Banyaknya wisata alam di Gunungkidul, mulai dari pantai, gua, hingga air terjun, membuat daerah kelahiran saya ini semakin ramai dikunjungi wisatawan. Terlebih saat akhir pekan atau hari-hari besar tertentu, sepanjang jalan Wonosari-Jogja terpantau padat merayap. Tidak hanya dipenuhi bis-bis mewah luar daerah, rombongan mahasiswa juga tampak pating sliwer memenuhi sepanjang jalan menuju obyek wisata.
Dari sekian banyak tempat wisata di Gunungkidul, pantai masih menjadi primadona bagi para wisatawan. Padahal, Gunungkidul juga memiliki destinasi wisata budaya dan cagar alam yang tidak kalah dengan daerah lainnya. Banyak sekali situs-situs bersejarah di Gunungkidul yang menarik untuk dikunjungi wisatawan, terutama bagi para mahasiswa jurusan Sejarah.
Tidak hanya memiliki nilai-nilai sejarah yang penting untuk ditelusuri, situs-situs yang ada di Gunungkidul, umumnya terletak di kawasan perbukitan dengan panorama alam yang menakjubkan. Buat kamu para mahasiswa Sejarah ataupun Arkeologi yang tengah mencari referensi benda-benda purbakala untuk tugas kuliah atau skripsi, berikut sejumlah candi di Gunungkidul yang perlu untuk dikunjungi.
#1 Candi Risan
Candi Risan menjadi salah satu candi di Gunungkidul yang wajib dikunjungi mahasiswa Sejarah. Konon, candi yang berada di Desa Candirejo, Kecamatan Semin, Gunungkidul ini berasal dari abad IX-X Masehi dan berusia lebih tua dari Candi Prambanan.
Situs bersejarah ini berada di ketinggian sekitar 136 meter di atas permukaan air laut dengan luas area candi 2.000 meter persegi. Candi Risan menjadi salah satu candi Buddha yang relatif lengkap di Gunungkidul.
Di kompleks candi ini juga ditemukan sebuah arca Budha Avalokitesvara. Pada tahun 1982, arca itu sempat hilang, yang kemudian ditemukan di Singapura dan kini disimpan di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta. Banyaknya nilai sejarah yang ada di Candi Risan, membuat situs ini layak dikunjungi mahasiswa jurusan sejarah untuk memperbanyak acuan literatur.
#2 Candi Plembutan
Tidak hanya memiliki Candi Buddha, Gunungkidul juga memiliki situs peninggalan kejayaan Kerajaan Hindu, yaitu Candi Plembutan. Konon, candi ini dibangun sekitar abad ke-7 dan ke-8. Meski sudah tidak utuh, tetapi rombongan mahasiswa Sejarah ataupun Arkeologi masih bisa melihat sisa-sisa candi yang berada di kawasan Candi Plembutan.
Candi Plembuatan sendiri berada di Dusun Timur, Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Gunungkidul. Candi berbahan dasar batu putih ini memiliki denah bujur sangkar dengan ukuran 13×13 meter. Saat dilakukan pemugaran, ditemukan sejumlah Fragman tangan Arca Ganesha, Fragman Gerabah, Fragman Yoni, dan jenis ornamen lainnya.
Pada 1982, tim BPCB melakukan pemetaan di Candi Plembutan. Meski telah ditemukan sejumlah fragman arca saat kegiatan penggalian, tetapi belum ada nama tokoh dan sejarah lengkap dari candi ini. Untuk itu, sebagai mahasiswa jurusan Sejarah atau Arkeologi, sudah seyogyanya melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Candi Plembutan.
#3 Candi Dengok
Situs Candi Dengok berada di Dusun Dengok Lor RT 03/RW 18, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul. Tidak hanya berupa situs batuan, di dalam kompleks candi juga ada resan (pohon besar) yang dikelilingi pagar pembatas. Sementara itu, batu-batu candi dibiarkan berserakan dan tampak tidak terawat.
Dari banyaknya batu-batu di kawasan Candi Dengok, ada sebuah lingga di sekitar candi. Lingga tersebut yang kemudian bisa membuktikan bahwa situs ini merupakan peninggalan kejayaan kerajaan Majapahit yang ada di Gunungkidul. Lantaran kurang pengamanan, tidak sedikit arca di Candi Dengok yang sudah hilang atau dicuri orang.
Konon, candi yang sudah berusia ratusan tahun ini pernah mengalami peristiwa penjarahan, yang menyebabkan arca Nandi dan Durga dibawa kabur. Alhasil, saat ini hanya menyisakan beberapa bebatuan candi yang berserakan. Sebagai orang yang mempelajari sejarah peradaban, sudah seharusnya para mahasiswa jurusan Sejarah melakukan penelitian lebih lanjut mengenai asal-usul Candi Dengok.
#4 Candi Papringan
Candi di Gunungkidul yang cocok dikunjungi mahasiswa jurusan sejarah lainnya, yaitu Candi Papringan. Konon, situs bersejarah yang berada di Dusun Papringan, Desa Plembutan, Kecamatan Playen, ini merupakan sisa-sisa Kerajaan Mataram Kuno. Saat ini, hanya ada beberapa sisa-sisa batuan yang sudah tidak terawat.
Ada kisah yang cukup miris dari Candi Papringan ini, konon tidak sedikit batu-batu candi yang digunakan untuk bahan pembuatan jalan. Hal ini yang kemudian menjadi tugas semua lapisan masyarakat, terutama para akreolog dan mahasiswa jurusan Sejarah untuk mengupayakan agar situs ini tidak kehilangan identitasnya.
Itulah beberapa candi di Gunungkidul yang cocok dikunjungi. Banyak sekali situs bersejarah di Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Gunungkidul yang masih butuh pengkajian dan penelitian lebih lanjut oleh para peneliti. Ini supaya peninggalan tersebut dapat dijadikan literatur sejarah peradaban yang sarat akan nilai-nilai kebudayaan masa lalu.
Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Audian Laili