Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Masjid Bersejarah di Gunungkidul yang Cocok untuk Safari Tarawih

Berikut rekomendasi masjid bersejarah di Gunungkidul yang bisa kamu kunjungi.

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
3 April 2022
A A
4 Masjid Bersejarah di Gunungkidul Terminal Mojok

Masjid bersejarah. (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kemarin sore, paklik saya yang tinggal di Jakarta Timur memberi kabar bahwa Ramadan tahun ini akan melakukan safari tarawih di sejumlah masjid yang ada di Matraman. Paklik yang kerap saya panggil Pak Pon, sejak remaja, memang sudah gemar melakukan salat Tarawih keliling dari desa ke desa. Selain beribadah, paklik paling suka ngobrol soal sejarah masjid bersama takmir.

Dulu, saya dan kawan-kawan remaja masjid juga pernah melakukan salat tarawih di sejumlah masjid bersejarah di tanah kelahiran saya, Gunungkidul, DIY. 

Tidak sedikit masjid bersejarah di Gunungkidul yang memiliki arsitektur unik dan kaya akan nilai sejarah. Nah, bagi Anda yang ingin melakukan safari tarawih di Gunungkidul, berikut rekomendasi masjid bersejarah di Gunungkidul yang bisa kamu kunjungi.

Salat (Unsplash.com)

Masjid bersejarah #1 Al Husna di Playen

Kecamatan Playen di Gunungkidul dikenal sebagai gudangnya seniman. Beberapa seniman terkenal yang lahir di Playen, mulai dari almarhum Manthous (maestro campursari), Dimas Tejo (penyanyi campursari), almarhum Intan GS Bono (perupa), Farid Stevy (vokalis FSTVLST), dan masih banyak lagi.

Selain itu, Playen juga punya masjid bersejarah, yaitu Masjid Al Husna.  Rumah ibadah yang terletak di Dusun Getas, Desa Getas, Kecamatan Playen, ini berdiri pada 1926. Bangunannya berdiri kokoh di atas tanah wakaf milik Ahmad Yahya seluas 1.050 meter persegi.

Dikutip dari buku Masjid Bersejarah DIY, dulunya, masjid ini dibangun atas inisiatif warga Getas yang terinspirasi dan ingin masjidnya mirip Masjid Demak. Konon, salah seorang sesepuh masyarakat rela berjalan kaki dari Gunungkidul ke Demak hanya untuk melihat bangunan masjid tersebut.

Tempat ibadah umat muslim ini termasuk salah satu masjid bersejarah di Gunungkidul karena dulunya melahirkan para pejuang kemerdekaan. Tidak sedikit jemaah di masjid ini bergabung ke Laskar Hizbullah. Bahkan, masjid ini juga sempat menjadi markas Laskar Hizbullah dan juga menjadi saksi saat para pejuang menyusun strategi perang.

Masjid bersejarah #2 Al Jami di Ponjong

Beberapa waktu lalu, saya mengunjungi pemilik Alquran tulisan tangan berusia dua abad yang ada di Desa Sumbergiri, Kecamatan Ponjong, bernama Jazari Zaini (85). Kitab suci tersebut merupakan peninggalan Kiai Muhammad Ikhsan, putra Tumenggung Wiroyudo, yang konon masih keturunan Raja Brawijaya. 

Baca Juga:

3 Tempat Wisata Gunungkidul yang Layak Dikunjungi Berkali-kali

Kasihan Solo, Selalu Dibandingkan dengan Jogja, padahal Perbandingannya Kerap Tidak Adil!

Tidak hanya memberi peninggalan berupa Alquran tulisan tangan, Kiai Muhammad Ikhsan juga mendirikan sebuah masjid bernama Masjid Al Jami.

Mari beribadah. (Unsplash.com)

Menurut cerita Pak Jazari, masjid ini dibangun pada 1824 oleh Kiai Muhammad Ikhsan. Masjid ini menjadi saksi penyebaran agama Islam di Gunungkidul. Dulunya, Masjid Al Jami digunakan oleh Kiai Ikhsan untuk menyiarkan agama Islam kepada santri-santrinya.

