Alun-alun Tegal memiliki beberapa persaman dengan Alun-alun Utara Jogja. Jika Alun-alun Utara terletak di dekat Masjid Gedhe Kauman, Alun-alun Tegal terletak di sebelah timur Masjid Agung. Jika Alun-alun Utara terletak di selatan Pasar Beringharjo, Alun-alun Tegal terletak di dekat Pasar Pagi. Dan fakta yang paling terbaru, Alun-alun Tegal terletak dekat dengan Jalan Ahmad Yani yang punya branding sebagai Malioboro-nya Tegal.
Beberapa waktu lalu ada proyek revitalisasi untuk Alun-alun Utara Jogja. Proyek revitalisasi ini telah mengubah wajah Alun-alun Utara. Sama seperti Alun-alun Jogja yang berubah wajah, Alun-alun Tegal juga tak mau ketinggalan dengan melakukan revitalisasi sejak 2019 lalu. Namun setelah saya bandingkan lagi, setidaknya ada empat hasil revitalisasi Alun-alun Tegal yang tidak dapat kita temui di Alun-alun Utara Jogja.
Daftar Isi
Atraksi air mancur menari
Setelah proyek revitalisasi, Alun-alun Tegal kini punya atraksi air mancur menari. Atraksi air mancur menari yang ada di sini mirip dengan air mancur menari yang ada di Taman Pintar Jogja. Bedanya, atraksi air mancur di Alun-alun Tegal mengikuti musik instrumental yang diputar melalui speaker yang ada di tiap sudut alun-alun. Atraksi ini ada dua kali dalam sehari, pagi dan sore.
Sayangnya, di Alun-alun Utara Jogja kita tidak bisa melihat atraksi air mancur menari. Di sana cuma ada lautan pasir yang dikelilingi pagar pembatas.
Aspal setara Sirkuit Mandalika
Bukan Kota Tegal namanya kalau tidak bikin berita menghebohkan. Bulan Desember tahun lalu, ruas jalan di sekitar alun-alun diaspal menggunakan aspal yang sama dengan yang digunakan di Sirkuit Mandalika. Dilansir dari Kompas.com, anggarannya bahkan mencapai Rp4,7 miliar.
Wali Kota Tegal menjelaskan, banyaknya warga yang beraktivitas di kawasan alun-alun jadi pertimbangan pemkot menggunakan aspal setara aspal di Sirkuit Mandalika. Harapannya agar aspal tersebut bisa membuat warga Tegal nyaman saat bermain sepatu roda dan skateboard saat car free day tiap akhir pekan.
Hiasan Asmaul Husna
Ada yang berbeda dengan Alun-alun Tegal setelah renovasi. Kini di setiap sisi alun-alun telah dilengkapi dengan Asmaul Husna. Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang indah.
Di Alun-alun Tegal, Asmaul Husna yang didesain berbentuk segi delapan dan ditopang menggunakan tiang mengelilingi alun-alun. Asmaul Husna yang terpasang terdiri dari tulisan Arab, tulisan latin, dan arti dalam bahasa Indonesia. Tidak ada hiasan Asmaul Husna di Alun-alun Utara Jogja.
Fasilitas flying deck
Pernah melihat trotoar layang di alun-alun? Ya, fasilitas trotoar layang atau yang sering disebut flying deck ini dapat kita temukan di Alun-alun Tegal. Flying deck jadi salah satu spot favorit pengunjung yang datang untuk berfoto. Selain itu, flying deck merupakan spot terbaik untuk melihat air mancur menari.
Selain flying deck, di Alun-alun Tegal juga tersedia fasilitas jogging track yang lebar. Jogging track yang lebar ini membuat orang-orang yang jogging di alun-alun tidak perlu berdesak-desakkan.
Saya merasa cukup sedih ketika melewati Alun-alun Utara Jogja tempo hari. Kenangan akan kondisi alun-alun di masa lampau berkelebat di kepala. Saya cukup akrab dengan Alun-alun Utara Jogja, sebab SMP saya cuma berjarak selemparan batu dari alun-alun. Kebetulan dulu SMP saya tidak punya lapangan olahraga yang memadai sehingga tiap minggu kami harus ke alun-alun untuk mengikuti mata pelajaran olahraga.
Sebenarnya harapan saya tidak muluk-muluk. Saya hanya berharap setelah revitalisasi selesai, Alun-alun Utara Jogja juga bisa bermanfaat bagi warga seperti Alun-alun Tegal.
Penulis: Arief Nur Hidayat
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Dilema Pagar Alun-alun Jogja: Takhta untuk Rakyat Atau Halaman Rumah Sultan?