5 Bakmi Jawa khas Gunungkidul yang Autentik dan Mantap

5 Bakmi Jawa khas Gunungkidul yang Otentik dan Mantap Terminal Mojok

5 Bakmi Jawa khas Gunungkidul yang Otentik dan Mantap (Shutterstock.com)

Tak hanya dikenal memiliki banyak pantai pasir putih yang menawan, Gunungkidul juga disebut-sebut sebagai surganya kuliner. Beragam kuliner tradisional mulai dari gatot, tiwul, emplek, cenil, cemplon, belalang goreng, hingga thoplek peli, tumpah ruah di tanah kelahiran saya ini. Selain itu, ada salah satu makanan khas Gunungkidul yang begitu populer di seluruh wilayah Indonesia, apa lagi kalau bukan bakmi Jawa.

Ya, bakmi Jawa menjadi kuliner khas Gunungkidul yang mudah ditemui di berbagai daerah. Olahan mi yang dicampur suwiran ayam kampung ini konon pertama kali ditemukan di Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul.

Umumnya, para penjual bakmi Jawa khas Gunungkidul akan berjualan menggunakan gerobak yang diisi gulungan mi dan bahan lainnya. Uniknya, ayam-ayam yang sudah direbus akan digantung pating grandul secara terbalik. Selain itu, proses memasaknya juga masih menggunakan anglo (tungku tanah liat) dengan bahan bakar arang yang akan membuat cita rasa bakmi Jawa semakin mantap jiwa.

Nah, bagi Anda yang sedang berada di Gunungkidul dan ingin mencicipi sensasi rasa masakan khas Gunungkidul satu ini, berikut rekomendasi bakmi Jawa di Gunungkidul yang wajib dicicipi.

#1 Bakmi Jawa Mbah Noto, Playen

Sebagai orang yang sering glidik Jogja-Wonosari, saya cukup sering mampir di warung Bakmi Jawa Mbah Noto. Lokasi warung makan legendaris satu ini cukup strategis, yakni di sebelah barat gapura selamat datang Wonosari, tepatnya di Desa Logandeng, Kecamatan Playen, Gunungkidul.

Warung yang sudah ada sejak tahun 1975 ini sangat populer di Gunungkidul. Hampir setiap hari, bakmi Mbah Noto tampak selalu ramai pengunjung, terutama saat akhir pekan. Banyak sekali kendaraan dengan plat nomor luar daerah yang bertengger di area parkir.

Saya sendiri biasanya lebih sering memesan bakmi godhog (rebus). Soal rasa, tentu sudah tak diragukan lagi. Tekstur mi yang kenyal berpadu gurihnya bumbu kaldu serta taburan bawang goreng di atasnya, menciptakan sensasi rasa yang begitu gurih, lezat, dan istimewa!

Bakmi godhog (Shutterstock.com)

#2 Bakmi Jawa Mbah Wito, Wonosari

Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, menjadi salah satu sentra bakmi Jawa di Gunungkidul. Banyak sekali warga di Desa Piyaman yang berprofesi sebagai penjual bakmi Jawa. Bahkan, saat ini penjual bakmi di desa ini lebih dari 500 orang.

Dari sekian banyak warung bakmi di wilayah ini, Warung Bakmi Mbah Wito menjadi salah satu warung paling kondang di Gunungkidul. Pasalnya, warung ini sudah ada sejak tahun 1940-an. Hal inilah yang kemudian membuat Warung Bakmi Mbah Wito seolah tidak pernah sepi pembeli.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, bakmi Mbah Wito yang ada di Desa Piyaman menjadi pelopor dari semua warung bakmi Jawa di Yogyakarta. Tak mengherankan jika Pak SBY sebelum menjadi presiden sering main ke Gunungkidul hanya untuk mencicipi bakmi yang diolah dan diracik di atas anglo (tungku tanah liat) dengan api arang ini.

Sama seperti warung bakmi pada umumnya, bakmi Mbah Wito juga menyediakan bakmi godhog dan bakmi goreng. Bagi para pecinta bakmi godhog, tempat ini wajib Anda dikunjungi. Perpaduan antara kaldu putih kental, suwiran ayam kampung, tekstur mi kuning kenyal mulur, serta telur orak-arik yang nyemek, begitu lezat di mulut dan dijamin menggugah selera.