Selain itu, masjid berukuran sekitar 265 meter persegi tersebut juga memiliki bedug peninggalan Kiai Ikhsan. Uniknya, bedug tua berusia ratusan tahun ini dibuat dengan kayu jati utuh dan proses melubanginya menggunakan bara api. Hal ini yang kemudian membuat bedug ini lebih awet dan nyaring saat dipukul.

Masjid bersejarah #3 Masjid Sunan Kalijaga di Panggang

Masjid bersejarah di Gunungkidul lainnya adalah Masjid Sunan Kalijaga. Masjid ini terletak di Dusun Blimbing, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, di atas tanah wakaf seluas 500 meter persegi. Dikutip dari buku Masjid Bersejarah DIY, tempat suci ini dibangun pada 1505 Masehi oleh Sunan Kalijaga.

Masjid yang konon sudah ada sejak abad ke-17 ini merupakan peninggalan Sunan Kalijaga saat melakukan syiar agama Islam di Gunungkidul. Dalam penyebaran agama Islam di Gunungkidul, Kanjeng Sunan juga mengajak beberapa muridnya, seperti Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Giring.

Selain masjid, di Dusun Blimbing juga terdapat sebuah tempat yang dulunya digunakan untuk bertapa Ki Ageng Pemanahan bernama Pertapaan Kembang Lampir. Konon, di tempat inilah Ki Ageng Pemanahan mendapatkan wahyu untuk mendirikan Keraton Mataram di Kotagede.

Masjid bersejarah #4 Tiban di Ngawen

Masjid Tiban di Kecamatan Ngawen menjadi salah satu masjid bersejarah nan misterius di Gunungkidul. Pasalnya, masjid yang memiliki bentuk menyerupai honai (rumah adat Papua) berukuran 4×4 meter tersebut tidak diketahui siapa yang mendirikannya. Konon, masjid yang terletak di Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen, itu sudah ada sejak sebelum Kerajaan Majapahit runtuh.

Tidak sama seperti bentuk bangunan masjid pada umumnya, Masjid Tiban atau Langgar Bale kembang, ini memiliki dinding berupa gedek dengan empat tiang dari kayu jati, serta memiliki atap berupa daun ilalang.

Sementara itu, di depan Masjid Tiban terdapat tempat wudu berupa gentong atau padasan yang memiliki cerita mistis. Menurut juru kunci Masjid Tiban, Manto Suwiknyo (80), dulunya ada orang yang berusaha mengambil padasan ini untuk dibawa pulang. Namun, saat sampai rumah, tiba-tiba padasan tersebut menghilang dan kembali ke tempatnya semula.

Selain itu, masih banyak cerita-cerita mistis mengenai Masjid Tiban ini. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut terkait Masjid Tiban Ngawen, bisa disimak hasil liputan saya di sini.

Berlajar dan beribadah. (Unsplash.com)

Selamat beribadah.

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Yamadipati Seno

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 April 2022 oleh

Tags: Gunungkidulmasjid al husnamasjid al jamimasjid bersejarahmasjid di gunungkidulmasjid sunan kalijagamasjid tibansunan kalijaga
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

4 Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Gunungkidul dari Kacamata Saya Warga Lokal Mojok.co

4 Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Gunungkidul dari Kacamata Saya Warga Lokal

17 Mei 2025
Surat Terbuka untuk Bupati Gunungkidul yang Lagi Sibuk Bikin Taman Kota

Taman Tobong Gamping Gunungkidul: Taman Kota Mirip Malioboro yang Kurang Cocok buat Nongkrong

25 Juli 2023
City Branding dan Istilah Jogja Lantai Dua Patut Dipertanyakan

City Branding dan Istilah Jogja Lantai Dua yang Patut Dipertanyakan

16 Februari 2020
Sisi Terang Gunungkidul yang Tidak Terlihat karena Stigma Berlebihan dan Menutupi Kenyataan yang Ada

Sisi Terang Gunungkidul yang Tidak Terlihat karena Stigma Berlebihan dan Menutupi Kenyataan yang Ada

20 Mei 2025
3 Jalan di Jogja yang Tidak Boleh Dilewati Pengantin Baru Terminal Mojok

3 Jalan di Jogja yang Tidak Boleh Dilewati Pengantin Baru

24 Februari 2022
Gunungkidul Handayani, Jalan Rusak (Tetap) Abadi wisata jeglongan sewu

Gunungkidul Handayani, Jalan Rusak (Tetap) Abadi

11 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.