulit yang wajib dimiliki.
Sebelum era kejayaan body serum seperti kala ini, body lotion—atau yang juga kerap disebut dengan handbody—masih menjadi produk favorit, khususnya bagi kaum hawa. Dulu, ketika informasi tentang kandungan produk kecantikan belum bisa diakses seluas dan sebebas saat ini, pick-up line andalan para marketer sebagai penglaris produk body lotion keluaran perusahaan mereka adalah iming-iming membuat warna kulit menjadi lebih putih. Tak peduli apa pun kandungan di dalamnya, asalkan memakai embel-embel memutihkan, konsumen pasti terpikat mencoba lantaran konstruksi kecantikan perempuan Indonesia saat itu adalah berkulit putih.
Beruntung, perspektif mengenai paradigma kecantikan yang terkotakkan mulai dikikis dengan sejumlah kampanye self love yang nyaring disuarakan beberapa tahun terakhir ini. Di samping itu, informasi tentang masing-masing fungsi zat aktif dalam skincare lebih mudah diperoleh masyarakat sehingga pembeli bisa lebih leluasa melakukan keputusan pembelian sesuai dengan kebutuhan dan kondisi terkini kulit mereka.
Sayangnya, disadari atau tidak, masih banyak orang yang melakukan “dosa” tertentu ketika mengaplikasikan produk bodycare, termasuk body lotion. Mungkinkah kamu salah satunya?
#1 Tidak melakukan eksfoliasi secara berkala
Bukan hanya wajah yang memerlukan eksfoliasi, kulit tangan, kaki dan punggung juga butuh dieksfoliasi. Kotoran yang menumpuk dan bercampur dengan keringat akan membuat kulit nampak dekil. Belum lagi masih ketambahan dengan sel-sel kulit mati. Mandi dengan sabun saja kadang kurang maksimal untuk mengikis kotoran dan sel kulit mati yang melekat di permukaan kulit. Oleh karena itu, butuh bantuan produk exfoliating yang mampu menyingkirkan semuanya.
Salah satu produk yang umum dipakai adalah lulur atau scrub. Selain itu, kita juga bisa menggunakan sabun yang mengandung bahan aktif AHA dan BHA untuk mengangkat tumpukan sel kulit mati secara kimiawi. Proses eksfoliasi ini perlu dilakukan secara berkala seperti 2 atau 3 hari sekali. Lebih dari itu, malah akan menimbulkan iritasi pada kulit.
Sebaliknya, malas melakukan eksfoliasi akan membuat kerja body lotion tidak sempurna. Pasalnya, nutrisi yang terkandung dalam body lotion tidak akan mampu diserap seluruhnya oleh kulit lantaran terhalang oleh kotoran dan sel kulit mati yang belum terkelupas secara total.
#2 Waktu pengolesan lotion yang kurang tepat
Idealnya, body serum dan body lotion harus dioleskan sesaat setelah mandi. Alasannya, kulit yang lembap adalah kondisi yang tepat untuk menyerap nutrisi di dalam produk yang dioleskan. Terlebih, fungsi dari body lotion ini sendiri mirip dengan moisturizer, yakni untuk mengunci kelembapan di dalam kulit.
Salah satu dosa yang tanpa sadar sering kita lakukan adalah tidak langsung mengoleskan lotion setelah mandi. Padahal mengoleskan lotion saat kondisi kulit kering tidak akan memberikan manfaat. Waktu toleransi untuk memakai body lotion maksimal 30 menit setelah mandi, ya, Ladies.
#3 Memakai lotion yang sama sepanjang waktu
Mungkin karena terlampau loyal atau suka dengan wanginya, kita sering membeli produk lotion yang sama terus-menerus. Padahal hal ini justru menyesatkan. Sebab, kebutuhan kulit akan berubah sesuai dengan pertambahan usia, cuaca, dan aktivitas.
Misalnya saja saat usia belasan hingga dua puluhan, seseorang membutuhkan body lotion dengan kandungan Alpha Arbutin atau Niacinamide yang konon bisa mencerahkan tone kulit lantaran sering berkegiatan di bawah terik matahari. Namun, ketika menginjak kepala tiga dan lebih sering duduk di kantor berpendingin udara, kulit membutuhkan kelembapan ekstra di mana Hyaluronic Acid lebih cocok untuk kondisi tersebut. Saat kulit mulai menua dan membutuhkan bahan aktif guna mengencangkan serta mendorong produksi kolagen, body lotion dengan kandungan Retinol menjadi pilihan yang tepat.
#4 Mengabaikan keterangan pada kemasan produk
Atas nama pengiritan, mungkin masih banyak orang yang menggunakan body lotion yang sama untuk siang sekaligus malam. Faktanya, tidak semua body lotion bisa digunakan untuk dua waktu yang berbeda. Memukul rata semua produk lotion untuk dipakai dalam waktu yang sama adalah sebuah dosa.
Body lotion yang menuliskan keterangan UV protection atau tulisan PA+++ ditujukan untuk penggunaan siang hari karena itu berarti ada kandungan dalam lotion yang berfungsi untuk menangkal efek buruk paparan matahari. Sedangkan body lotion untuk malam hari, jelas tidak akan menyertakan keterangan tersebut.
Sekarang sudah tahu kan dosa apa saja yang biasa kita lakukan saat memakai body lotion? Mulai sekarang, yuk, perbaiki cara kita mengaplikasikan body lotion. Biar lotion yang kita pakai tidak sia-sia dan bisa memberi dampak positif bagi kulit.
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Citra Hand Body Bengkoang: Lotion yang Dulu Dituduh Jadi Penyebab Lebatnya Bulu.