Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

5 Dosa Penjual Martabak Madura di Luar Pulau Madura

Siti Halwah oleh Siti Halwah
17 Agustus 2025
A A
5 Dosa Penjual Martabak Madura di Luar Pulau Madura

5 Dosa Penjual Martabak Madura di Luar Pulau Madura (Qmy97 via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu kuliner enak yang cukup terkenal di berbagai daerah dan berasal dari Madura adalah martabak. Berbeda dari martabak biasa yang sering dijual di gerobak dengan telur dan daging seperti martabak Tegal, martabak Madura memiliki ciri khas tersendiri. Mulai dari bentuk, isi, bahan, hingga rasanya yang khas.

Perbedaan tersebut menjadikan martabak Madura sebagai kuliner khas yang unik dan berbeda dari martabak jenis lainnya. Kuliner ini mulai menjadi primadona seiring dengan meningkatnya populasi orang Madura yang merantau ke luar pulau.

Namun sayangnya, ada banyak hal-hal yang saya temukan tentang martabak Madura ini di luar Pulau Madura yang dijual dengan ala kadarnya saja. Bahkan terkadang menyalahi kodrat asalnya.

Saya akan merangkumnya mulai dari kesalahan yang termasuk dalam kategori dosa ringan yang masih bisa saya maklumi, hingga yang sudah termasuk dalam kategori dosa berat dan membutuhkan petunjuk dari orang-orang Madura negeri seperti saya.

#5 Nggak dikasih lelehan tepung dan telur

Salah satu ciri khas martabak Madura adalah tepian martabaknya yang diberi lelehan tepung dan telur. Lelehan tersebut berfungsi untuk merekatkan martabak satu dengan lainnya. Bentuk martabak Madura yang segitiga dan satuan, biasanya harus digoreng kembali dan disatukan dengan yang lainnya saat ada yang membelinya.

Fungsi lain dari lelehan tepung dan telur tadi juga untuk mempercantik tampilan martabak. Selain memanjakan mata, ia juga dapat meningkatkan selera makan. Makanya adonan tepung dan telur tadi sangat penting dan harus ada!

Sayangnya, yang sering saya temui di luar sana adalah martabak Madura yang hanya dijual satuan per biji. Nggak digoreng ulang dan dipercantik tampilannya. Kayaknya sih, untuk efisiensi waktu dan biaya. Tapi tetap saja, saya merasa sakit hati.

Rasanya seperti melihat anak sendiri diperlakukan semena-mena oleh para tetangga.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

#4 Petis martabak Madura nggak direbus sampai kental

Kalau masalah lelehan tepung dan telur tadi, bolehlah ya saya maklumi sedikit. Namun, saya mulai agak kesal saat melihat orang-orang menjual martabak Madura dengan sambal petis yang encer.

Di Madura, rata-rata penjual gorengan memberikan petis hitam Madura sebagai sambalnya. Termasuk pada gorengan martabak. Namun, khusus untuk martabak ini, petis hitamnya harus sudah direbus. Bentuknya kental dan hitam pekat.

Saya beberapa kali mendapatkan martabak Madura dari sepupu saya di Surabaya dengan sambal petisnya yang encer. Nggak direbus lebih dulu. Hal ini tentunya bikin sensasi makan martabak kurang nikmat.

#3 Nggak pakai petis

Kalau masalah sambal petis tadi yang hanya dicampur dengan air dan nggak direbus, bolehlah ya saya maafkan. Mungkin penjualnya agak sibuk dan nggak punya banyak waktu buat merebus sambal petis yang bisa dilakukan hanya dalam kurun waktu lima menit saja itu.

Namun, hal yang nggak bisa saya maafkan adalah penjual martabak Madura yang sama sekali nggak menyediakan pilihan sambal petis sebagai cocolannya! Mereka dengan ala kadarnya hanya memberikan pilihan saos sachet atau cabai.

Bagi saya, ini sudah termasuk dalam kategori dosa semi berat. Perlu diberikan petuah secepatnya agar segera bertobat.

#2 Martabak Madura nggak pakai bihun

Sudah agak kesal dengan penjual yang nggak menyediakan pilihan sambal petis, saya tambah kesal lagi saat ada penjual martabak Madura yang isian martabaknya nggak pakai bihun. Padahal bihun sudah menjadi ciri khas dari martabak ini, lho, sama seperti sambal petis hitamnya!

Saran saya, kalau mau membuat inovasi, tolonglah jangan pernah menghilangkan ciri khasnya. Boleh kok pakai toping isian kekinian dan bermacam-macam seperti usus, kikil, hingga kalau perlu isian matcha dan keju sekalian.

Tetapi isian bihunnya tetap harus ada, dong! Biar orang-orang di luar sana nggak salah kaprah dan menormalisasi martabak Madura isian macam-macam selain bihun itu.

#1 Nggak dibentuk segitiga

Ciri paling khas dari martabak Madura itu adalah bentuknya yang segitiga. Cantik, praktis, dan tinggal hap!

Sayangnya, beberapa orang dengan sengaja meniadakan ciri khas tersebut dengan membuat martabak ke dalam bentuk persegi. Iya, bentuk persegi yang kotak-kotak itu.

Padahal bentuk segitiga itu sudah merupakan hak paten dan menjadi ciri khas dari martabak Madura. Sama seperti isian bihunnya. Mengubah bentuknya sama saja dengan mengganti seluruh identitasnya.

Bagi saya, ini sudah termasuk dalam dosa kategori berat. Para pelakunya harus segera dirukyah dan segera dituntun untuk kembali ke jalan yang benar!

Penulis: Siti Halwah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Culture Shock Orang Madura Saat Makan Martabak dari Luar Pulau Madura: Kok Nggak Pakai Petis?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Agustus 2025 oleh

Tags: kuliner maduramaduramartabakmartabak maduraPulau Madura
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

Bangkalan Madura Tanpa UTM Hanyalah Remahan Rempeyek di Jawa Timur

Bangkalan Madura Tanpa UTM Hanyalah Remahan Rempeyek di Jawa Timur

15 April 2025
Sejarah Martabak Telur, Berawal dari Lebaksiu Tegal hingga ke Penjuru Indonesia Terminal Mojok

Sejarah Martabak Telur, Berawal dari Lebaksiu Tegal hingga ke Penjuru Indonesia

10 April 2022
Meluruskan Pandangan tentang Carok: Sisi Humanis di Balik Tindakan yang Dianggap Sadis madura

Meluruskan Pandangan tentang Carok: Sisi Humanis di Balik Tindakan yang Dianggap Sadis

4 Mei 2023
Surabaya Lebih Jago Memanfaatkan Jembatan Suramadu daripada Bangkalan Madura Mojok.co

Surabaya Lebih Jago Memanfaatkan Jembatan Suramadu daripada Bangkalan Madura

14 April 2024
Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

Menjadi Haji Mabrur di Madura Itu Susah, Harus Berani Menentang Kultur yang Mengatur

23 Juni 2025
Menjadi Mahasiswa Madura di Kota Surabaya Itu Berat, Diskriminasi Begitu Lestari di Kota Ini

Menjadi Mahasiswa Madura di Kota Surabaya Itu Berat, Diskriminasi Begitu Lestari di Kota Ini

27 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.