Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Buku

5 Buku yang Bisa Dibaca untuk Menemanimu Kala PPKM Darurat

Muhammad Afsal Fauzan S. oleh Muhammad Afsal Fauzan S.
3 Juli 2021
A A
5 Buku yang Bisa Dibaca untuk Menemanimu Kala PPKM Darurat terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Pemerintah mulai memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3 Juli sampai 20 Juli 2021 di Jawa-Bali. Artinya, saat ini masyarakat akan menghadapi kegabutan karena semua hal mulai dari nongkrong sampai jalan-jalan akan dibatasi.

Banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat ketika berada di rumah saja selain nonton Netflix dan gibahin tetangga yang tiba-tiba kaya raya. Misalnya membaca buku, yang selain bermanfaat untuk mengembangkan diri juga menambah wawasan ketika nggak bisa keluar rumah.

Ada banyak buku yang bagus untuk dibaca ketika pembatasan berlangsung. Namun, tentunya nggak asyik kalau nggak ada rekomendasi yang pas. Sebab, banyak di antara kita malah kebingungan mau membaca buku apa. Maka, saya akan berikan rekomendasi 5 buku yang bisa dibaca sambil menemani kala PPKM Darurat.

Novel Trilogi Hujan Bulan Juni

Novel karya Almarhum Sapardi Djoko Damono ini sangat menghibur dan memiliki cerita yang cukup dalam. Seri pertama berjudul Hujan Bulan Juni yang menceritakan awal kisah Sarwono bertemu dengan seorang perempuan bernama Pingkan yang LDR karena beda latar belakang, suku, dan agama.

Sementara, seri kedua berjudul Pingkan Melipat Jarak dan seri ketiga berjudul Yang Fana Adalah Waktu. Novel ini menyajikan kisah cinta yang berliku, sedih, senang, dan marah, tapi nggak lebay. Penuh dengan bahasa yang dalam maknanya juga membawa pembaca mengarungi kisah cinta yang rumit.

Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Buku karya Mark Manson ini cocok banget dibaca saat berada dalam rumah. Ketika di luar tengah pembatasan, kegiatan serba sulit, termasuk soal keuangan, maka buku ini akan membantu pembaca untuk tetap bersikap bodo amat dan positif terhadap masalah yang dihadapi.

Nggak hanya itu, buku ini membahas secara lugas berbagai persoalan kehidupan beserta solusinya. Jadi, pembaca nggak usah lagi, mengeluh di status WA dengan harapan ada yang iba sampai-sampai ada yang ngirim saldo ke rekening. Semuanya akan berlalu kalau nggak terlalu dipikirkan, tapi dikerjakan. Apalagi mikirin istilah pembatasan sekarang yang gonta-ganti.

Gelandangan di Kampung Sendiri

Selanjutnya adalah mahakarya Emha Ainun Najib atau Cak Nun. Buku Gelandangan di Kampung Sendiri ini juga sangat cocok dibaca buat yang merasa paling sengsara karena pandemi. Karena di buku ini sangat jelas disampaikan bahwa beban kita karena dibatasi oleh PPKM Darurat ini belum ada apa-apanya.

Baca Juga:

Alasan Gramedia Tidak Perlu Buka Cabang di Bangkalan Madura, Nggak Bakal Laku!

Surat Terbuka untuk Para Penimbun Buku di iPusnas, Apa yang Kalian Lakukan Itu Jahat  

Buku ini berisi tentang permasalahan-permasalahan masa lalu yang terjadi di berbagai daerah. Tak sedikit isinya menceritakan pandangan Cak Nun tentang suatu isu sosial seperti kemiskinan. Buku ini akan berhasil bikin pembaca yang merasa paling menderita di dunia ini merasa malu karena ternyata beban yang dipikul masih terlalu ringan.

Jomblo Tapi Hafal Pancasila

Jamaah Mojokiyah pasti kenal dengan buku ini. Ya, buku yang ditulis oleh Agus Mulyadi ini sangat cocok menemani masa berdiam diri di rumah selama PPKM Darurat, apalagi pembaca seorang jomblo yang sedang menanti datangnya kasih sayang.

Buku ini akan berhasil membuat pembaca sadar bahwa jadi jomblo dengan kesendiriannya itu nggak apa-apa. Dengan cerita-cerita kocak yang ditulis Mas Agus ini bisa meningkatkan imun, karena kita ini akan diajak tertawa dengan guyoanan khasnya itu. Apalagi kita, kan, sering melihat Mas Agus muncul di layar HP sambil berteriak, “Agooos! Mulyadi!” di acara Mojok Mentok.

Suara Rakyat Suara Tuhan

Nggak afdal rasanya kalau nggak membahas buku ini sebagai rekomendasi buku yang pantas dibaca saat PPKM Darurat. Mengingat, saat ini suara rakyat seolah seperti suara semut yang nggak kedengaran sama sekali, ya buku ini cocok lah mencerminkan suara kita rakyat jelata.

Buku yang ditulias Hendri Teja, dkk. ini menceritakan sejumlah gelombang protes sosial di beberapa negara karena kersehatan global. Mulai dari Asia, Afrika, Eropa, hingga Amerika Latin. Dengan diawali pengantar dari Rocky Gerung, buku ini akan membawa kita pada kesadaran bahwa ternyata dunia ini tidak baik-baik saja.

Seperti di masa pandemi ini, masyarakat melalui sosial media seolah bersuara seperti Tuhan, serba tahu dan serba berkuasa. Ada yang adu jempol sampai akun sosial media hilang, atau dibawa sama aparat penegak hukum. Ya, inilah fenomena yang terjadi, pandemi membawa kita menjadi manusia yang berevolusi seolah menjadi Yang Abadi.

BACA JUGA 4 Rekomendasi Buku Musik untuk Kalian yang Ingin Jadi Penulis Musik dan tulisan Muhammad Afsal Fauzan S. lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: BukuHiburan TerminalPPKM Daruratrekomendasi buku
Muhammad Afsal Fauzan S.

Muhammad Afsal Fauzan S.

Penulis, Digital Creator, Copywriter.

ArtikelTerkait

sketsa trans tv mojok

Sketsa Trans TV: Super Receh, Super Menghibur

2 Juli 2021
karang taruna pentas agustusan bendera merah putih indonesia terminalmojok

4 Hiburan yang Hampir Pasti Ada Ketika Pentas Agustusan

15 Juli 2021

Sumbang Saran untuk Jalan Cerita Sinetron Indonesia Ketika Ganti Pemain

10 Juni 2021
7 Profesi yang Paling Sering Muncul di Drama Korea terminal mojok.co

7 Profesi yang Paling Sering Muncul di Drama Korea

29 Juni 2021
3 Drama Korea Super Pendek Berjumlah 2 Episode yang Bisa Kamu Tonton Sekali Duduk terminal mojok

3 Drama Korea Super Pendek Berjumlah 2 Episode yang Bisa Kamu Tonton Sekali Duduk

21 Juli 2021
Bukan ASN Atau TNI_POLRI, Bang Jarwo Adalah Representasi 'Idamanmu' yang Sesungguhnya terminal mojok

Bukan ASN Atau TNI/POLRI, Bang Jarwo Adalah Representasi ‘Idamanmu’ yang Sesungguhnya

3 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Indomaret Tidak Bunuh UMKM, tapi Parkir Liar dan Pungli (Pixabay)

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

6 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.