Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

5 Dosa Penjual Gorengan yang Dilakukan hingga Sekarang dan Bikin Pembeli Kecewa

Erfransdo oleh Erfransdo
3 September 2024
A A
5 Dosa Penjual Gorengan yang Dilakukan hingga Sekarang dan Bikin Pembeli Kecewa

5 Dosa Penjual Gorengan yang Dilakukan hingga Sekarang dan Bikin Pembeli Kecewa (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dari dulu sampai sekarang, banyak penjual gorengan yang masih melakukan dosa-dosa ini. Tobat, dong, Bang!

Gorengan merupakan salah satu penganan favorit masyarakat Indonesia. Semua kalangan bisa menikmatinya tanpa dibatasi dengan golongan tertentu. Selain harganya yang murah meriah, rasanya juga nggak membosankan sehingga bisnis makanan yang satu ini nggak pernah sepi pembeli. Apalagi saat bulan Ramadan tiba, gorengan seolah menjadi menu yang tak boleh dilewatkan untuk disantap ketika waktu berbuka puasa.

Meskipun makan gorengan bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, masih banyak orang yang menggemari penganan satu ini. Saya termasuk penggemar gorengan, biasanya saya selalu membelinya di depan minimarket. Di situ, sang penjual biasanya selalu menggoreng secara dadakan sehingga ketika dibawa pulang ke rumah masih hangat.

Selama menikmati penganan sejuta umat ini, tentunya saya pernah merasa dikecewakan oleh beberapa penjual gorengan. Masih ada di antara mereka yang melakukan “dosa” entah disengaja atau mungkin nggak disengaja seperti berikut ini.

#1 Penjual gorengan yang lupa atau malah nggak menyediakan cabai rawit sama sekali

Makan gorengan nggak afdal rasanya tanpa cabai rawit, atau kalau orang Sunda bilangnya cengek. Meskipun pasangannya adalah cabai rawit, nyatanya masih ada beberapa penjual yang lupa memberikannya kepada pembeli.

Selain lupa, ada pula penjual yang memang sengaja nggak menyediakan cabai rawit dan menggantinya dengan saus dalam plastik. Meski rasanya sama-sama pedas, tetap saja cabai rawit jauh lebih cocok.

#2 Terlalu keras sampai sulit digigit

Saya pernah beberapa kali membeli gorengan gerobakan yang teksturnya sangat keras sehingga sulit untuk digigit. Kalaupun bisa digigit, rahang jadi capek karena mengunyah dengan penuh perjuangan. Biasanya tipe penjual yang satu ini menghangatkan dagangan kemarin yang belum terjual habis. Kalau begini caranya sih saya nggak bakal balik lagi buat gorengan di sana.

#3 Gorengan yang dijual sudah dingin

Gorengan itu enaknya disantap selagi hangat apalagi ditambah secangkir kopi sambil berbagi cerita dengan kawan. Saya paling suka makan gorengan yang baru beberapa menit diangkat dari wajan karena rasanya lebih nikmat.

Baca Juga:

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

Akan tetapi masalahnya, beberapa pedagang di pinggir jalan masih ada yang menjual gorengan dalam keadaan dingin sehingga kenikmatannya berkurang. Sebaiknya, penjual harus tahu momentum menggoreng bahannya agar nggak dingin saat sampai ke tangan pembeli.

#4 Dibungkus pakai kresek

Masih banyak penjual gorengan yang membungkus dagangannya menggunakan kresek dengan alasan lebih praktis. Padahal kebiasaan itu bisa membahayakan konsumen lantaran kresek atau kantong plastik mengandung bahan kimia berbahaya. Beberapa pedagang mungkin masih ada yang belum paham akan hal ini.

Dilansir dari Halodoc, makan makanan panas yang dibungkus plastik bisa berbahaya bagi kesehatan. Sebab, makanan terkontaminasi bahan kimia yang terkandung dalam plastik. Bahan kimia yang terkandung dalam plastik di antaranya polietilen, polivinil klorida, dan polistirena yang berbahaya bagi manusia. Masih dari Halodoc, seseorang yang mengonsumsi makanan panas yang dikemas dalam kantong plastik untuk waktu lama berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan serius seperti kanker.

#5 Penjual gorengan yang suka hilang ketika ada pembeli

Kalau kekasih menghilang tanpa kabar tentu kita akan galau dibuatnya. Sementara kalau tukang gorengan yang hilang ketika dagangannya akan dibeli, tentu kita akan lapar dibuatnya. Saya beberapa kali mengalami kejadian ini ketika membeli gorengan di pinggir jalan saat malam hari. Ketika mau dibeli, eh, penjualnya malah nggak ada. Mending kalau hilangnya sebentar, kalau lama bisa bikin kesal pembeli juga.

Nah, itulah beberapa dosa penjual gorengan yang masih terus dilakukan sampai sekarang sehingga bikin pembeli kecewa. Saya harap para penjual bisa jauh lebih peka lagi dengan kesalahan yang kerap bikin pembeli kesal dan rugi. Jangan sampai kayak pemerintah yang nggak peka-peka sama keadaan rakyatnya yang menderita, ya, Bang!

Penulis: Erfransdo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kasta Gorengan Diurutkan dari yang Tertinggi sampai Terendah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 September 2024 oleh

Erfransdo

Erfransdo

Penggemar Chelsea yang doyan nulis

ArtikelTerkait

Jangkrik Genggong, Lagu yang Bikin Semarang Tenar Karena Banjirnya Terminal Mojok

Jangkrik Genggong dan Betapa Lekatnya Semarang dengan Banjir

8 Juli 2022
resensi review guru-guru gokil netflix gading marten dian sastrowardoyo mojok.co

‘Guru-guru Gokil’ yang Nggak Tahu Gokilnya di Mana

25 Agustus 2020
Saya Anak Polisi dan Masih Percaya Bahwa Ada Polisi Baik di Indonesia terminal mojok

Saya Anak Polisi dan Masih Percaya Ada Polisi Baik di Indonesia

23 Oktober 2021
tradisi adu domba garut mojok

Mengenal Tradisi Adu Domba, Tradisi Khas Masyarakat Kota Garut

10 November 2020
Surat Terbuka untuk Pak Eri Cahyadi: Anak Muda Surabaya Butuh Perpustakaan 24 Jam, Pak!

Ironi Surabaya: (Mengaku) Kota Pendidikan tapi Perpustakaan Umum Tutup Awal

19 Mei 2025
Jalan Bibis Raya Bantul, Jalan Vital yang Kondisinya Nggak Masuk Akal: Penuh Lubang, padahal Akses ke Banyak Tempat Wisata

Jalan Bibis Raya Bantul, Jalan Vital yang Kondisinya Nggak Masuk Akal: Penuh Lubang, padahal Akses ke Banyak Tempat Wisata

3 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.