Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

5 Alasan Kenapa Tidak Semua Orang Bisa Tinggal di Jogja

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
6 September 2024
A A
5 Alasan Kenapa Tidak Semua Orang Bisa Tinggal di Jogja (Unsplash)

5 Alasan Kenapa Tidak Semua Orang Bisa Tinggal di Jogja (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Jogja memang tidak untuk semua orang. Ya sama seperti kota-kota lainnya, selalu ada “preferensi” pribadi di sana. Ada yang bisa betah dan menetap di sini dalam waktu lama. Ada pula yang sudah tidak kerasan ketika baru dua tahun di kota gudeg. Salah satunya adalah mantan rekan kerja saya yang kini bermukim di Bogor.

Kini kami jarang bertemu. Paling hanya saling melempar komentar di IG Reels. Jika ada obrolan di WhatsApp, pasti berkenaan dengan pekerjaan. Nah, di tengah waktu ngobrol yang langka itu, kami sempat membahas kenapa Jogja itu tidak untuk semua orang. Ada 5 poin yang bisa kami sepakati. Inilah dia.

#1 Pilihan kerja di Jogja itu terbatas, tapi persaingannya cukup ketat

Kalau ngomong kerja, pasti ngomongin juga soal gaji. Kalau ingin mendapatkan gaji di atas UMR, kesempatannya terbatas. Di sini kita membicarakan gaji di atas Rp5 juta, ya. Bukan yang mepet UMR di Rp2,5 juta misalnya. Kalau membandingkannya dengan Jakarta atau Surabaya, kesempatan kerja dengan gaji sangat layak itu terbatas.

Selain itu, jumlah pendatang di Jogja terbilang besar. Banyak yang ingin mukim dan kerja di sini karena iming-iming istilah “slow living”. Kerja Jogja, gaji Jakarta. Begitulah impian banyak orang. Namun, kenyataan di luar sana tidak seindah itu. Di bidang-bidang tertentu, khususnya bidang ahli, persaingannya sudah sangat ketat.

#2 Imajinasi terkait biaya hidup

Apakah Jogja tidak semahal Jakarta? Ya bisa jadi, tapi syarat dan ketentuan berlaku. Kos dan kontrakan di sini, khususnya di lokasi produktif (sekitar kampus ternama), banyak yang sudah melebihi Rp1 juta per bulan. Ini saya belum ngomongin harga tanah yang kian tak tergapai, ya.

Saya pernah menemani istri tinggal di Surabaya selama 4 tahun. Selama itu pula, saya membandingkan biaya hidup dan pendapatan di Jogja dan Surabaya. Dari soal gaji, Jogja pasti kalah. Masalahnya, harga makanan di 2 kota ini sama. Lewat perbandingan sederhana ini saja kita bisa menyimpulkan bahwa biaya hidup murah di Jogja hanya imajinasi belaka.

#3 Infrastruktur Jogja yang jauh dari kata matang

Trans Jogja adalah tema yang mudah memancing perdebatan. Ada yang merasa transum ini nggak berguna karena berbagai alasan. Ada pula yang mengapresiasinya asal ada perbaikan.

Saya sendiri mengamini yang kedua. Trans Jogja butuh banyak perbaikan. Untuk itu, saya menyebutnya “belum matang”. 

Baca Juga:

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Pengalaman Mengunjungi Tamansari Jogja, Istana Air di Mana Sejarah Kerajaan Berpadu dengan Kehidupan Sosial Masyarakat

Masalahnya, transportasi di kota-kota besar lainnya masih jauh lebih mending. Ah, kalau soal ini, jangan kita membandingkannya dengan Jakarta. Kita sejajarkan saja dengan Surabaya, misalnya. Macetnya sudah hampir sama, tetapi kendaraan umum yang layak jadwal dan ketepatan waktu kalah jauh.

#4 Lingkungan di Jogja yang terlalu santai

Meski saya tidak setuju dengan konsep “slow living”, tetapi ritme kehidupan di Jogja memang cenderung lambat. Di sini memang lebih santai ketimbang kota-kota besar lainnya. 

Kondisi ini menguntungkan untuk mereka yang bekerja tanpa target dan tuntutan. Namun, bagi yang terbiasa bekerja dengan ritme cepat, pasti kesulitan beradaptasi di sini. Oleh sebab itu, tidak heran jika banyak yang mencari tantangan baru setelah minimal 1 tahun bekerja di Jogja.

#5 Kesulitan punya rumah

Saya dan teman saya memisahkan biaya punya rumah dengan biaya hidup sehari-hari. Bagi millennial dan Gen Z, punya rumah itu bermakna harapan dan cita-cita. Namun, harga tanah di Jogja sudah mulai tidak masuk akal. Harga-harga di sini sudah tidak tergapai oleh orang lokal.

Padahal, jika ingin menetap dalam waktu lama di Jogja, kamu harus punya hunian. Okelah kalau tidak bisa membeli rumah, minimal mengontrak. Sayangnya, di lokasi-lokasi strategis, harga kontrakan sudah tembus Rp25 juta per bulan. Kalau mau murah, hukumnya ya sama, yaitu pindah ke pinggiran.  

Begitulah Jogja adanya. Kota ini memang punya daya tarik yang kuat. Namun, di balik daya tarik itu, ada tuntutan bagi siapa saja untuk bekerja lebih keras. Semuanya hanya demi mencapai standar hidup yang layak.

Penulis: Yamadipati Seno

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Ringroad Selatan Jogja: Siang Hari Penuh Sesak, Malam Hari Menjadi Medan Perang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 September 2024 oleh

Tags: biaya hidup di jogjagaji Jogjaharga kos jogjaharga tanah di jogjaJogjaumr jogja
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

ArtikelTerkait

Saking Ndesonya Soal Jogja, Saya Pernah Beli Pecel di Angkringan terminal mojok.co

Liburan ke Jogja dengan Budget 500 Ribu? Bisa Banget!

30 Juli 2020
Harapan untuk 'Gubernur Baru' Jogja yang Akan Dilantik pemilihan gubernur jogja

Harapan untuk ‘Gubernur Baru’ Jogja yang Akan Dilantik

22 Mei 2022
Ilustrasi Tidak seperti Namanya, Ramai Mall Jogja Kini Malah Sepi (Unsplash)

Tidak seperti Namanya, Ramai Mall Jogja Kini Malah Sepi

26 Desember 2024
Alasan Saya Tetap Ngaku Asli Magelang meski Bisa Ngaku Asli Jogja

Alasan Saya Tetap Ngaku Asli Magelang meski Bisa Ngaku Asli Jogja

4 Februari 2022
Part Time Dagadu Jogja Banyak Untungnya, Mahasiswa Jogja Wajib Coba Mojok.co

Part Time di Dagadu Jogja Banyak Untungnya, Mahasiswa Jogja Wajib Coba

17 Januari 2024
Danais Jogja Triliunan, tapi Mbah-mbah di Jogja Tetap Tidur di Trotoar

Danais Triliunan, tapi Mbah-mbah di Jogja Tetap Tidur di Trotoar

12 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.