Nggak bisa dimungkiri kalau sekarang JKT48 udah mainstream dan seluruh masyarakat tahu apa itu JKT48. Kalau dulu, mungkin banyak yang menilai JKT48 hanyalah sekumpulan dedek-dedek gemes dengan rok mini. Semenjak sering tampil di tv, diundang di beberapa acara, akhirnya orang pun paham bahwa JKT48 adalah sekumpulan gadis-gadis yang ingin meraih mimpi. Fans JKT48 juga semakin banyak.
Yang namanya fans, macam-macam bentuknya. Namun kita sepakat bahwa fans yang paling mengganggu adalah fans fanatik. Fans fanatik JKT48 itu lazim disebut sebagai “wota”. Dan wota adalah puncak metamorfosis fans yang cinta mati dan kerap berlinang air mata ketika nonton konser.
Dulu, gampang bedain yang mana fans JKT48 dan mana yang bukan. Bisa diliat dengan pakaian maupun atribut yang dikenakan sehari-hari. Kalau ada angka “48” berarti dia wota. Kalau sekarang, susah. Tidak seperti dulu yang fansnya suka tampil norak, sekarang tampilannya biasa aja. Paginya pelajar, malamnya jadi wota. Paginya dosen, malamnya jadi skyman. Paginya presiden, malamnya jadi pemimpin encore.
Biar kalian nggak salah paham dalam mengenali berbagai macam fans JKT48 dan biar nggak terlibat tubir dengan seorang wota, kali ini aku mau kasih tau tentang: hal-hal yang harus kamu perhatikan jika berteman dengan fans JKT48 dan beberapa hal yang nggak boleh kamu lakukan kepada mereka.
#1 Jangan samakan JKT48 dengan girl band
Dalam peraturan perundang-undangan wota pasal 48 ayat 48, ditetapkan bahwa: JKT48 adalah sebuah idol group, bukan girl band. Bagi mereka yang melanggar dan mengatakan bahwa JKT48 adalah girl band, akan dikenakan sanksi sebesar-besarnya.
Ini yang paling berbahaya. Kalau kamu punya teman yang merupakan seorang wota, atau punya kenalan yang ngefans sama JKT48, jangan sekali-sekali bilang ke mereka bahwa JKT48 itu adalah girl band. Kalau mau hidupmu tenang, jangan lakukan. Namun, kalau kamu telanjur bilang, siap-siap aja dijejelin light stick.
#2 Jangan menghina idola mereka
Bagi mereka, idola atau yang biasa disebut dengan istilah “oshi” itu adalah bidadari dunia yang turun dari kayangan. Oleh karena itu, mereka merasa bertanggung jawab untuk melindungi dan menjaga oshi dengan sepenuh hati.
Buat kamu yang nggak mau dijejelin light stick, jangan sekali-sekali menghina oshi mereka. Kalau kamu sampe berani mengejek oshi mereka, ketahuilah azab wota sangat pedih.
#3 JKT48 tidak plagiat
Memang sih, hampir semua lagu JKT48 adalah hasil adaptasi dari lagu-lagu sister group mereka di Jepang: AKB48. Makanya terkadang banyak lagu yang liriknya cukup nyeleneh bahkan terkesan maksa. Semua itu karena lagu-lagu mereka langsung diterjemahkan dari bahasa Jepang, makanya terkadang liriknya cenderung maksa. Menerjemahkan lirik dari bahasa Jepang ke Indonesia itu bukanlah hal yang mudah. Jadi wajar, kalau pada beberapa lagu ada lirik yang nggak cocok.
Selain dikenal sebagai fans JKT48, wota juga dikenal sebagai pahlawan JKT48 tanpa tanda jasa. Mereka ikhlas mendukung setiap aksi para member JKT48, meskipun imbalannya hanya bersalaman selama 10 detik, itu pun sebelum salaman harus beli tiket dulu bayar Rp40 ribu. Mereka ikhlas mendukung setiap langkah member JKT48. Untuk itu, jangan sekali-sekali bilang ke mereka kalau JKT48 adalah plagiat, kalau nggak mau diceramahi panjang-lebar oleh mereka. Berani bilang JKT48 plagiat, berarti berani untuk dihajar wota sampe sekarat.
#4 Bagiku oshiku dan bagimu adalah oshimu
Kalau kamu fans JKT48 dan kebetulan punya teman yang juga fans JKT48, jangan sekali-sekali untuk ngebandingin oshi (idola) kalian. Hal-hal sepele seperti inilah yang kerap memunculkan keributan. Buat apa ribut saling membandingkan idola kalian, toh idola kalian juga nggak kenal sama kalian, hehehe….
Buat kamu yang merasa aneh punya teman yang tiap hari hobinya dengerin lagu JKT48 dan nonton konsernya JKT48, biarin aja, nanti juga bosen sendiri. Semua ada waktunya masing-masing. Mau sebesar apa pun rasa suka, kagum, cintamu kepada sesuatu, seiring berjalannya waktu, nanti juga bosen.
BACA JUGA Perhatian Member JKT48 Itu Semu, Fans yang Telanjur Baper Mbok Sadar