Menjalin hubungan pacaran akan membuatmu berbagi banyak hal dengan pasanganmu. Membagi kasih, membagi keluh kesah, membagi kesenangan, dan terkadang ada juga yang membagi password media sosial. Bertukar password media sosial dengan pasangan biasanya untuk memastikan tidak ada yang disembunyikan.
Tapi, sekarang bukannya rata-rata orang sudah memiliki dua akun media sosial? Yang satu akun asli dan akun yang lainnya untuk stalking atau jadi anonim. Karena sudah begitu, menurut saya sih sudah tidak perlu lah “tradisi” tukar password ini dilanjutkan.
Orang-orang yang melakukan tradisi ini adalah orang yang tidak sadar bahwa dirinya terjajah. Atas nama cinta, rela memberikan segalanya. Hal itu sudah melampaui batas privasi, padahal setiap orang masih tetap butuh punya ruang aman untuk dirinya sendiri—yang mana merupakan hal wajar, bukan tanda egois.
Memang, saat jatuh cinta, sulit untuk memikirkan segala sesuatu dengan jernih karena hati sudah mengambil alih pikiran. Tapi, melakukan tradisi tukar password dengan pasangan adalah tindakan yang tidak bermanfaat dan sebaiknya tidak dilakukan. Ini alasannya.
Merusak kepercayaan
Kalau saling percaya, tidak mungkin perlu bertukar password media sosial segala. Justru ini tanda kamu dan pasangan tidak saling percaya. Padahal kalau takut pasangan selingkuh, tukar password sekalipun tidak menjamin pasanganmu jadi tidak bisa selingkuh. Kalau memang niatnya sudah buruk, pasti ada saja jalan untuk menyembunyikannya.
Jadi udahlah, santai. Kalau ternyata pasanganmu benar selingkuh, putus saja. Masih banyak jomblo di luar sana kok. Lagian, kamu kok betah berpasangan dengan orang yang bikin kamu curiga? Apa nggak capek?
Menimbulkan salah paham
Bayangkan, sedang scroll lini masa lalu iseng tap dua kali pada foto temanmu, kemudian pasanganmu mengecek akun medsosmu, tiba-tiba ngambek dan marah karena salah paham pada reaksi love di foto temanmu. Padahal sudah dijelaskan kalau itu teman, tapi pasanganmu terus mengajukan pertanyaan “Siapa itu?”, “Kamu selingkuh ya!?” yang selalu ditanyakan setiap hari. Nggak enak dong kalau setiap hari ditanya seperti itu.
Nggak punya ruang pribadi
Tidak saling tukar password media sosial bukan berarti tidak percaya pada pasangan. Ini bentuk pengertian aja bahwa kamu dan pasangan berhak memiliki ruang privat. Pasti ada hal yang tidak ingin dibagikan ke orang lain termasuk juga ke pasangan. Sebaliknya pun sama, pasanganmu memiliki hal yang tidak ingin dibagikan ke orang lain termasuk kamu. Justru, memberikan ruang untuk pasangan akan membuat hubungan pacaran menjadi lebih sehat.
Kalau masih nggak nangkep konsep ini, coba deh dengerin curhatannya Tulus di lagu “Ruang Sendiri”.
Buang-buang waktu
Pastinya akan menghabiskan banyak waktu karena harus mengecek akun media sosial milik sendiri dan milik pasangan. Dikit-dikit ngecek Twitter-nya, setelah itu ngecek Instagram-nya, belum lagi membuka akun media sosial milik sendiri yang pastinya memakan waktu lama. Daripada membuang waktu untuk mengecek akun media sosial milik pasangan, lebih baik melakukan hal yang lebih bermanfaat seperti, berolahraga, bekerja, atau ikut giveaway. Intinya, lakukan kegiatan untuk mengalihkan pikiran agar tidak stres karena curiga dan cemburu.
Ada banyak cara untuk membuktikan apakah pasangan layak dipercaya. Tidak perlu sampai masuk ke akun media sosial pasangan dan mengganggu ruang privasinya. Karena media sosial itu jahat, hubungan yang tadinya biasa saja bisa tiba-tiba jadi dipenuhi pertengkaran akibat salah paham sepele.
Jangan takut untuk menolak permintaan pasangan yang meminta akun media sosialmu. Tanyakan alasannya kenapa kamu harus melakukan itu. Perlu diperhatikan juga, jika masih tahap pacaran pasanganmu sudah berani meminta akun media sosialmu, bagaimana nanti jika sudah masuk ke jenjang pernikahan? Mungkin akun rekening bank kamu yang akan diminta semua nantinya.
Demikianlah beberapa alasan kamu tidak perlu bertukar password akun media sosial. Selain tidak ada manfaatnya, bisa juga sangat berisiko. Karena ada kemungkinan pasanganmu mengutak-atik akun media sosialmu. Apalagi kalau nantinya hubunganmu kandas di tengah jalan, mungkin saja semua akunmu akan dihapus olehnya atau dipakai untuk melakukan kejahatan.
BACA JUGA Sudah Tahu Bakal Sakit Hati, Malah Masih Kepo Mantan Berulang Kali dan tulisan Risky Priadjie lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.