Belakangan ini banyak orang sering memperdebatkan tentang pembelian rumah secara KPR atau di tepian kota yang jaraknya begitu jauh dengan tempat kerja. Dua hal ini mungkin fokus utama kebanyakan orang sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan mengambil perumahan. Saya sangat setuju sekali kalau dua hal itu merupakan aspek pokok, hanya saja ada hal-hal yang tak kalah penting, yang justru kadang luput dari perhatian banyak orang.
Membeli rumah itu menurut saya sama seperti menemukan sebuah jodoh. Kita mungkin punya kriteria khusus dalam memilihnya, hanya saja jangan pernah abaikan tentang hal-hal kecil yang mungkin tidak bisa kita maklumi. Sehingga alangkah baiknya sebelum memutuskan membeli rumah, kita mesti memperhatikan secara saksama dan teliti tentang hal-hal berikut ini:
#1 Sumber air
Dulu saya punya kerabat yang memutuskan membeli rumah di daerah Cikarang. Lokasinya cukup strategis karena dekat dengan tempat kerja dan pembeliannya pun secara cash tanpa drama KPR. Hanya saja lahan yang dibangun rumah-rumah tersebut dulunya merupakan perbukitan, sehingga air di sana cukup susah. Sumur bor yang dalamnya 20 meter saja belum keluar air sama sekali. Meski sudah langganan PDAM, tapi karena penggunanya banyak, sering terjadi penjadwalan untuk aliran air.
Alhasil kerabat saya ini harus menyediakan tiga toren air untuk menampung air setiap harinya. Kelihatannya ini merupakan hal remeh, tapi kalau susah air ini juga cukup merepotkan sekali.
Perumahan sekarang ini juga kebanyakan dibangun di atas tanah persawahan. Oleh karena itu air sumurnya biasanya sering berbau lumpur dan berkarat. Sumur bor di rumah saya juga demikian adanya, tapi masih bisa ditolerir untuk mencuci dan mandi. Namun tak sedikit sumur yang parahnya sudah sampai level tak termaafkan, sehingga airnya tidak dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau ada aliran PDAM mungkin bukan masalah, nah yang jadi masalah kadang aliran PDAM ini belum merata. Percayalah mau sebagus dan strategis apa pun rumah kita, kalau airnya susah ini sangat menyusahkan sekali.
#2 Sinyal provider
Sinyal untuk zaman sekarang sudah merupakan kebutuhan pokok. Tanpa sinyal segala hal termasuk pekerjaan bakalan terhambat. Oleh karena itu ketika memilih rumah, pastikan provider yang kita gunakan memiliki sinyal yang bagus dan mendukung.
Dulu ketika membeli rumah, saya kurang memperhatikan hal ini, akhirnya tiap kali di rumah sinyalnya jelek sekali. Tidak bisa ditelpon dan buat internetan tidak bisa. Akhirnya harus ganti nomor dan merelakan nomor yang sudah puluhan tahun digunakan.
#3 Saluran pembuangan air
Selain sumber air, saluran pembuangan air juga sangat penting dalam sebuah perumahan. Sebelum membeli, pastikan dulu saluran pembuangan air di rumah kita mengalir secara sehat. Artinya pembuangan dari dalam ke luar lancar dan tidak mampet. Pastikan juga posisi paralon lebih tinggi dari selokan. Karena kalau rata, tak menutup kemungkinan kalau hujan deras dan selokan penuh airnya akan balik masuk. Membongkar ulang saluran air ketika rumah sudah jadi itu sungguh seni menyulitkan diri sendiri. Oleh karena itu pastikan di awal dengan ganti paralon dengan paralon yang berkualitas bagus.
Begitu juga saluran air di luar seperti selokan. Pastikan selokan mengalir dengan baik. Meski kelihatan sepele, ini cukup meresahkan, apalagi kalau posisi rumah kita di tengah. Lebih baik pikir ulang jika mengambil perumahan dengan drainase yang buruk.
#4 Tabiat dan kebiasaan tetangga
Meski di perumahan sering memegang paham individualis, percayalah memiliki tetangga-tetangga yang rese dan suka bikin gara-gara itu sungguh menguras emosi lahir dan batin. Bayangkan saja jika kita memiliki tetangga yang setiap pagi, siang, malam suka menyetel musik dengan suara yang keras lantas ditambah dengan suara sorak-sorak karaoke. Belum lagi tetangga yang suka memarkirkan mobil di depan rumah karena tak memiliki garasi. Tetangga yang setiap hari suka teriak-teriak dan ribut.
Atau punya Pak RT yang ribetnya minta ampun. Hash.
Yakinlah tinggal di lingkungan seperti ini hanya akan membuat pusing dan stres. Oleh karena itu, perlu juga memahami tabiat serta kebiasaan tetangga samping rumah sebelum memutuskan untuk mengambil perumahan. Nggak mau kan ya, seumur hidup harus bersanding dengan tetangga tanpa akhlak kayak gini?
Itulah beberapa faktor yang harus dilihat sebelum memilih perumahan. Kalau sudah cocok, tinggal gas saja. Penting ada duitnya.
Penulis: Reni Soengkunie
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Mewujudkan Rumah yang Manusiawi