Kota pelajar dan kota wisata yang tersemat dari Jogja membuat kota ini banyak didatangi oleh orang-orang dari luar daerah. Ada yang kesini untuk menetap, ada juga yang hanya untuk liburan. Kondisi tersebut terkadang membuat kota ini cukup semrawut, terutama kondisi lalu lintasnya. Walaupun tak separah Jakarta, tapi yang namanya macet di mana pun itu pasti bikin pusing.
Kemacetan sering menjadi antagonis ketika kita sedang buru-buru. Terutama di saat jam-jam berangkat kerja atau pulang kerja. Tak hanya itu, kemacetan juga sering terjadi ketika long weekend tiba. Keadaan ini sering membuat saya jengkel. Saya sering sekali harus mengambil jalan sedikit memutar untuk menghindari kemacetan tersebut.
Ada beberapa titik kemacetan di Jogja yang sudah saya tandai. Baik ketika hari biasa maupun saat musim liburan.
Titik kemacetan di Jogja pertama, Perempatan Gondomanan-Titik Nol-PKU Kota
Sebagai daerah yang berada di pusat kota Jogja, jalanan yang membentang dari perempatan gondomanan sampai PKU kota ini sangatlah ramai. Terutama ketika memasuki weekend atau masa-masa liburan. Hal tersebut disebabkan karena pada wilayah ini terdapat destinasi wisata utama kota Jogja. Di sisi selatan ada Keraton Yogyakarta, lalu ada pusat perbelanjaan Malioboro, belum lagi terdapat tempat wisata seperti Benteng Vredeburg dan taman pintar, yang membuat wilayah ini sangat semrawut ketika masa liburan datang.
Kemacetan sering diperparah karena adanya parkiran bus wisata di sisi selatan Jl. Panembahan Senopati. Di mana saat musim study tour anak sekolahan, banyak sekali bus-bus besar yang keluar masuk parkiran tersebut. Di depan taman pintar juga sering terparkir deretan becak yang menyambut wisatawan yang baru turun dari bus. Hal tersebut semakin menambah semrawut jalanan ini.
Selain itu di Titik Nol juga sering dijadikan tempat untuk orasi. Bahkan sering berada di tengah perempatan. Hal tersebut juga menjadi penyebab kemacetan di jalanan ini. Kemacetan biasanya baru terpecah dari wilayah PKU kota ke barat.
Titik kemacetan Jogja kedua, Jl. Sudirman-Tugu
Jalanan dari arah timur tugu ini akan sangat padat, terutama saat weekend. Tugu yang menjadi ikon kota Jogja tentunya menjadi perhatian wisatawan saat berada di sini. Tidak sah rasanya ketika sampai Jogja namun tidak menyempatkan foto di Tugu. Hal tersebutlah yang membuat jalanan dari arah timur ke tugu sering macet. Tidak hanya berfoto, terkadang para wisatawan ini sampai menghalangi lalu lintas. Tugu yang terletak di tengah persimpangan tentu akan mengganggu lalu lintas jika dijadikan objek foto-foto.
Titik kemacetan di Jogja ketiga, Pingit-Mirota Kampus Godean
Walaupun berada di pinggiran kota, namun daerah Pingit-Mirota Kampus merupakan pintu masuk bagi orang Sleman yang bekerja dan bersekolah di kota. Daerah ini termasuk daerah yang rawan kemacetan karena banyak persimpangan di jalan ini. Ditambah banyaknya pertokoan, kafe, dan tempat makan yang berjejeran di sepanjang jalan.
Kemacetan biasanya disebabkan karena di perempatan Mirota Godean tidak terdapat lampu lalu lintasnya. Hal tersebut sangat riskan menimbulkan kemacetan. Apalagi jika sudah masuk jam-jam sibuk. Para pengendara yang berebut jalan membuat arus lalu lintas terkadang stuck.
Plus, lampu merah Pingit adalah salah satu lampu merah dengan waktu berhenti paling lama di Jogja. Ibaratnya, kamu berangkat kuliah kejebak di lampu merah Pingit, pulang-pulang udah wisuda.
Titik kemacetan di Jogja keempat, depan Lippo Mall
Kemacetan di daerah di sering terjadi baik saat hari biasa ataupun saat weekend. Kemacetan biasanya dimulai dari perempatan UIN Sunan Kalijaga. Lalu memanjang sampai Bangjo Klitren. Kemacetan di daerah ini terjadi karena jalan ini merupakan jalan utama bagi para penglaju saat pulang kerja. Jalan ini juga merupakan akses utama ketika akan menuju bandara Adi Sucipto. Adanya Lippo Mall, rumah sakit Siloam, dan hotel New Sapphire menambah tingkat kesemrawutan daerah ini.
Kalau kalian kebetulan berkunjung ke Jogja, hindari titik-titik tersebut jika kalian tak ingin terjebak macet. Tapi, mengingat titik-titik tersebut adalah akses menuju tempat-tempat yang penting, maka yang bisa Anda lakukan adalah bersabar. Kalau melewati daerah tersebut, sebaiknya persiapkan cemilan, buku, atau bawa kompor sekalian.
Apalagi kalau terjebak Bangjo Pingit. Tolong.
BACA JUGA Jogja, meski Monarki, Tetap Butuh dan Harus Dikritik dan tulisan Kuncoro Purnama Aji lainnya.