#2 Jangan nekat beli oleh-oleh lumpia Semarang yang sudah digoreng terlalu lama, dijamin kecewa
Ini adalah rambu-rambu paling krusial bagi para pemburu lumpia Semarang. Pasalnya, begitu dingin, tekstur kulit lumpia akan jadi melempem dan alot ketika digigit. Alhasil, sensasi kriuk renyah yang diidamkan akan berganti menjadi usaha keras mengunyah kulit lumpia yang tak lagi menggoda.
Isian lumpia juga akan terasa kering dan hambar sehingga kelezatan bumbu khasnya akan menguap tak bersisa. Bahkan, aroma harum yang menjadi salah satu kunci kuliner pun tak tercium lagi. Ini adalah indikator paling jelas dari lumpia yang kualitasnya sudah menurun drastis. Di sisi lain, hal ini turut menandakan penjual lumpia tersebut termasuk kategori orang pemalas yang tidak peduli dengan kualitas sajiannya.
#3 Daripada coba-coba berujung derita, mending pilih merek yang sudah terjamin kelezatannya
Bagi wisatawan yang masih awam perihal lumpia, tips termudah adalah membeli lumpia Semarang yang sudah punya nama dan reputasi. Soalnya, mereka terbukti punya komposisi dan metode pembuatan yang sudah pakem dan teruji zaman. Artinya, risiko ketemu lumpia dengan kulit yang terlalu tebal dan dominan rasa tepungnya bisa dihindari.
Ditambah lagi, lumpia dengan merek tersohor itu punya cara masak yang tepat. Nah, ini yang paling penting. Bau pesing dari rebung yang kerap dikeluhkan pembeli, tidak akan terdeteksi. Sebab, pengolahan lumpia dari sederet gerai termasyhur tadi benar adanya. Jadi, daripada gambling, paling aman langsung melipir ke toko yang sudah pasti-pasti saja.
#4 Perhatikan sertifikasi halal, jangan sampai menyesal belakangan
Urusan menjajal aneka merek lumpia Semarang memang bikin kalap mata. Namun perlu diketahui juga bahwa isian lumpia tidak melulu rebung. Ada juga yang pakai telur, ayam, atau udang. Bahkan, sejumlah tempat yang masih menganut resep tradisional, kadang masih menyediakan isian daging babi.
Konon, ini dikarenakan sejarah lumpia Semarang adalah perpaduan kuliner Tionghoa dan Jawa. Namun seiring perkembangan zaman dan akulturasi budaya, sudah sangat banyak beredar lumpia halal dan aman dikonsumsi semua orang. Jadi, daripada nanti galau atau malah ribut karena salah beli, lebih baik pilih toko yang dengan jelas menyertakan sertifikasi halal. Penjual senang, pembeli pun tenang.
Itu tadi beberapa kode yang kudu dipelajari sebelum membawa pulang lumpia Semarang. Bukan berarti, seluruh lumpia yang diedarkan di Semarang perlu diwaspadai. Justru, lantaran panganan ini merupakan salah satu harta karun, wisatawan harus sedikit lebih jeli dalam membeli. Sebab, pengalaman kuliner yang berkesan ikut menentukan kebahagiaan liburan.
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Dosa Penjual Lumpia Semarang yang Bikin Lumpianya Bau Pesing.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















