Sebuah threads lewat di beranda media sosial saya beberapa hari lalu. Seorang pengguna mengeluhkan kelakuan wanita paruh baya saat sedang bertransaksi di depan mesin ATM. Saking jengkelnya, si pengguna ini sampai mengolok wanita itu dengan sebutan ‘udik’. Bukan tanpa alasan, kelakuan wanita paruh baya di depan mesin ATM itu saya akui memang sangat menjengkelkan. Kalau saya ada di situ, pasti juga bakal kesel sampai ubun-ubun.
Menurut pengguna threads yang menuliskan pengalamannya ini, wanita paruh baya tersebut sudah 5 kali melakukan transaksi dilihat dari keluar-masuknya kartu. Saat itulah, si pengguna akun ini sempat menegur agar wanita itu bisa segera selesai. Bukannya mundur, si wanita justru meminta tambahan waktu untuk melakukan 3 transaksi lagi. Gendeng gak tuh?
Mirisnya, unggahan ini lantas banyak dikomentari oleh orang-orang yang menyebut bahwa hal itu sah-sah saja dilakukan dengan dalih ‘Toh itu fasilitas umum, bukan milik pribadi, terserah dia mau pake seberapa lama’.
Loh hei! Justru karena mesin ATM itu fasilitas umum yang dipakai oleh khalayak, ya memang harus ada aturannya lah. Kalaupun nggak ada aturan tertulisnya, minimal yang pake tahu diri.
Dari situ saya sadar, ternyata pengetahuan umum macam etika penggunaan mesin ATM pun masih banyak yang nggak tahu. Atau bisa jadi memang nggak mau tahu. Orang-orang macam begini ini yang nantinya bakal jadi manusia-manusia njengkelin dan nggak tahu diri. Maka dari itu, saya coba tuliskan 5 aturan tidak tertulis saat pakai mesin ATM di tempat umum.
Daftar Isi
#1 Amati kondisi sekitar antrean mesin ATM
Saat akan menggunakan mesin ATM, cobalah mengamati kondisi sekitar antrean terlebih dahulu. Apakah kamu sendirian atau sedang banyak yang mengantre? Jika ada orang lain yang juga mengantre, sebaiknya kamu tahu diri untuk tidak berlama-lama melakukan transaksi. Lakukan transaksi secara efisien dan tetap berhati-hati.
#2 Siapkan yang harus disiapkan
Ini yang paling sering nggak dilakukan banyak orang ketika akan memakai mesin ATM. Sebelum bertransaksi, cobalah untuk menyiapkan apa saja yang dibutuhkan. Jika ingin transfer ya siapkan nomor rekening tujuan transfer. Jika ingin setor tunai ya siapkan uang yang akan disetor. Pun kalau ingin melakukan cardless transaction ya siapin kode uniknya sebelum kamu berada di depan mesin ATM. Percaya deh, ini tuh gampang dan memudahkan banget. Tinggal kamunya biasa satset atau nggak.
#3 Hitung uang? Geser!
Waktu lagi tarik tunai, biasanya orang akan menghitung kembali jumlah uang yang dikeluarkan oleh mesin ATM. Nah kalau kamu juga begitu, pliss geserlah dulu ke samping baru hitung uangmu. Kasian kan kalau ada orang yang harus nungguin kamu hitung uang padahal bisa jadi dia lagi buru-buru. Apalagi kalau kamu ngitung uangnya satu-satu dan diulang-ulang. Wah sumpah njengkelin!
#4 Nggak kepo ngintip layar
Sepele tapi ini penting. Saya tahu, saat mengantre pasti banyak dari kita yang kadang suka kepo buat lihat layar transaksi orang lain. Nggak usah munafik, kamu pasti kepengin liat saldo mereka kan, mwehehe.
Tapi percaya deh, hal kayak gitu tuh nggak beretika, nggak ada sopan-sopannya. So, pliss nggak usah kepo.
#5 Antre ulang kalau mau transaksi lagi di mesin ATM
Transaksi di mesin ATM sejatinya dilakukan demi efisiensi untuk penggunanya. Misal, untuk tarik atau setor tunai dengan jumlah sedikit, mesin ATM bisa sangat menolong daripada pengguna harus antre di teller bank. Jadi kalau kamu mau transaksi dengan jumlah nominal yang banyak, mesin ATM tentu bukan opsi yang pas. Lebih baik lakukan di kantor cabang bank terdekat.
Begitu juga saat kamu harus transfer ke banyak nomor rekening, internet banking atau mobile banking akan lebih membantu daripada kamu harus melakukannya di ATM.
Adapun jika kamu harus transaksi di mesin ATM, maka cukupkanlah transaksimu maksimal dua kali. Kalau lebih dari dua kali, maka antrilah lagi di paling belakang. Dengan begitu, kamu tidak akan membuat orang lain kesal karena harus menunggumu terlalu lama.
Mesin ATM memang bukanlah milik pribadi yang bisa digunakan seenaknya sendiri. Walau tidak ada etika atau aturan tertulis, namun karena ini adalah fasilitas bersama tentu perlu attitude dan habit dari setiap orang agar masing-masing pengguna merasa nyaman dalam bertransaksi.
Atau, mulai sekarang, baiknya kalian belajar menggunakan m-banking. Aplikasi itu beneran membantu transaksi kalian.
Penulis: Aniza
Editor: Rizky Prasetya