Sebagai klub sepak bola yang terbiasa hidup dengan gaya sosialita, nyatanya kehidupan Barcelona nggak melulu bisa foya-foya. Baru-baru ini, klub ini pun terpaksa merasakan kepedihan bahkan sampai ke titik nadirnya, Barcelona bangkrut. Minimal berita yang beredar begitu.
Walau belum ada statement dari klub tentang kabar ini, baru laporan keuangannya yang beredar tapi berita ini sudah jadi gorengan media, pun jadi snack paling renyah untuk santapan debat kusir di kolom komentar media sosial. Barcelona dikabarkan punya tunggakan utang ke beberapa klub terkait transfer pemain, termasuk hutang ke bank yang pertengahan tahun ini jatuh tempo.
Pandemi Covid-19 yang berlarut jadi penyebab utamanya, kebijakan ngawur dalam hal teknis dan nonteknis juga jadi perkara lain yang memperburuk wajah Blaugrana. Lebih parahnya lagi, Barcelona juga tanpa prestasi. Ini bukan lagi jatuh tertimpa tangga, tapi sekalian kecemplung di comberan.
Itung-itung sebagai latihan andaikan Barcelona bangkrut beneran, menurut saya ada beberapa hal yang bisa dilakukan Barcelona untuk menambah pemasukan sebelum jatuh tempo.
#1 Menyewakan Camp Nou jadi tempat tarkam
Camp Nou saat ini jadi aset yang bisa “dijual” Barcelona kapan saja. Sebab, selama pandemi praktis pemasukan dari tur museum maupun tiket pertandingan Barcelona otomatis terhenti. Harusnya para petinggi Barcelona mulai berpikir visioner untuk melakukan banyak terobosan baru.
Misal, menyewakan Camp Nou untuk menjalankan roda kompetisi level bawah. Fantasi bermain di Camp Nou dan kenikmatan berimajinasi menjadi Lionel Messi, bagi pesepak bola amatir bisa jadi puncak klimaks karir sepak bolanya. Kalau nggak, minimal bisa untuk nambah isi CV-nya.
Pun geliat sepak bola level bawah Catalan akan semakin membara dengan adanya terobosan ini. Sebab, mereka bisa bermain di Camp Nou, bukan lagi di lapangan biasa. Andai ada pemain yang bagus banget pun ini bisa jadi tempat scouting murah bagi Barcelona.
Kalau misal duitnya masih kurang, bisa juga disewakan ke selebritis Spanyol. Kan lumayan numpang endorse gratis, selain memfasilitasi untuk FunFotoBall tentunya.
#2 Menjadikan mess Barcelona sebagai kos-kosan
Aset lain yang dimiliki Barca selain stadion tentu saja mess pemain. Mess yang ditempati Messi dkk, tentu dilengkapi dengan fasilitas mewah. Selain tentunya juga pasti nyaman. Minimal pasti ada kamar mandi dalam lah, hal yang paling dicari oleh para pencari kos.
Tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan warga Catalunya. Harga sewa tinggal disesuaikan juga, mau dibuat kos khusus muslim atau bebas juga tinggal dirapatkan oleh direksi Barcelona. Tergantung para petinggi Barcelona ini mau menyewakan kos-kosan dengan tipe atau luas yang bagaimana. Lha wong usaha kos-kosan itu duitnya banyak, petinggi Barcelona harusnya nyoba ini jadi ladang pemasukan.
#3 Jual lisensi, beli klub baru lagi
Normalnya yang diperjualbelikan itu merupakan komposisi saham dari suatu klub. Jadi, perubahan hanya terjadi pada struktur pemilik saham dan besaran jumlah yang dimiliki. Hal tersebut juga nggak serta merta mengubah badan hukumnya.
Tapi, menjual dengan cara seperti itu bukan hal menguntungkan bagi klub yang divonis bangkrut atau hampir bangkrut seperti Barcelona. Sebab, mereka harus memulai ulang struktur klub dan harus rela turun ke kasta paling bawah. Terbaru, kasus seperti ini menimpa Parma dan Glasgow Rangers.
Hal paling simpel yang bisa Barcelona lakukan untuk menghindari itu terjadi dengan jual lisensi lalu beli klub baru lagi. Nanti tinggal ganti nama jadi Badak Barcelona FC, PersiBar Gotong Royong, atau Barcelona United. Bodo amat dengan legalitas dan sejarah, yang penting kan bisa bebas utang. Lha piye, wong tinggal beli lisensi terus ganti nama saja kan beres.
#4 Menjual aset utama Barcelona
Hal terakhir yang bisa Barca lakukan adalah menjual aset utamanya, yakni pada diri Lionel Messi atau the one and only “Tsubasa Ozora”. Mengingat Messi sudah mau habis kontrak dan kalau dijual juga klub lain berpikir ulang untuk menebusnya, tapi saat ini Barcelona masih punya icon lain yang bisa dijual, yakni Tsubasa Ozora.
Playmaker yang serba bisa dan suka nyuri teknik milik orang ini merupakan aset paling berharga dari Barcelona. Dari situ saja, kita bisa lihat bahwa Tsubasa merupakan pemain serba bisa. Bahkan dalam karirnya, satu-satunya posisi yang belum pernah dicoba cuma kiper. Hal yang bahkan Messi saja nggak bisa. Jadi, saya rasa Tsubasa adalah dewa penolong terakhir Barcelona.
Menjualnya tentu bukan masalah serius bagi kehidupan klub ini, lha wong the next Messi dan the next Tsubasa itu nyarinya gampang, tho?
Pada akhirnya, bisa saya simpulkan bahwa motto mes que un club Barcelona dapat tercapai sesegera mungkin. Arti dari “lebih dari klub” pada akhirnya dapat terwujud. Andai saran saya didengarkan, Barca bisa punya usaha kos-kosan, usaha sewa lapangan, jual beli lisensi klub dan calon anak usaha lain. Sungguh visioner pencetus motto ini pertama kali, saya cuma melengkapi.
Tapi… Ini cuma tapi lho, ya. Ini cuma andaikan Barcelona bangkrut beneran, sepertinya empat hal di atas bisa dipertimbangkan sebelum jatuh tempo. Daripada nanti bangkrut beneran lho.
BACA JUGA FAM Kok Udah Memulai Kompetisi Musim Baru sih? Contoh PSSI dong! dan tulisan Muhammad Arif N Hafidz lainnya.