Skripsi menjadi momok bagi kebanyakan mahasiswa semester akhir. Ada begitu banyak cobaan yang bisa dicobain mahasiswa di masa-masa ini. Cobaan pertama yang harus dihadapi mahasiswa semester akhir adalah berhadapan dengan seminar proposal. Ini adalah waktu di mana mahasiswa harus mempresentasikan calon skripsinya di hadapan dosen penguji.
Di momen inilah mahasiswa harus siap didebat dengan segala kritik dan saran. Memang kadang lebih mendebarkan seminar proposal dibanding sidang akhir. Nah, supaya seminar proposal kalian aman dari bantaian dosen, ada baiknya kalian mengetahui aturan tak tertulis ini.
#1 Mengambinghitamkan dosen, jangan sebut nama dosen ketika menjawab pertanyaan
Setelah mempresentasikan proposal skripsi, kita akan dihadapkan dengan dosen penguji yang siap memberikan masukan. Biasanya masukan yang diberikan cukup mendebarkan dan menakutkan mahasiswa. Tetapi itu semua juga tergantung karakter dosen.
Berbagai pertanyaan yang tak terprediksi kadang keluar begitu saja. Tentu ini bikin mahasiswa yang sempro bingung sekaligus takut menjawab. Kadang mahasiswa keceplosan juga menyebut nama dosen pembimbing yang turut serta menyumbangkan ide gagasan di awal pembuatan proposal skripsi. Jangan sampai waktu ditanya malah menjawabnya dengan menyebut nama dosen pembimbing, itu sama saja mengambinghitamkan dosen.
Misalnya kejadiannya begini. Mahasiswa diberi pertanyaan, “Kenapa dalam penelitian Anda tidak dijelaskan secara rinci variabelnya?”. Lalu mahasiswa menjawab, “Sebenarnya kemarin sudah saya tuliskan secara rinci, tapi masukan dari dosbing 2 (dengan meyebutkan namanya) tidak perlu dicantumkan.”
Wah, kalau sampai keceplosan mengatakan demikian, seminar proposal kalian dijamin nggak bakal aman. Soalnya malah dimarahi dosen penguji.
#2 Menjawab dengan yakin dan lugas saat ditanya dalam seminar proposal
Aturan tidak tertulis kedua adalah jangan menjawab pertanyaan dosen penguji dengan ragu. Jawablah dengan tegas seolah kalian memahami betul materinya. Soalnya kalau kalian menjawab dengan yakin dan lugas, pertanyaan dan perdebatan dengan dosen penguji akan lebih cepat selesai karena kalian terlihat meyakinkan.
#3 Tidak menyampaikan landasan teori yang digunakan secara jelas saat seminar proposal
Saat seminar proposal, mahasiswa sering kali berfokus pada menjelaskan bagian latar belakang. Padahal bab dua juga penting, apalagi bagian landasan teori. Landasan teori ini juga harus dijelaskan dengan sejelas-jelasnya. Tujuannya biar tahu simpulan akhir dari penelitian. Makanya saat mengolah data, teori yang disebutkan pada bab dua juga harus digunakan untuk pedoman penyusunan di bab selanjutnya.
Nah, jika mahasiswa menjelaskan landasan teori secara jelas, dosen penguji akan menganggap mahasiswa sudah paham dengan alur penelitian. Dijamin kalian bakal aman.
#4 Perhatikan panduan penulisan skripsi di kampus
Hal yang sering dilupakan dan disepelekan saat seminar proposal adalah soal penulisan proposal skripsi itu sendiri. Penulisan proposal skripsi seharusnya sudah sesuai dengan pedoman penulisan skripsi di fakultas. Biasanya tiap kampus punya pedoman penulisan yang berbeda.
Kalau nggak ditulis menggunakan pedoman penulisan dari kampus, siap-siap saja dicecar dosen penguji. Soalnya ini adalah informasi dasar yang harus diketahui dan dipahami mahasiswa.
Itulah empat aturan tidak tertulis saat seminar proposal skripsi. Perhatikan dengan saksama supaya kalian aman. Pastikan juga saat presentasi berikan versi terbaik kalian biar dosen penguji tidak membantai kalian.
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Dosa Mahasiswa saat Seminar Proposal Skripsi, Sering Dianggap Sepele, padahal Penting.




















