Kini kita benar-benar dimudahkan dengan berbelanja secara online. Apabila dulu kita harus melakukan transaksi secara tatap muka, sekarang hampir semua barang dan jasa yang pengin kita miliki bisa diperoleh hanya dengan mencet-mencetin layar smartphone. Salah satu jasa yang kini sudah melebarkan sayap dengan menyediakan pelayanan secara online adalah cetak foto.
Mencetak foto secara online memang lebih praktis. Bagi orang sibuk dan nyibuk, cetak foto online bisa menghemat waktu karena nggak perlu datang langsung ke tukang foto. Kadang kita harus datang berulang kali buat minta foto dicetakkan dan balik lagi setelah foto sudah jadi. Kalau ambil paket kilat, tentu tarifnya lebih mahal. Maka dari itu, print foto secara online jauh lebih efisien dari segi waktu.
Kalau diperhatikan, jasa cetak foto online begitu digandrungi oleh banyak orang. Tiap toko di beberapa marketplace raksasa di Indonesia yang menyediakan jasa ini rata-rata berhasil menjual 1-10 ribu lebih lembar foto dengan review yang bagus-bagus. Tapi perlu diingat bahwa kuantitas penjualan dan review berbintang 4.5 ke atas nggak menjamin hasil foto sesuai dengan keinginan, lho. Perlu kalian pertimbangkan beberapa hal lain di luar dua elemen tadi, rating toko secara keseluruhan, fasilitas gratis ongkir, dan cashback agar hasil foto sesuai dengan ekspektasi.
#1 Laminasi foto
Mencetak foto secara konvensional memang punya kelebihan karena kita sebagai konsumen bisa melihat dan membandingkan hasil foto. Umumnya foto punya laminasi doff dan glossy. Ada pula yang menyebut hasil akhir foto sebagai matte dan silky. Bila kita menyambangi langsung warung foto, kita bisa memegang contoh hasil fotonya. Kalau online, gimana, dong?
Kita dituntut untuk jadi smart buyer dengan mencari tau perbedaan kertas yang digunakan untuk mencetak. Hal ini bisa kita ketahui dari deskripsi produk. Jika seller nggak menyertakan karakteristik laminasi foto di deskripsi, kita masih bisa bertanya lewat fitur chat atau melihat dari review pembeli lain, foto produk, dan nama produk.
#2 Ukuran foto dan koreksi
Kalau di warung foto kita bisa tanya ukuran foto langsung ke mas dan mbak pegawainya, di marketplace kita perlu lebih mandiri. Pasalnya, toko-toko umumnya sudah memberi informasi ukuran foto. Misalnya foto 4R punya ukuran standar 10,2 cm x 15,2 cm. Nah, jangan sampai kalian salah pilih ukuran foto, ya. Sebelum check out, dicek ulang ukuran fotonya.
Selain ukuran foto, kadang kala kita juga ribet untuk membenahi tiap foto yang pengin dicetak. Warung foto di dekat rumah saya bersedia buat mengoreksi kekurangan dari setiap foto, seperti mengatur tingkat kecerahan dan border hingga menyamarkan blemish di wajah. Saya rasa, nggak semua seller marketplace bersedia. Mereka mana kober ngedit setiap foto yang masuk. Pasalnya, sekalinya masuk orderan, pasti banyak sekali yang harus segera dieksekusi pengerjaannya. Saya dulu sempet mengalami penundaan produksi dan pengiriman. Seller-nya mengatakan bahwa orderan yang masuk overload. Akibatnya, saya sampai harus memperpanjang masa garansi di Shopee gara-gara hal ini.
#3 Jenis printer
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan sebelum mengamanahkan suatu toko di marketplace untuk mencetakkan foto adalah ketahui dulu printer apa yang mereka gunakan. Kalian bisa memahaminya lewat deskripsi produk karena biasanya seller bakal melampirkan nama printer yang mereka gunakan di bagian itu. Kalau nggak tertera, jangan sungkan buat nanya ke seller-nya. Setelah itu, pastikan bahwa printer yang digunakan memang khusus untuk mencetak foto dengan cara melakukan cross check lewat Google.
Ini untuk mengantisipasi agar hasil foto kita bagus dan tahan lama. Hasil foto memengaruhi apakah fotonya bisa tahan lama tanpa mengalami perubahan warna atau permukaannya jadi nempel di dalam album foto. Hasil cetak dari printer rumahan tentu saja punya kualitas yang berbeda dari foto yang dicetak dengan mesin yang memang khusus diperuntukkan untuk print foto.
#4 Resolusi dan kualitas foto
Bagian ini sangat bergantung pada kita sebagai buyer. Sebagian besar seller di marketplace pasti melampirkan cara mengirim foto agar resolusinya nggak turun atau pecah. Umumnya mereka menyarankan untuk mengirim foto lewat email atau drive. Ada pula yang menganjurkan agar buyer memberikan foto-foto yang mau dicetak lewat dokumen Whatsapp. Turunnya resolusi foto juga bisa dicegah dengan nggak memilih foto yang sudah di-forward berkali-kali atau hasil tangkapan layar.
Tapi ada pula hal-hal yang ada di luar kuasa kita sebagai pembeli. Dari beberapa review yang pernah saya baca, beberapa toko menghasilkan foto yang jauh lebih gelap atau resolusi foto yang lebih rendah daripada foto aslinya. Soal kualitas dan hasil akhir dari cetak foto online, kita memang hampir nggak bisa melakukan kontrol karena kita hanya terima hasil jadi. Kalau soal ini, sih, kita cuma bisa bertawakal dan mengikhlaskan aja.
Itulah beberapa poin yang menurut saya perlu banget untuk dipertimbangkan sebelum cetak foto secara online. Barangkali kalian masih kurang sreg buat mempercayakan kepada ahlinya secara online, nggak ada salahnya buat tetep dateng ke tukang foto yang terdekat dari rumah. Selamat mencetak~
BACA JUGA 4 Tips Belanja Online biar Nggak Merasa Ditipu Seller dan tulisan Noor Annisa Falachul Firdausi lainnya.