Tahun 2021 mungkin menjadi tahun paling menyedihkan buat saya. Sebab, di tahun itu saya sedang diterjang badai patah hati. Beberapa orang mungkin pernah merasakan hal ini. Jika biasanya orang lain patah hati karena diputus mantan pacarnya, saya patah hati karena diputus oleh ‘mantan calon’ pacar saya.
Menjalani kesedihan di daerah yang nggak ada kesan romantis-romantisnya blas, di Jember, kadang saya berpikir, “Apakah di Jember ada tempat yang cocok untuk meluapkan kesedihan saya?”. Sebab, setelah dirundung kegalauan yang menetap, jujur saya ingin keluar rumah dan healing. Meski di Jember ada beberapa spot wisata alam yang menarik, tapi saya enggan ke situ, soalnya sekarang musim hujan. Alih-alih air hujan yang membasahi saya, bisa-bisa air mata saya yang nanti membasahi hujannya.
Akhirnya, dengan kegundahan hati ini, saya pun mencoba healing dengan keliling Kabupaten Jember demi menemukan sebuah tempat yang cocok untuk saya menangis. Dan setelah keliling-keliling, saya menemukan banyak kedai kopi dan kafe yang cocok sekiranya untuk healing. Dan tentu saja, menangis.
Inilah beberapa rekomendasi kafe di Jember yang cocok untuk menangis. Rekomendasinya teruji, percaya dah.
#1 Vanilla Bean Cafe Jember
Kafe pertama yang saya datangi adalah Vanilla Bean Cafe. Kafe yang sebenarnya nggak jauh-jauh amat dari tempat tinggal saya ini memiliki desain yang elegan. Lokasinya ada di Jl. Mojopahit Blok CF-Cluster Kahaya, Krajan, Sempusari, Kecamatan Kaliwates, Jember. Suasana kafe yang berada di perumahan dan jauh dari hiruk-pikuk keramaian kota, membuat kafe ini sangat cocok untuk saya menangis dan meratap.
Apalagi, menu-menunya pun sangat lengkap. Mulai dari appetizer hingga dessert pun menjadi paket komplet teman nongky siapa pun. Kafe ini buka setiap hari dari jam 10.00 hingga 21.00 WIB. Salah satu menu yang selalu menemani saya ketika sedih adalah dark chocolate ice cream, sebab warna dark yang ada dalam coklatnya, tampaknya sama, deh, dengan warna suasana hati saya.
#2 Kohana Cafe
Kafe ini berlokasi di Jl. MT. Haryono No.126, Sumber Ketangi, Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, Jember. Keunikan yang bikin saya betah berlama-lama di sini adalah kafe ini didesain dengan tema klasik. Bayangkan saja, suasana tenang, nyaman, dan jauh dari kebisingan pasti membuat kita bisa sepuasnya mengeluarkan air mata. Apalagi kalau ke sana pas sore hari, seolah perasaan galau dan sedih akan hilang ikut bersama tenggelamnya matahari.
Jangan khawatir soal harga, sangat terjangkau, kok. Saran saya, kalau di Kohana Cafe, pilih meja yang khusus untuk sendirian, ya. Oiya, jangan lupa pesan wedang uwuh-nya, bisa bikin anget dan mengembalikan tenaga kita dari menangis.
#3 Insomnia Cafe Jember
Kalau saya pas lagi sedih dan nggak punya uang, kafe satu ini adalah salah satu kafe favorit saya. Tempatnya yang fotogenik dan Instagramable, saya rasa cocok untuk orang yang mau first date maupun yang hanya sekadar mau menangis tersedu-sedu kayak saya.
Lokasinya pun nggak jauh dari alun-alun Kabupaten Jember, yakni di Jl. Sumatra VII No.2, Tegal Boto Lor, Kecamatan Sumbersari. Harga untuk setiap menunya pun cuma Rp5.000 hingga Rp10.00-an aja, kok. So, cocok banget buat generasi patah hati dan kaum mendang-mending, seperti saya ini misalnya.
#4 Kafe Kolong
Kalau yang satu ini, adalah kafe paling ikonik di Jember. Sesuai namanya, Kafe Kolong lokasinya ada di bawah Jembatan Jarwo, yakni di Jl. Mastrip, Kecamatan Sumbersari, Jember. Meski tempatnya terkesan kumuh dan bising, tapi saya jamin di sini nggak seperti itu. Selain harganya murah meriah, Kafe Kolong tentu menjadi destinasi kuliner tersendiri di Jember. Sebab, semua kalangan bisa merasakan nikmatnya ngafe di bawah kolong jembatan, nggak terkecuali kalau hanya ingin merenung sambil memandangi kenangan yang bikin air mata meleleh. So, rekomen banget, sih, ini.
Itulah beberapa rekomendasi kafe di Jember yang cocok untuk menangis. Terlepas dari nuansa Jember yang nggak seromantis Kota Bandung, seadem Kota Malang, serta senyaman dan seaman Kota Yogyakarta, tapi saya pastikan kalau hanya mau mengsedih dan healing pun di Jember kafenya sangat “mblader”. So, tertarik berkunjung ke sini?
Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Rizky Prasetya