#3 Bakmi Jawa Pak Man, Playen

Bakmi Jawa khas Gunungkidul yang wajib Anda cicipi selanjutnya, yakni Bakmi Jawa Pak Man. Warung yang berdiri pada tahun 2007 ini juga sering menjadi jujugan para wisatawan. Lokasinya cukup strategis, yakni di depan Kantor Kepala Desa Logandeng, tepatnya di Jalan Yogya-Wonosari, Desa Logandeng, Kecamatan Playen, Gunungkidul.

Ukuran warung makan milik Pak Man sendiri cukup luas dan bersih. Uniknya, ruangan di dalam warung ini terdapat sederet benda pusaka keris yang ditempel di dinding. Selain itu, di dinding tersebut juga tampak sejumlah hiasan, seperti partisoro (piagam untuk abdi dalem Keraton), foto Pak Man dan Pak Sri Sultan, dan jenis piagam lainnya.

Magelangan (Shutterstock.com)

Selain bakmi godhog dan goreng, warung makan yang buka setiap hari mulai pukul 15.00 hingga tengah malam ini juga menyediakan menu enak lainnya. Beberapa menu pilihan mulai dari magelangan, capcay, nasi goreng, hingga nasi godhog, tersedia di sini. Untuk itu, bagi Anda yang sedang berada di Gunungkidul, sebaiknya mampir dan mencicipi bakmi yang memiliki cita rasa mewah dan bikin kemepyar ini.

#4 Bakmi Jawa Pak No Mak Penining, Semanu

Sesuai namanya, bakmi Jawa milik Pak No memang bikin mak penining, teges, dan kemepyar! Lokasinya yang tidak jauh dari rumah, hanya sekitar 1 kilometer, membuat saya sering mampir di warung bakmi super lezat ini. Mi yang kenyal dan suwiran ayam besar-besar berpadu dengan kaldu yang super kental, membuat cita rasa bakmi milik Pak No begitu istimewa!

Warung bakmi yang berada di Dusun Ngebrak Timur, Kecamatam Semanu, Gunungkidul, ini buka setiap sore pukul 17.00 hingga tengah malam. Sama seperti warung bakmi Jawa khas Gunungkidul pada umumnya, proses memasak bakmi masih menggunakan anglo dan bahan bakar arang. Konon, cara seperti ini bisa membuat panas mi lebih awet dan menciptakan sensasi rasa mi yang lezat.

Memasak bakmi Jawa di atas anglo (Daniel Supriyono/Shutterstock.com)

#5 Bakmi Pak Par Timan, Wonosari

Bagi Anda yang lapar tengah malam dan kebetulan sedang berada di sekitar Kota Wonosari, langsung saja mlipir sat-set ke warung bakmi Pak Par Timan. Tempat kuliner yang berada di Jalan Ki Ageng Giring, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, ini buka mulai pukul 17.00 hingga dini hari.

Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan untuk jajan di warung bakmi ini dan bertemu langsung dengan Pak Par Timan. Sambil menyantap sepiring bakmi godhog yang kental, gurih, dan lezat, saya mendengarkan cerita dari Pak Par Timan mengenai usaha kuliner miliknya. Menurutnya, warung ini merupakan warisan orang tua yang sudah ada sejak tahun 1982 silam.

Sebelum membuka warung bakmi di Desa Kepek, selama 23 tahun beliau menjajakan bakmi keliling menggunakan gerobak di sekitaran Kota Wonosari. Kemudian pada tahun 2005 silam, pria yang akrab disapa Pak Par itu memutuskan untuk membuka warung bakmi sendiri. Selain bakmi Jawa, warung ini juga menyediakan aneka menu lainnya, mulai dari rica-rica, nasi goreng, magelangan, hingga capcay.

Itulah beberapa rekomendasi bakmi Jawa enak di Gunungkidul. Menyantap sepiring bakmi sinambi ngobrol ngalor ngidul bareng pemiliknya memang memiliki sensasi rasa begitu menggoda. Terlebih diakhiri dengan nyeruput secangkir teh poci dan sebatang rokok samsu. Jos gandos kotos-kotos, Lur!

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 6 Mi Ayam Jogja yang Unik untuk Perkaya Petualangan Rasamu.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version