#2 Angkot digunakan dalam setiap kegiatan warga Bogor
Selain dijuluki sebagai Kota Hujan, Bogor juga dijuluki sebagai Kota Seribu Angkot. Hal ini yang membuat saya kaget. Nggak kayak di Jakarta yang angkotnya hanya ada di jalan raya, angkot di Bogor itu sampai masuk ke gang. Beneran ada rutenya. Padahal rutenya cuma 5 kilometer.Â
Selain itu, angkot digunakan tidak hanya sebagaimana transportasi umum, tapi juga digunakan untuk kegiatan lain. Angkot sering disewa untuk membawa ibu-ibu pengajian, antar anak sekolah tamasya, membawa sayur ke atau dari pasar, sampai antar keluarga untuk besanan/menikah. Bukannya pakai losbak atau kendaraan pribadi, orang Bogor malah lebih memilih menggunakan angkot.
#3 Sedikit-sedikit sedekahan
Di Bogor ada istilah “sedekahan,” yaitu kegiatan tasyakuran yang dilakukan dengan tahlilan bersama-sama sebelum atau sesudah ingin melakukan sesuatu. Tak seperti di Jakarta yang merayakan sesuatu saat momen besar saja, di Bogor hal kecil perlu dilakukan sedekahan.
Mulai dari sekadar pindahan rumah, anak baru mau masuk sekolah, baru terjual hewan ternak, sampai mau motong hewan kurban saja harus disedekahkan. Di Jakarta mah nggak segitunya. Saya awalnya mengira orang Betawi yang sedikit-sedikit melakukannya tahlilan untuk tasyakuran, ternyata orang Bogor lebih-lebih.
#4 Pungli dibiarkan bebas di mana saja
Terakhir, memang bukan hal yang baik dibandingkan di Jakarta. Walau di Jakarta juga ada pungli, tapi saya rasa nggak separah Bogor. Di Jakarta, saya masih bisa menghindari bahkan mengakali agar nggak sampai bayar pungli. Selain itu, di Jakarta sendiri pemberantasan pungli lumayan cukup masif. Viral sedikit langsung diberantas.
Di Bogor, hampir setiap tempat ada pungli. Jalan rusak sedikit, pungli. Jalan diperbaiki, pungli. Tempat wisata, pungli. Lahan parkir, pungli. Jalur alternatif dari macet, pungli. Semuanya serba pungli. Masalahnya, seakan-akan pungli kayak dibiarkan saja. Nggak ada usaha untuk memberantas.
Kalau dibandingkan terus memang bikin nggak betah. Jadi, saya berusaha mungkin untuk menjalaninya saja. Walaupun masih kaget sampai sekarang. Buat kamu yang akan pindah ke Bogor dari Jakarta, semoga tulisan ini membuat kamu jadi nggak kaget kalau tiba-tiba pindah, ya!
Penulis: Nasrulloh Alif Suherman
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Bogor, Daerah Penyangga Paling Tanggung untuk Ditinggali di Jabodetabek.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















