4 Kesalahan yang Mengurangi Kesyahduan Makan di Angkringan

4 Dosa Tersembunyi Penjual Angkringan yang Tidak Disadari Pelanggan

4 Dosa Tersembunyi Penjual Angkringan yang Tidak Disadari Pelanggan (Anita Handayani/Shutterstock.com)

Angkringan kini semakin menjelma sebagai salah satu tempat makan primadona, terutama untuk kaum dompet tipis seperti saya. Meskipun makanan yang disajikan terlihat sederhana, rasa yang ditawarkan untuk nasi dan printilannya tak pernah mengecewakan. Pokoknya angkringan adalah tempat ideal buat yang pengin kenyang tanpa harus bingung soal harga.

Angkringan biasanya terletak di tempat terbuka yang dilalui banyak orang. Orang-orang yang datang dan makan di angkringan berasal dari latar belakang berbeda-beda. Mereka disatukan dalam satu meja yang sama. Tak ada larangan saat memutuskan untuk mampir dan makan di angkringan, entah mau ngobrol sejenak atau sekadar mampir membungkus makanan sah dilakukan.

Namun, sebagai pembeli yang ingin makan di tempat, kita harus memperhatikan beberapa hal yang mungkin dapat menimbulkan ketidaknyamanan untuk diri sendiri, penjual, atau pembeli lainnya. Berikut beberapa kesalahan yang dapat mengurangi kesyahduan makan di angkringan dan lazim dilakukan.

#1 Lupa tanya harga

Angkringan memang terkenal dengan makanannya yang murah, sehingga pembeli sering kalap saat berhadapan dengan banyaknya sate-satean dan gorengan yang disediakan. Akan tetapi, satu hal yang harus tetap diingat adalah jumlah uang yang kita bawa saat makan. Biasanya orang yang memutuskan untuk makan di angkringan ingin makan puas dengan pengeluaran seminim mungkin.

Bawa uang lima ribu, waktu mau bayar totalnya tujuh ribu~ (Shutterstock.com)

Sayangnya sebagai pembeli, kita kadang lupa bahwa tiap angkringan memiliki harga yang berbeda. Jangan sampai kita sudah melahap banyak makanan, namun lupa memperhitungkan maksimal nominal yang dikeluarkan. Saat masuk ke tahap perhitungan, keringat dingin mulai mengucur dan sadar bahwa harga yang harus dibayar tidak sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Masa baru pertama kali datang sudah harus berurusan dengan utang?

#2 Nggak ngobrol dengan penjual

Suasana makan di angkringan memang sangat mendukung untuk mencurahkan kegundahan hati yang sedang melanda. Kalau bukan karena pembeli lain yang memulai bercerita, penjual angkringan lah yang biasanya memancing pembicaraan kepada para pembeli.

Angkringan jadi tempat yang asyik buat ngobrol (Ari Erawan/Shutterstock.com)

Sungguh sebuah kesalahan besar apabila kita sebagai pembeli tidak ikut nimbrung untuk ngobrol dengan penjual angkringan. Obrolan-obrolan ini terkadang bisa membuka mata dan perspektif baru kita. Belum lagi ketika suatu saat kita mampir lagi untuk makan di angkringan tersebut, penjualnya terkadang mengingat kita, lho. Penjual angkringan bisa saja menjadi tempat mencurahkan isi hati.

#3 Meninggalkan bungkus makanan begitu saja

Intensitas makan yang dilakukan di angkringan biasanya cukup tinggi. Dua bungkus nasi yang dikombinasikan dengan berbagai macam makanan pendukung lain bisa dilahap dalam waktu yang singkat. Tapi, satu hal yang sering dilupakan setelah selesai makan adalah membuang bungkus makanan milik kita.

Bisa dibilang angkringan merupakan tempat makan self service tradisional. Untuk itu, pembeli sudah seharusnya bertanggung jawab atas bungkus makanannya sendiri. Penjual angkringan tentu saja sibuk melayani pembayaran dan menyiapkan minuman sehingga kebiasaan ini perlu dibiasakan. Perilaku membuang bungkus makanan secara mandiri ini dapat menimbulkan timbal balik yang postif, di mana kita kenyang dengan hidangan yang telah disiapkan, penjual tak perlu repot membersihkan, dan angkringan tetap nyaman untuk pembeli berikutnya.

#4 Nggak ingat ambil apa saja

Setelah obrolan yang asik sudah selesai, perut dalam keadaan kenyang, dan meja sudah dalam keadaan bersih, tentunya kita perlu membayar makanan yang sudah dimakan. Nah, terkadang saking serunya ngobrol hingga terbawa suasana, kita malah lupa dengan jumlah dan jenis makanan yang telah kita ambil.

Banyak pilihan makanan di angkringan (Shutterstock.com)

Terkadang momen “lupa” seperti ini malah dimanfaatkan oknum-oknum pembeli nakal yang dengan sengaja malah menyebutkan jumlah makanan tidak sesuai dengan yang telah dimakan. Memang seru sih obrolannya, tapi jangan aji mumpung gitu, ya, Gaes.

Itulah beberapa kesalahan yang kerap dilakukan pembeli yang makan di angkringan. Sebenarnya memang nggak ada aturan tertulis yang melarang perilaku-perilaku tersebut, tapi ada baiknya kita hindari agar acara makan di angkringan tambah syahdu.

Penulis: Muhammad Iqbal Habiburrohim
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version