“Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo tanggi nggonmu guling
Aku lagi bang wingo wingo
Jin setan tak utusi….”
Bagi kalian orang Indonesia khususnya yang bermukim di Jawa plus pecinta film horor, tentunya tidak asing dengan potongan lirik ini. Yups, ini adalah lirik pembuka tembang “Lingsir Wengi” yang konon katanya dapat memanggil kuntilanak.
Lagu ini mulai populer setelah dijadikan soundtrack film Kuntilanak. Sejak itu pula kesan mistis “Lingsir Wengi” semakin kental dan “katanya” tidak boleh dinyanyikan di tempat-tempat sepi atau angker.
Tapi, benarkah begitu?
Setelah mencari banyak referensi tentang “Lingsir Wengi”, akhirnya saya tahu bahwa ini bukan lagu pemanggil setan. Ketimbang kalian salah kaprah, saya beri empat fakta tentang lagu ini.
Ketimbang takut nggak jelas gara-gara lagu doang. SMH.
#1 Diciptakan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga
“Lingsir Wengi” dalam bahasa Indonesia artinya menjelang malam. Versi asli tembang ini diciptakan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga. Beliau yang bernama asli Raden Mas Syahid merupakan salah satu Wali Songo yang menyebarkan Islam di bumi Jawa. Lagu ini digunakan oleh beliau sebagai sarana dakwah. Lagu ini kerap disenandungkan setelah sholat malam yang pada intinya menyiratkan munajat kepada Tuhan. Jauh dari kesan horor bukan?
Meskipun versi asli masih terus diperdebatkan, namun yang jelas lirik ciptaan Sunan Kalijaga berbeda dengan yang versi soundtrack film Kuntilanak. Ayo ngaku, siapa yang kurang kerjaan ngubah liriknya???
#2 Lagu pengantar tidur anak-anak
Sama halnya dengan lagu “Nina Bobo”, “Lingsir Wengi” digunakan oleh ibu-ibu jaman dulu untuk menidurkan anak-anaknya. Lagu ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga dalam perjalanannya menyebarkan Islam. Makna lirik versi asli yang penuh harapan disertai dengan irama yang mendayu-dayu, membuat lagu ini sangat cocok sebagai pengantar tidur. Anak-anak pun akan segera tertidur sesaat setelah mendengar tembang ini.
#3 Menggunakan pakem gending Durma
Tidak bisa dimungkiri, ketika kita mendengar alunan “Lingsir Wengi” pasti membuat bulu kuduk agak merinding. Ini bukan karena mitosnya yang bisa memanggil hantu, melainkan lagu ini memang dibuat menggunakan pakem Durma. Durma adalah salah satu pakem gending Jawa yang memiliki ciri khas yaitu alunan lagu yang suram dan menyayat hati pendengarnya.
Pakem inilah yang mungkin menambah kesan mistis pada lagu ini. “Lingsir Wengi” versi asli maupun versi sekarang sama-sama menggunakan pakem Durma.
#4 Lagu untuk menolak bala
Jika versi yang sekarang diyakini dapat memanggil makhluk halus—khususnya kuntilanak—versi yang asli justru sebaliknya. “Lingsir Wengi” ciptaan Sunan Kalijaga digunakan untuk menolak bala. Apabila kita perhatikan arti lirik aslinya, lagu ini sebenarnya juga bertujuan untuk menghindari atau mencegah gangguan jahat para makhlus halus.
Namun, tujuan lagu ini mulai terlupakan dan disalahartikan seiring dengan populernya lagu versi sekarang yang sering digunakan sebagai soundtrack film horor.
Nah itulah empat fakta lagu “Lingsir Wengi” yang perlu diketahui. Salah besar jika kita masih menganggap dan menyakini lagu ini sebagai tembang pemanggil kuntilanak. Justru lagu ini memiliki makna yang mengarah kepada kebaikan. So, jangan takut lagi ya!!!