Kalau ada anak muda yang nggak terlalu punya banyak modal, kreativitas harusnya jadi salah satu “senjata” bagi dirinya untuk dapat meraup cuan, walaupun hanya digunakan untuk sekadar ngopi dan beli rokok ketengan. Bisa dengan mulai usaha kecil-kecilan seperti jasa desain undangan pernikahan, atau ikut saran dari para “guru” yang sudah bisa memperoleh pendapatan dari internet.
Namun untuk tulisan kali ini, saya kepingin banget ceritain pengalaman tentang kegiatan memulai usaha kecil-kecilan. Selain bikin usaha gambar, saya dan dua orang kakak tingkat waktu SMA bareng-bareng menggarap usaha undangan pernikahan. Bukan undangan pernikahan seperti pada umumnya, melainkan undangan digital berbasis website. Tahu sendiri beberapa bulan kemarin story media sosial banyak banget dipenuhi dengan kebahagiaan orang-orang yang lagi duduk mesra di kursi kawinan. Lumayan kan ada kesempatan.
Masing-masing dari kami bertiga punya tugas yang berbeda. Sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan sesuai dengan kemampuan yang masih ingin dikembangkan dan dipelajari lebih dalam. Untuk membuat web-nya, tentu diserahkan pada teman yang sering utak-atik web dan suka coding. Untuk design-nya, diserahkan pada teman saya yang mantan fotografer dan sering bikin foto yang awalnya nggak bagus-bagus banget jadi bagus. Saya tentu saja kebagian mengurus keluh kesah pelanggan dari awal pemesanan hingga pesanan selesai.
Lantaran sudah sekitar empat bulanan mengurus pelanggan, saya jadi sedikit mengerti tipe-tipe pelanggan undangan pernikahan digital ini. Ada sekitar 4 karakter pelanggan yang ingin saya beri nama sesuai dengan paket yang ditawarkan.
#1 Pelanggan platinum
Ini adalah urutan pertama pelanggan yang paling kami sukai. Biasanya, pelanggan tipe ini nggak banyak bacot dan nggak banyak tanya. Saya rasa tipe pelanggan yang ini sudah melihat portofolio lengkap dari usaha kami, membaca dengan detail informasi dari beberapa paket produk yang ditawarkan, dan telah benar-benar mengetahui apa yang memang diinginkannya.
Selain nggak banyak bacot dan banyak tanya, biasanya karakter pelanggan yang begini punya duit banyak. Pelanggan jenis ini mengambil paket paling bagus dan paling mahal, tentu sesuai dengan namanya. Kami juga menyukai tipe pelanggan ini karena mereka sangat lengkap dan detail dalam form yang diberikan di awal. Mereka mengisi semua informasi dengan tepat dan tanpa ragu, mulai dari nama pasangan, nama orang tua masing-masing pasangan, tanggal pernikahan, dan juga foto yang nantinya akan digunakan sebagai latar belakang dan hiasan dalam web pernikahannya.
Di awal, biasanya mereka langsung meminta desainnya sendiri untuk digunakan. Penjelasan yang mereka berikan juga rinci seperti font yang digunakan, tata letak, warna, dan kelengkapan lain. Mereka tahu apa yang benar-benar mereka inginkan, dan ini sangat mempermudah dalam proses pengerjaannya. Waktu pengerjaan bisa sangat singkat sehingga kami jadi punya banyak waktu untuk istirahat.
#2 Pelanggan gold
Untuk pelanggan dengan karakter gold, biasanya ada sedikit maunya. Namun, masih dalam koridor paket yang telah ditentukan. Ada batas revisi, ada batas terhadap keinginannya dalam membuat undangan. Bukan tanpa alasan, pelanggan dengan karakter ini biasanya memesan paket satu tingkat di bawah paket tertinggi.
Karakter beberapa pelanggan ini kadang masih bertanya perihal undangan. Tentang apa yang akan diberikan dan apa yang nantinya bakal didapatkan. Sepertinya mereka kurang membaca informasi yang telah disediakan. Tapi nggak apa-apa, sebab sudah tugas saya untuk melayaninya dan menjelaskan perihal produk yang ditawarkan. Walaupun agak ribet, nggak masalah. Namanya juga kerjaan~
#3 Pelanggan silver
Untuk karakter silver ini, yang umumnya saya ketahui, biasanya sedari awal mereka langsung bertanya perihal ini produk apa, nanti jadinya gimana, prosesnya berapa lama, apa saja yang didapat, undangan pernikahan basis digital itu seperti apa, penggunaannya bagaimana, dan wah pokoknya banyak banget yang ditanyakan. Untungnya jari-jari saya sudah terlatih menulis. Jadi, sebanyak apa pun pertanyaannya, selengkap apa pun informasi yang ingin mereka ketahui, masih saya ladeni.
Karena memang begini kerjaan saya. Mengetik, mengurusi hubungan dengan orang lain, memberi informasi secara tepat, dan paling krusial adalah tugas untuk berupaya maksimal agar bisa deal dengan pelanggan. Sambil diselingi tugas misuh-misuh, walau nggak terlalu sering.
Pelanggan jenis ini biasanya belum terlalu mengetahui tentang undangan yang begini, jadi kalau banyak bertanya, masih tergolong wajar. Nggak masalah, walaupun banyak tanya, mereka masih mengeklik tombol pesan dan mengisi form walau kadang masih ada informasi yang kurang dan agak menghambat proses pengerjaan.
#4 Pelanggan tembikar
Jujur saja dan sekaligus mohon maaf, kami bertiga sepakat untuk mengkategorikan karakter jenis ini pada jenis pelanggan paling menyebalkan. Biasanya, pelanggan ini mewarisi sedikit gen sering bertanya dari pelanggan silver. Banyak tanya, banyak mau, slow response, dan sepertinya belum tahu apa-apa terkait produk yang ditawarkan.
Masuk dalam kategori paling menyebalkan, bukan karena banyak tanya dan warisan gen itu, melainkan karena si pelanggan tembikar ini nggak jadi beli dan tiba-tiba hilang gitu saja dari chat setelah saya respons agak panjang. Awalnya saya berpikir kalau usaha saya untuk mendapatkan deal dari pelanggan berjenis ini masih kurang optimal dan ada kesalahan. Namun, setelah teman saya cek, respons saya terhadap beberapa pelanggan masih seperti biasanya dan dilakukan sebisa saya. Kami bersepakat kalau memang pelanggannya saja yang agak menyebalkan. Banyak tanya, ujungnya nggak jadi beli. Sudah keluar tenaga untuk respons, eh nggak jadi dapat cuan.
Akan tetapi, itu semua sudah jadi bagian dari kerjaan saya yang dituntut untuk menampung semua jenis pelanggan. Namanya saja jualan, pasti ada yang beli dan ada juga yang nggak beli. Nggak masalah, saya nggak membenci mereka sedikit pun. Hanya berharap semoga nggak terlalu banyak jenis pelanggan yang seperti ini~
BACA JUGA Honda Revo 110 FI Adalah Motor Bebek Terbaik bagi Segala Jenis Pekerjaan dan tulisan Firdaus Al Faqi lainnya.