Berbicara soal Jogja rasanya tidak lengkap jika tidak menyinggung kemurahan kota ini. Bukan hanya kemurahan hati penduduknya saja yang bikin para pelancong dan pendatang jatuh hati dengan kota yang (katanya) istimewa ini. Soal kemurahan biaya hidup juga cukup melekat di benak masyarakat.
Memang benar ongkos hidup di Jogja murah. Dengan syarat jika perbandingannya dengan daerah Jabodetabek dan luar Jawa. Lain cerita kalau perbandingannya dengan kota-kota kecil di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang UMR-nya sebelas dua belas dengan Jogja. Masih banyak kok daerah lain yang lebih murah daripada Jogja.
Sayangnya Jogja lebih masyhur di telinga masyarakat luas daripada Tulungagung atau Pacitan misalnya. Sehingga seolah-olah cuma Jogja saja yang paling ekonomis. Anggapan bahwa hidup di Jogja murah di antaranya dikarenakan oleh beberapa hal berikut:
#1 Angkringan
Angkringan jadi salah satu instrumen penyusun Jogja yang menyumbang romantisme tersendiri. Gara-gara angkringan, orang-orang nun jauh di sana selalu mikir harga makanan di Jogja murah. Modal dua ribuan aja udah dapat nasi kucing.
Masalahnya mereka nggak tau kalau angkringan cukup tipu-tipu. Porsi nasi kucing itu dikit banget, rata-rata akan habis dalam 3-4 suapan kecil. Kalau cuma makan nasi tanpa mengambil lauk-lauk pendamping, makan seporsi nasi kucing nggak bikin perut kenyang. Paling tidak butuh 2-3 bungkus.
Selain itu, banyaknya pilihan lauk pendamping suka bikin pembeli khilaf. Sate-satean biasanya dijual dua ribuan, gorengan rata-rata sudah dijual Rp2.000/3 biji, dan minumnya kisaran Rp3.000-an. Karena harga miring yang dianggap sepele itu, orang jadi tergoda buat ambil banyak lauk. Ujung-ujungnya habis belasan ribu juga, ataau setidak-tidaknya di atas Rp5.000 lah. Total harganya jadi nggak jauh beda sama warung nasi pada umumnya.
Bahkan saat ini sudah marak dijumpai angkringan mewah yang menyimpang dari kodrat. Judulnya saja angkringan, tapi harga makanannya sudah tiga kali lipat dari angkringan yang sesungguhnya. Untuk orang yang nggak gampang lapar mata dan gampang kenyang, makan di angkringan tetaplah jadi pilihan makan murah di Jogja.
#2 Banyak pilihan wisata low budget
Jogja diberkati dengan banyaknya situs-situs sejarah, bentang alam yang sangat beragam, dan warisan budaya Mataram yang senantiasa dirawat dengan tekun oleh manusia-manusianya. Seolah Jogja memang ditakdirkan menjadi surga wisata.
Banyak sekali opsi wisata murah di Jogja, bahkan nol rupiah. Tinggal jalan-jalan saja di Malioboro, Alun-alun Kidul, atau menonton indahnya kelap-kelip lampus di malam hari dari Bukit Bintang. Di beberapa spot wisata seperti Malioboro bisa dengan mudah kita jumpai seniman mengamen yang bikin suasana semakin semarak. Biaya masuk museum, situs sejarah, dan pantai-pantai elok di Gunungkidul juga sangat terjangkau.
Poin selanjutnya mungkin yang bikin orang beneran yakin hidup di Jogja itu murah. Padahal mah…
Baca halaman selanjutnya
Belanja di Jogja (terkesan) murah
#3 Mirota
Sejauh ini saya belum menemukan swalayan yang lebih murah dari Mirota. Bahkan Mirota menjadi salah satu alasan saya betah dan ingin tinggal di Jogja kalau ada kesempatan. Belanja di Mirota Kampus selalu menjadi ritual yang menyenangkan bagi saya.
Murahnya harga di Mirota bisa disombongkan ke orang-orang rumah. Rasanya bangga aja gitu bisa belanja lebih murah dari ibu saya. Jadi saya bisa menolak dibawakan sembako dari rumah. Wong beli di Jogja saja bisa lebih murah kok. Di Jogja juga ada swalayan lokal Pamela yang kabarnya harganya juga terjangkau. Mungkin keberadaan Mirota dan Pamela membuat orang di luar Jogja berpikir harga kebutuhan pokok di Jogja murah.
Padahal mah…
#4 Toko pakaian murah
Ada beberapa toko pakaian murah di Jogja yang cocok banget buat kantong mahasiswa. Misalnya saja Sakola dan Fashion Story. Di sana tersedia berbagai jenis kemeja, kaos, asesoris, celana, hingga sepatu. Dengan uang kurang dari Rp100.000 saja kita bisa beli baju di sana. Soal model, kedua toko itu cukup update dengan tren. Namun soal kualitas bahan, tentu saja dengan harga segitu kita nggak bisa banyak menuntut. Tapi kalau kita jeli memilih, masih bisa kok dapat barang bagus dengan harga yang juga bagus.
Untuk laki-laki bisa banget mencoba belanja di Outlet Biru. Modelnya bagus-bagus, bahannya juga oke, tapi harganya jauh lebih murah daripada di mall-mall. Dijamin nggak akan mengecewakan deh.
Jogja memfasilitasi berbagai gaya hidup manusia yang beragam. Mau berhedon-hedon ria ada tempatnya, mau berhemat juga bisa. Biaya hidup di Jogja memang sudah seharusnya murah, mengingat upah rakyatnya juga murah. Kalau dibilang Jogja paling murah, rasanya saya susah untuk sepakat. Karena sesungguhnya biaya hidup di Jogja nggak jauh-jauh beda dengan kota-kota kecil di sekitarnya.
Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Stop Menganggap Hidup di Jogja Itu Lebih Murah