Saat di sekolah dulu, baik itu sekolah dasar sampai menengah pasti kita pernah mendengar mitos-mitos seputaran sekolah kita di masa lalu. Anehnya, mitos-mitos yang kita rasakan kebanyakan mirip dan sama. Entah bagaimana caranya mitos sekolah saat dulu bisa hampir mirip-mirip, tapi bukan itu poinnya wqwqwq.
Kembali soal mitos, saya mencoba kembali mengingat mitos-mitos yang pernah kita (hah, kita?) alami saat bersekolah dahulu. Kebanyakan, mitos yang tersebar di sekolah saat dulu ini adalah horor, dan pastinya salah satunya yang saya sebutkan di bawah mungkin kalian pernah dengar. Jangan-jangan, malah betulan dan pernah kalian alami? Hiiii, inilah mitos-mitos seram tentang sekolah saat dulu.
Sekolah bekas rumah sakit
Ini adalah mitos yang paling sering didengar saat pertama kali di sekolah. Dulu saat sekolah dasar, saya mendengar mitos ini saat kelas 3 atau 4 kalau tidak salah. Lalu, suasana sekolah yang seakan-akan mendukung seperti bangunan sekolah yang sudah tua dan usang, pohon yang besar serta jalan lorong sekolah seakan juga mendukung suasana mitos bekas rumah sakit. Ngaku, sekolah pada masa dulu seperti itu kan?
Nggak tahu kenapa, tiba-tiba saja ada mitos itu dan tentu saja sebagai anak kecil saat itu bergidik ngeri dan percaya. Seakan itu adalah sugesti yang tiba-tiba saja satu sekolah mengiyakan, tanpa ada sanggahan dan pertanyaan lagi. Hiiii, serem~
Ruangan kelas bekas kamar mayat
Tentu setelah ada mitos sekolah bekas rumah sakit, ada saja mitos tentang salah satu kelas yang dulu menjadi kamar mayat. Sekali lagi yang saya bingung, bagaimana mitos seperti ini terus mengalir dan kita (hah, kita?) terus mengamini. Mungkin alasan kenapa mitos bekas kamar mayat muncul agar rasa horor dan creepy tetap berjalan, tapi tetap nyambung. Pastinya kalau rumah sakit punya kamar mayat, donggg.
Untungnya, saat dulu di sekolah dasar ruangan yang dibuat mitos kamar mayat bukanlah ruang kelas, melainkan adalah ruang UKS. Tapi, saat saya menduduki kelas akhir ruang UKS mulai dibuka kembali dan ternyata biasa saja. Gara-gara penyebar mitos ini, saya nggak bisa pura-pura lemas buat ke UKS.
Toilet Bekas Bunuh Diri
Berkat mitos ini, saya nggak pernah buang air di kamar mandi sekolah. Mending ngampet sampai pulang daripada ketakutan. Mitos ini juga membuat kamar mandi murid jadi terbengkalai dan tidak bersih. Boro-boro bersih, jarak 5 meter sudah sangat terasa baunya harum pesing yang sangat menggelegar. Entah kenapa penjaga sekolah juga enggan membersihkan.
Tapi karena itu juga, saya nggak menyesal-menyesal amat. Sebab, ya, lebih enak buang air di rumah sendiri dan tentu saja bisa minta nambah jajan kalau pas balik ke rumah, wqwqwq.
Sekolah Bekas Kuburan
Satu lagi yang tentu juga termasuk masyhur di mitos horor sekolah saat dulu, yaitu bekas kuburan! Seperti halnya dengan bekas rumah sakit, suasana sekolah yang mendukung juga menjadi alasan mengapa mitos horor sekolah bekas kuburan juga terkenal saat dulu. Bahkan dulu sempat saat di sekolah, saya ingat kalau mitos antara bekas rumah sakit dengan bekas kuburan malah membuat kubu-kubuan.
Yang kubu rumah sakit keukeuh dengan mencari bukti, yang kubu kuburan juga mencari-cari bukti bahwa mitosnya yang benar. Ya, gimana sih analisis ala anak sd wqwqwq, ada-ada saja memang. Cuman di Indonesia doang, masalah mitos jadi ada fans garis kerasnya. Orang luar Indonesia menangis melihat pertengkaran ini, huhuhu.
Tapi di mana-mana, mau di sekolah sampai kampus atau bahkan rumah ibadah pasti ada saja mitos yang muncul. Entah dari orang sekitar, atau bahkan orang di dalamnya. Indonesia memang akan selalu ada cerita klenik, lihat saja itu film horor masih banyak yang laku. Makannya, mitos horor yang beredar di masyarakat tetap ada dan terpelihara.
Kalau kamu, apa cerita mitos horornya?
BACA JUGA 5 Definisi Komunisme Menurut Orang Antikomunis di Indonesia dan tulisan Nasrulloh Alif Suherman lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.