5 Alasan My Liberation Notes Tak Boleh Dilewatkan

5 Alasan My Liberation Notes Tak Boleh Dilewatkan Terminal Mojok

5 Alasan My Liberation Notes Tak Boleh Dilewatkan (Instagram Netflix Indonesia)

Netflix baru saja menayangkan drama Korea terbaru yang juga disiarkan JTBC berjudul My Liberation Notes. Drama ini sudah sangat menjanjikan bahkan sebelum dirilis. Kreator dan jajaran pemerannya tidak sembarangan. Dan, ya, seperti tipikal drama JTBC lainnya, My Liberation Notes terkesan kalem dan hangat, bahkan sudah tampak dari posternya. Saya pribadi sangat menggemari drama-drama serupa yang tayang di JTBC mulai dari Be Melodramatic hingga Lost. Drama semacam ini terasa dekat dengan penontonnya. 

My Liberation Notes sendiri mengangkat kisah tiga bersaudara yang sudah berada di usia dewasa dan seorang pria misterius yang bekerja untuk keluarga mereka. Hanya dalam sepuluh menit pertama menonton episode pertama drama ini, saya sudah masuk ke dalam kisah mereka, seolah saya adalah mereka. Dengan kata lain, drama ini seperti sudah mengenal diri saya lebih baik daripada diri sendiri. Kalau kamu masih ragu, saya kasih tahu alasan kenapa My Liberation Notes tak boleh dilewatkan begitu saja.

#1 Ditulis oleh penulis drama My Mister

Ketika melihat poster dan teasernya, saya bertanya-tanya, suasananya mirip drama apa, ya? Kemudian saya langsung teringat drama realistic fiction favorit saya, My Mister. Setelah mengecek informasi My Liberation Notes, saya menemukan nama Park Hae Young di bagian penulis naskah. Ya, blio adalah orang yang bikin saya dan kamu menangis sepanjang 16 episode saat menonton My Mister

Kemahiran Park Hae Young meramu naskahnya sudah terlihat dari menit-menit awal. Kita dikenalkan pada karakter utama satu per satu, lewat adegan dan dialog yang efektif. Tidak butuh waktu lama, kita sudah bisa tahu watak masing-masing karakter dan apa kegelisahan mereka. Park Hae Young tidak basa-basi, tetapi juga tidak terburu-buru. Pas. Saya yakin kamu tidak akan kelelahan menonton drama ini walaupun tema yang diangkatnya cukup berat, sebab naskah yang ditulis Park Hae Young juga dieksekusi dengan baik oleh Kim Suk Yoon sang sutradara.

Naskah drama My Liberation Notes ditulis Park Hae Young yang juga menulis naskah drama My Mister (Unsplash.com)

#2 Menggambarkan realitas kehidupan orang dewasa

Bercerita soal keluarga Yeom yang tinggal di Desa Sanpo yang jauh dari kota Seoul, My Liberation Notes membahas masalah yang dihadapi anak desa ketika berada di tengah kota besar seperti Seoul. Yeom Chang Hee (Lee Min Ki) si anak tengah yang muak tinggal di desa, Yeom Mi Jung (Kim Ji Won) si bungsu yang pendiam dan kesepian berusaha mengisi kekosongan hidupnya, dan Yeom Ki Jung (Lee El) si sulung yang punya masalah tempramen berusaha menemukan cinta. Lalu ada orang asing yang menamai dirinya Gu (Seon Seok Ku) yang misterius dan hidupnya bergantung pada alkohol. Mereka memiliki masalah masing-masing yang kadang bisa diungkapkan, kadang mengendap di pikiran enggan keluar. 

Adegan demi adegan memperlihatkan gerak batin dan pikiran mereka yang kompleks. Didukung oleh akting brilian dari jajaran pemeran, semuanya menjadi seperti nyata dan dekat. Masing-masing dari mereka seolah bertanya pada kita, “Inikah kehidupan orang dewasa? Mengapa melelahkan sekali?” setiap kali mereka meneguk soju.

