Beberapa hari belakangan ini, saya lagi ketagihan nonton acara realita Indonesia’s Next Top Model, atau biasa disingkat INTM. Acara ini ditayangkan di stasiun NET TV. Gara-gara nggak sengaja nonton video cuplikannya yang lewat di explore Instagram saya, lha kok seru juga ya melihat proses pemotretan dari balik layar. Sebab masih penasaran, saya lalu pindah lapak ke kanal Youtube-nya. Setelah nonton satu video, kok malah jadi pengin nonton video lainnya. Lama-lama, saya tonton maraton juga tuh isi kanalnya, hahaha.
Tapi, pas nonton penilaian di panel juri, alis saya berkerut melihat Deddy Corbuzier duduk di salah satu kursi juri. Sebab saya buta banget soal dunia modelling, hal pertama yang muncul di pikiran saya adalah pertanyaan, “Emang Deddy termasuk model po?” Memang sih, jurinya nggak semuanya model, ada juga yang seorang koreografer pemotretan. Ada pula artis Luna Maya yang, jujur saja, baru saya ketahui kalau dia aslinya adalah model. Deddy Corbuzier juga artis sih, tapi… urusannya sama modelling apa ya?
Apalagi ketika nonton dia waktu lagi berkomentar. Batin saya menggerutu, apaan sih. Masalahnya, komentarnya nggak jauh-jauh dari kata-kata “bagus”, “jelek”, “saya suka”, “saya nggak suka”. Tanpa menjelaskan alasannya supaya kontestan bisa memperbaiki performa mereka gitu, lho. Intinya, ora mutu.
Akan tetapi, semakin jauh saya tonton acara ini, sedikit demi sedikit saya mulai paham bahwa Mas Deddy ini meskipun menyebalkan tapi ada gunanya juga sebagai juri. Menurut analisis pribadi saya, kira-kira inilah empat peran penting yang Deddy Corbuzier pegang sebagai juri di Indonesia’s Next Top Model.
#1 Perwakilan orang awam
Deddy Corbuzier memang nggak punya background apa-apa di bidang modelling sehingga dia cuma bisa berkomentar sepemahaman dia. Tapi, mungkin justru karena itu dia didapuk jadi juri, supaya bisa memberikan sudut pandang sebagai orang awam. Kan biar bagaimanapun, nantinya para model itu berpose untuk ditampilkan di depan publik secara umum. Jadi kalau menurut saya, nggak ada salahnya juga sih meminta pendapat dari seorang yang awam.
#2 Penyeimbang juri lain
Poin ini masih berkaitan sama poin pertama. Sering kali Mas Deddy memberi komentar yang berkebalikan dari tiga juri lainnya yang notabene adalah ahli di dunia modelling. Ketika juri lain komen bagus, Mas Deddy bilang jelek, ketika juri lain nggak suka, Mas Deddy justru suka. Mas Deddy ini seperti penetralisir juri lain. Dia bisa menemukan kesalahan kontestan ketika juri lain memuji-mujinya, dan bisa juga menemukan sisi baiknya ketika juri lain menghujat habis-habisan. Menurut saya, nggak masalah sih. Kan di dunia ini nggak ada yang benar-benar hitam dan putih, ye nggak? Ceilah~
Dan entah kenapa, kadang saya malah sepemikiran sama dia. Ketika menurut saya ada kontestan yang fotonya jelek, malah dibilang oke sama juri ahli. Eh giliran ada yang saya jagokan, malah dibilang B aja sama mereka. Yah, mungkin karena saya orang awam juga kali, ya?
#3 Pegiat kesehatan mental
Beberapa kali Mas Deddy suka ngasih perhatian dan wejangan kehidupan ke kontestan, terutama yang habis dihujat sama juri lain. Semacam berusaha menghibur dan menenangkan gitu deh. Bahkan ada satu momen ketika dia berdebat dengan juri lain yang mengkritik salah satu kontestan. Mas Deddy sampai ngomong ke salah satu juri, “You know models, but you don’t understand human.” Yang artinya, ‘Lo tuh nggak ngerti sifat manusia ya?’ Uwu banget nggak, sih? Eh, tapi kayaknya dia juga sering komentar lebih jahat daripada juri lain, ya?
#4 Penyedap rasa
Dengan kata lain penabur bumbu-bumbu drama. Bukan sama Mas Deddy, saya justru kecewa sama tim NET TV. Iya saya memang jarang nonton tv, tapi saya masih cukup update untuk tahu bahwa program-programnya NET ini sangat lumayan bagus dibanding stasiun tv lain. Akan tetapi setelah saya nonton Indonesia’s Next Top Model lebih banyak lagi –tepatnya momen ketika Mas Deddy walk out dari podium juri– saya langsung berpikir, yah sama aja toh, NET TV ini. Sama-sama jualan drama.
Malah kalau dibandingkan, masih mending acara masak-masak di tivi sebelah deh. Meskipun 50% isinya adalah gimmick, tapi begitu masuk segmen penjurian, mereka kembali profesional. Nggak ada tuh yang namanya juri saling meremehkan pendapat juri lain.
Mungkin, seperti yang udah jadi rahasia umum, semua drama-drama di acara semacam itu cuma settingan. Tapi, kayaknya si Mas Deddy ini keasyikan akting deh, sampai kebablasan improvisasinya.
Jadi begitulah kira-kira, analisis ngasal dari saya yang orang awam ini. Buat para penonton setia Indonesia’s Next Top Model, udahlah. Nikmati aja dulu apa yang ada sekarang, sambil berharap INTM musim berikutnya bakal lebih oke lagi.
Sumber gambar: YouTube Indonesia’s Next Top Model
BACA JUGA Punchline Dijadiin Judul Video SUCI IX Kompas TV, Menyebalkan dan Merusak Mood Penonton dan tulisan Yusrina Kartika lainnya.