Sekian bulan lalu, pernah ada artikel yang membahas mengenai pilih kontrak atau ngekos di Terminal Mojok. Penulisnya merasa mengontrak lebih menguntungkan dibandingkan ngekos. Sebagai mantan anak kos dengan pengalaman ngekos selama 13 tahun, tentu saja saya kurang sependapat dengan penulis tersebut. Menurut saya, ngekos lebih enak dibandingkan ngontrak rumah, kecuali kalian sudah berkeluarga dan tinggal dengan suami/istri plus anak-anak. Kalau itu sih mending ngontrak rumah saja.
Nah, agar kehidupan kita di kos lebih nyaman, ada barang-barang yang sebaiknya kita miliki di kos. Barang-barang yang saya maksud bukan yang semacam kasur, bantal, handuk, dan lemari ya, melainkan barang yang penting, tapi jarang ada yang kepikiran. Barang apa sajakah itu? Baca lebih lanjut ya.
Water heater
Ini adalah barang penyelamat anak kos nomor satu, terlebih jika ibu kosnya pelit dan nggak tersedia kompor di kosan. Murah, kecil, dan bertenaga, water heater dapat membantu kita mulai dari sekadar memanaskan air untuk membuat kopi saset, memasak mi instan, sampai bikin air hangat untuk mandi.
Yang terakhir ini serius. Saya pernah bikin air hangat untuk mandi secara diam-diam di kos gara-gara sedang nggak enak badan dan nggak ada kompor di kosan. Jangan tanya berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk memanaskan air dan menyelundupkannya ke kamar mandi. Yang jelas sih, pengorbanan yang dilakukan sebanding dengan hasilnya.
Oiya, water heater ini hanya bisa digunakan kalau listrik di kosan kalian stabil dan watt-nya besar ya. Soalnya alat mungil yang gampang disembunyikan ini makan daya lumayan besar, minimal 300 watt. Serta jangan lupa pasangkan dengan gelas yang lumayan kuat untuk wadah memanaskan air. Saya sih pakai cangkir stainless steel yang ada pegangan tahan panasnya.
Magic com kecil
Nggak jauh-jauh dari poin sebelumnya, benda kedua yang saya rekomendasikan untuk ada di kosan kita adalah magic com, tapi yang kecil. Kenapa harus yang kecil? Karena berdasar dari pengalaman, selain bisa buat masak nasi, magic com kecil bisa buat bikin mie, masak nasi goreng, manasin air, masak sayur, dan bikin kue. Sedangkan kalau melakukan hal-hal selain masak nasi pakai magic com besar selalu gagal. Lagipula yang kecil lebih hemat listrik kan?
Korek api   Â
Nah, ini yang sering dilewatkan oleh anak kos yang cewek. Mentang-mentang nggak ngerokok, nggak pakai obat nyamuk bakar dan ada kompor gas di kosan, korek api menjadi hal yang tidak dianggap perlu untuk dimiliki. Padahal benda ini cukup penting untuk dimiliki lho.
Coba tiba-tiba kosan mati lampu. Di kamar ada lilin, tapi kompor gasnya jauuuh di dapur kosan. Masak iya mau jalan gelap-gelapan sampai dapur demi memperoleh api dari kompor gas? Atau mau bakar sampah, misalnya. Eh tapi jangan ding, jangan jadi tetangga yang menyebalkan.
Pengalaman saya sendiri sih pas tahun baru anak kos berjumlah belasan orang nggak ada yang punya korek. Duh, mau nyalain kembang api saja harus ribet beli korek dulu di warung sebelah, mana udah malam lagi. (Ingat, nggak ada kompor di kosan kami.)
Vacuum cleaner mini
Awalnya saya tidak menyangka kalau benda ini penting untuk dimiliki. Bahkan saya nggak tahu kalau benda ini ada, sampai salah seorang teman saya memberitahu betapa praktisnya bersih-bersih kamar kos pakai vacuum cleaner mini.
“Praktis lho, buat bersihkan keyboard PC,” begitu katanya.
Benar juga, dengan alat yang imut-imut dan harganya terjangkau ini, saya bisa menghemat banyak waktu saat membersihkan tempat-tempat yang sering menjadi sarang debu dan sulit dibersihkan pakai kain lap dan air.
Obat-obatan darurat
Nah, ini poin yang benar-benar penting tapi jarang dipikirkan anak kos: obat-obatan darurat. Isinya apa saja? Tergantung kondisi kesehatanmu sendiri, kalau memang ada penyakit bawaan ya disesuaikan dengan penyakitnya. Misal: inhaler untuk penderita asma.
Tapi, kalau tidak punya penyakit bawaan, minimal bisa sediakan paracetamol yang berfungsi sebagai penurun panas dan antinyeri. Saya pernah tiba-tiba demam, nggak terlalu tinggi, hanya 38,5°C tapi rasanya benar-benar sakit dan lemas. Sialnya saat itu hujan badai sehingga saya nggak bisa pergi ke apotek yang jaraknya sekitar 50 meter dari kosan. Gojek juga belum ada waktu itu.
Setelah hujan reda, saya memaksakan diri pergi ke apotek beli paracetamol. Setelah memakan satu butir, demam saya turun dan saya tidak sakit lagi. Entah apa yang waktu itu menyebabkan saya demam, kok hanya dengan sekali minum obat simtomatik sudah sembuh. Setelah itu saya memastikan untuk selalu memiliki persediaan paracetamol. Lagian aneh kan, punya termometer di kosan tapi nggak punya obat penurun panasnya.
Yah, itu kira-kira beberapa barang yang sebaiknya dimiliki oleh anak kos. Percayalah, dengan memiliki barang-barang itu hidup kita sebagai anak kos akan jauh lebih nyaman.