Ilustrasi minum soju di Korea Selatan (Shutterstock.com)

Ada sebuah bagian yang subtil menampilkan berita televisi yang sedang menampilkan data survei usia dewasa di beberapa kota. Hasil survei masing-masing kota berbeda-beda. Bagi warga Seoul, usia muda berakhir di usia 19-29 tahun. Setelah itu, mereka benar-benar akan menjalani hidup dewasa. Namun, jika kita melihat para karakter di drama ini, kita tahu bahwa dewasa bukan soal angka, melainkan seberapa banyak beban yang sudah dipikul dan seberapa sering kita mempertimbangkan sebuah keputusan. Drama ini cocok untuk kamu yang sedang mangalami fase ini.

Kalau menurut drama ini, kita tidak perlu takut dewasa seperti Idgitaf yang takut kecewa. Masa itu akan datang dan ketakutan bukan cara menghadapinya.

#3 Sinematografi dan musik tema yang menghangatkan

Bicara drama Korea, tidak sah kalau belum membicarakan dua aspek penting ini: sinematografi dan musik tema. Dua hal ini berkontribusi besar dalam mentransfer cerita beserta emosi sebuah drama kepada penonton. Percuma cerita bagus, tapi shot yang diambil kurang mewakili naskah atau adegan sedih diiringi musik riang.

My Liberation Notes berhasil menyajikan gambar yang menyegarkan mata, terutama lanskap Desa Sanpo. Di samping itu, ada musik yang mengiringi adegan demi adegan dengan tepat dan efektif. Kita jadi bisa ikut merasakan nuansa dramanya. Saya sendiri tidak sabar menanti album official soundtracknya dirilis.

#4 Dibintangi Kim Ji Won

Siapa tak kenal Kim Ji Won? Dia aktris muda berbakat yang sudah bermain di banyak drama populer, sebut saja Fight For My Way, The Heirs, Descendants of The Sun, hingga Arthdal Chronicles. Filmografinya nyaris tanpa cacat. Semua itu berkat performa aktingnya yang luar biasa.

Dalam My Liberation Notes, Kim Ji Won mengambil tantangan untuk memerankan karakter yang pendiam dan penuh kekosongan. Butuh kemampuan akting yang mumpuni untuk karakter seperti ini. Dan Kim Ji Won berhasil memerankannya dengan baik, bahkan diamnya saja bisa kita rasakan. Matanya seolah berbicara ketika mulutnya tak mampu bersuara. Tidak hanya Kim Ji Won, aktor lainnya pun memainkan peran mereka dengan baik. Ada Lee Min Ki, Lee El, Seon Seok Ku dan pemeran pendukung lainnya.

#5 Cerita yang dekat dengan penonton

Meskipun terkesan berat, My Liberation Notes sebetulnya sangat dekat dengan penonton, terutama penggambaran keluarga Yeom dan lingkungan kerja di Seoul. Karakter sulung, tengah, dan bungsu yang berbeda membuat dinamika hubungan yang menarik di dalam keluarga Yeom. Adegan makan bersama keluarga yang diulang-ulang juga menambah kehangatan walaupun sesekali diselingi oleh perdebatan antara Chang Hee dan Ki Jung.

Gambaran bekerja di Seoul (Shutterstock.com)

Selain itu, drama ini juga memiliki karakter-karakter pendukung yang sering kali melontarkan candaan. Kamu bisa tertawa, menangis, hingga merasa iba ketika menonton drama ini, sama seperti saat kamu menjalani kehidupan sehari-hari. Untuk kamu yang kerja kantoran, pasti juga akan merasa relate dengan susah senangnya karakter-karakter di My Liberation Notes. Pokoknya, sayang kalau kamu lewatkan karena ada banyak perspektif yang mungkin tidak pernah kita sadari.

Itu dia lima alasan mengapa kamu tidak boleh melewatkan My Liberation Notes. Kamu bisa menontonnya bersama teman kos atau keluarga saat menjelang buka atau sahur. Saran saya, jangan nunggu tamat. Ikuti selagi masih on going.Tunggu apa lagi? Langsung saja meluncur ke Netflix!

Penulis: Rizal Nurhadiansyah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Twenty Five Twenty One: Perpisahan Adalah Jalan Terbaik untuk Yi Jin dan Hee Do.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version