4 Hal Jadi Mahasiswa UIN Jakarta Itu Nggak Enak

4 Hal Jadi Mahasiswa UIN Jakarta Itu Nggak Enak terminal mojok.co

Kalau ditanya berapa lama saya kuliah di UIN Jakarta, pokoknya banyak deh tahunnya. Kampus ini dengan segala labelnya, mulai dari yang aneh sampai aneh-aneh banget sudah saya rasakan sebagai mahasiswanya. Namun, di sini saya bukan mau memuji kampus yang jadi almamater saya ini. Pasalnya, saya bukan Duta UIN Jakarta. Selain itu, ada beberapa hal yang bikin kuliah di sini terasa nggak enak.

#1 Dianggap religius, tapi dianggap liberal juga

Namanya juga Universitas Islam Negeri, pasti orang berpikir kalau kami adalah mahasiswa yang mengamalkan syariat Islam dengan begitu sempurna dan kesalehan di atas rata-rata muslim lainnya. Hoo, tentu saja tidak. Tidak semua. Ada sih yang begitu, tapi juga nggak mayoritas. Percayalah, UIN Jakarta itu namanya aja yang ada Islamnya. Mahasiswanya juga seperti kampus-kampus pada umumnya. Ada yang blangsak juga.

Anehnya, selain dianggap religius, mahasiswa sini juga dianggap sebagai orang yang liberal. Lah? Jadi yang bener religius atau liberal, nih? Suka banyak tuh masuk ke kuping “Jangan masuk UIN, nanti jadi sesat!” Ya Allah, mohon maap, memang ngana pikir skripsi atau tugas akhir kami membuat sekte atau aliran, gitu?

#2 Nama Jakarta, tapi letak di Tangsel

Nah ini, coba kalau kalian cermati baik-baik. Namanya UIN Jakarta pasti akan dikira berada di dalam wilayah Ibu kota Jakarta, bukan? Nyatanya nggak, Bre. Namanya memang Jakarta, tapi letaknya berada di Ciputat, Tangerang Selatan. Namanya aja yang Jakarta, tapi letaknya di Tangsel.

Sebagai mahasiswa UIN Jakarta, saya jadi kayak agak krisis identitas gitu. Apalagi, kampus-kampusnya banyak yang tersebar di beberapa lokasi, bahkan paling jauh ada di Sawangan, Depok. Ya Allah, udah mana kayak bimbel juga. Fyi, bahkan dulu tanah yang ditempati oleh UIN Jakarta itu milik Pemprov Jabar. Walaupun sudah dihibahkan dan jadi kampus 2, sih. 

#3 Kalau Pemilwa ribut melulu

Kayaknya nggak afdol kalau nggak membahas hal satu ini. Masalah perpolitikan kampus di UIN Jakarta tuh kayak mau dibawa mati, harga mati, tapi kuliahnya sampai nggak teringat di hati. Kerjaannya organisasi eksternal mahasiswa orientasinya cuma nyari massaaa muluk. Sungguh, nggak berubah dari dulu dan sangat disayangkan, sih.

#4 Ngakunya kampus internasional, tapi.…

Coba saja kalian Googling, banyak berita soal UIN Jakarta yang katanya sedang mengejar status “World Class University” fafifu fafifu. Iya sih, banyak dosen berkualitas dan keilmuannya yang keren. Tapi, apa benar kampusnya world class? Hehehe, bisa, sih. Tapi, ya gitu, PR-nya masih banyak sekali.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version